05 : A Little Hurt

3.9K 454 100
                                    

Siang hari di bawah teriknya sinar mentari, Jisoo berdiri di persimpangan jalanan komplek dekat dengan sebuah kedai minuman, atau biasa di sebut dengan bubble tea. Minuman kesukaan Jisoo tanpa rasa bosan, tetapi kali ini gadis itu berdiri disana tidak untuk membeli minuman kesukaannya. Melainkan menunggu Jennie yang tak kunjung datang.

Rumah Jisoo dan Jennie sebenarnya tidak terlalu memakan jarak. Mereka berdua tinggal di dalam komplek perumahan yang sama, hanya berbeda blok saja. Jarak rumah Jennie bakan lebih dekat dengan kedai bubble tea di bandingkan dengan rumahnya, tapi kenapa setelah dua puluh menit menunggu temannya itu tidak muncul-muncul.

Jisoo kesal jika harus menunggu seperti ini, apalagi dengan cuaca panas begini. Tapi saat itu juga Jisoo langsung menyadari sesuatu kalau sebenarnya dirinya sering seperti ini, membuat Seokjin menunggunya lama.

"Jadi, begini ya rasanya jadi Seokjin?" tanya Jisoo pada dirinya sendiri sambil mengibaskan sebuah kipas kecil ke wajahnya. "Udah nunggu lama, dia protes dikit langsung gue marahin."

"Aduh, maaf ya sayang." tambahnya dengan bibir yang mengerucut, membayangkan betapa kesalnya Seokjin menghadapinya yang terkadang suka marah-marah.

Tak lama setelahnya, Jennie muncul dari arah samping kanan, berjalan dengan sedikit terburu-buru menghampiri Jisoo yang setia menunggu sampai kulitnya nyaris terbakar matahari.

"Ji, lama ya?" tanya Jennie.

"Menurut lo?" kesal Jisoo seraya mendelik dan mengibaskan kipas kecilnya.

Jennie cengengesan. "Sori, tadi mendadak ada Namjoon kerumah. Ngobrol penting bentaran terus pulang deh."

"Terus lo korbanin gue nunggu lama disini gitu? Kabarin kek kalau lo datengnya telat." balas Jisoo.

"Y-ya maaf, gue gak sempet sumpah. Tadi gue udah mau otw kesini, eh malah ada dia di depan," jelas Jennie sebaik mungkin, namun Jisoo masih menekuk wajahnya kesl. "Yaudah katanya katanya mau dekor kue, ayo berangkat sekarang."

"Itu mah belakangan, kita beli dulu kado sama alat-alat yang gue butuhin."

"Alat-alat apa? Lo mau bikin apaan emang?"

"Ya semacam birthday craft gitu."

"Anjir, niat banget lo. Males banget gue harus bikin yang begituan, mending pesen ke orang lain sih kalau gue." kata Jennie.

"Bikin sendiri lebih memuaskan, soalnya dibuat dengan perasaan dan penuh cinta." balas Jisoo, senyum-senyum sendiri sambil  membayangkan wajah Seokjin yang menerima kejutan dan beberapa hadiah ulang tahun darinya.

"Bucin lo!"

Jisoo berdecak. "Biarin! Gue bucin sama cowok gue, bukan sama oppa-oppa Korea yang cuma halu!"

"Harusnya lo bilang gitu di depan Lisa, Ji." Jennie tertawa, mengingat salah satu temannya yang menggilai para idol dari Korea.

"Enggak ah, kasian. Udah jomblo, kerjaannya halu pula."

Jennie terbahak, dalam benaknya ia berkata seandainya Lisa mendengar ucapan Jisoo, sudah pasti sahabatnya itu cemberut, galau karena tertohok oleh ucapan Jisoo.

"Udah ah, ayo berangkat."

"Bentar, gue pengen bubble tea dulu haus, kelamaan nunggu lo!"

▫️▫️▫️


Setelah membeli kado dan beberapa kebutuhan untuk membuat birthday craft selama berjam-jam di pusat perbelanjaan yang ramai karena weekend, akhirnya Jisoo dan Jennie sampai di sebuah toko kue yang menyediakan berbagai macam jenis kue termasuk kue ulang tahun.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang