23 : Stay or Leave

2.5K 312 81
                                    

I want you forever,
Even when we're not together

Bad Things - Camila Cabello

▫️▫️▫️

"Aghh."

"Ahhh... Nghhh."

"Aw ahhh..."

Satu pukulan mendarat di paha Taehyung hingga pemuda itu mengaduh keras kesakitan, suara besarnya menggema di seluruh penjuru rumah dan membuat Bundanya Seokjin yang sedang membuat kue kering di dapur terkejut. Namun seolah terbiasa, wanita itu hanya menggeleng tak habis pikir dengan kelakuan anak serta keponakannya yang sering membuat kegaduhan.

Taehyung berteriak juga gara-gara Seokjin yang memukulnya. Benar-benar ya, kakak sepupunya ini tidak pernah segan menyiksanya. Rasa sakit di tubuhnya kini bertambah menjadi dua kali lipat.

"Sakit goblok!" Taehyung meringis setelahnya.

"Ya lo ngapain ngedesah kayak begitu bangsat!" katanya seraya sengaja menekan luka Taehyung di bagian kaki yang tengah di obati olehnya.

"Ah! Ampun, bang. Sakit anjing jangan di teken!" Taehyung meringis, rasa nyeri dan perih terasa bersamaan di sekitar lututnya. Belum lagi luka yang ada di area sikunya. "Gue kayak begitu kan lagi sakit, bang."

"Bacot lo. Obatin sendiri sana luka lo."

"Eh jangan gitu dong, bang!" Taehyung merengek. "Aku lagi sakit masa kakak tega sih biarin adek kesakitan."

Seokjin mengernyit jijik mendengar perkataan serta nada pengucapannya yang terdengar menggelikan dari mulut Taehyung. Astaga, tolong sabarkan Seokjin dari ke alay-an Taehyung yang sudah benar-benar mendarah daging.

"Najis lo tai. Awas lo kalau ngedesah lagi. Jijik gue dengernya." katanya seraya kembali mengobati beberapa luka Taehyung.

Taehyung terkikik. "Jijik apa nafsu, bang?"

Seokjin melotot. "Mau gue gampar lo?!"

Taehyung tertawa. "Ampun bang ampun."

Seokjin mendelik, mengoleskan obat luka pada beberapa luka Taehyung di area kaki. Sementara Taehyung hanya meringis sesekali ketika dirinya merasakan perih saat Seokjin mengoleskan obat luka pada beberapa lukanya.

Mereka berdua memang tampak tidak akur, sering berbicara kasar dan meneriaki satu sama lain seperti orang yang akan berkelahi hebat, namun di balik itu semua sebenarnya baik Seokjin maupun Taehyung, keduanya sama-sama peduli. Seokjin tidak bisa melihat Taehyung kesakitan seperti ini, dan begitupun juga sebaliknya.

"Lo kecelakaan karena balapan kan, bangsat?"

"Astaga, sumpah demi apapun bukan. Gue udah gak ikut balapan-balapan lagi semenjak yang lo bawa motor gue waktu itu." jelas Taehyung.

"Dari dulu lo itu tukang ngibul. Gue gak bisa gampang percaya sama omongan lo." balas Seokjin, masih mengobati luka Taehyung dengan lembut dan hati-hati.

Taehyung berdecak. "Sumpah kali ini gue gak bohong. Gue kayak gini karena semalem jatuh, ngusruk gue hampir jatuh ke selokan."

Kini Seokjin beralih mengobati luka Taehyung di beberapa jari tangan kanannya. "Terus motor lo kemana?"

"Motor gue langsung di bawa ke bengkel temen gue, lecet banget soalnya. Gue takut ayah ngamuk." jawabnya.

"Lo kesini sama siapa?"

"Di anter Tzuyu pake mobil."

"Nyusahin cewek lo aja! Kenapa gak langsung ke rumah sakit atau ke klinik aja sih? Heran gue malah kesini." omel Seokjin, kembali menekan luka di jari Taehyung.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang