07 : Always By Your Side

3.6K 448 87
                                    

We'll be better in every way
But then I would go to be in other space
Sometimes, the bitter of love can be so good
It's like a coffee with a rainbow's mood.

Bitterlove - Ardhito Pramono

▫️▫️▫️

Taehyung memandang pemandangan di hadapannya dengan mulut yang sedikit terbuka dan menggeleng kecil tak habis pikir. Baru saja ia memasuki kamar sepupunya, dirinya sudah di suguhi oleh keadaan yang kacau berantakan bagai terserang bencana. Sementara itu sang pemilik kamar tertidur di atas kasur dengan posisi yang jauh dari kata normal.

Stick PS yang tergeletak sembarangan, buku-buku dengan beberapa lembaran kertas dan bahan tugas lainnya yang juga ikut meramaikan kekacauan.

"Semalem emang ada gempa ya?" tanyanya pada diri sendiri. Karena tidak biasa kakak sepupunya ini membiarkan kamarnya berantakan. Pasalnya, Seokjin adalah tipikal orang yang rapi, kurang suka jika ada sesuatu yang terlihat berantakan.

Tidak peduli lagi dengan kekacauan yang ada di kamar Seokjin, pemuda itu langsung melompat ke atas kasur hingga menindih tubuh kakak sepupunya yang masih berada di dalam dunia mimpi.

"Woi, Bang! Bangun!" teriak Taehyung, tepat pada telinga Seokjin. Hal itu membuatnya mengerang kesal seraya berusaha menyingkirkan Taehyung dan menggulingkan badannya ke arah lain.

"Yaelah, bangun woi! Ini udah jam berapa gila beneran lo ya?!"

Karena kesal dengan setengah sadar, Seokjin menggunakan kakinya untuk menendang Taehyung hingga yang di tendang jatuh ke bawah kasur.

"Sakit goblok!" makinya seraya meringis dan mengusap lututnya yang terbentur lantai. "Bang! Udah jam berapa ini Allahuakbar!"

"Berisik anjing!"

"Bangun woi!"

"Apaansih lo! Pergi lo dari kamar gue!" balasnya seraya membenarkan posisinya menjadi lebih nyaman dan menaikan selimutnya sampai menutupi seluruh tubuhnya.

Taehyung membuang napas. Pantas saja tante Yujin sering ngomel kalau udah bangunin Seokjin.

"Lo emangnya gak ke kampus apa? Bukannya lo ada persentasi hari ini?"

Pertanyaan Taehyung membuat Seokjin menyibakan selimutnya, matanya terbuka cukup lebar dengan setengah mengantuk. "Bangsat! Iya juga ya. Jam berapa sekarang?"

Taehyung berdecak. "Jam sebelas. Mampus lo telat!"

Seokjin bergerak dari posisinya, merapikan kasurnya dengan terburu-buru sebelum melanjutkannya ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun setelah selesai membereskan kasurnya, Seokjin melotot kala melihat kekacauan lain di dalam kamarnya. Kertas-kertas, beberapa buku, laptop yang masih terbuka serta stick PS yang berantakan di lantai.

"Ini kenapa berantakan sih? Ah bangsat! Nambah kerjaan aja."

"Pake marah-marah, lo sendiri yang berantakin." ucap Taehyung.

Seokjin berdecak. "Bantuin gua beresin buru."

"Ogah! Gue cuma di suruh bangunin lo doang sama tante Yujin."

"Ye curut!"

"Bang, hape lo bunyi terus dari tadi. Udah ada 25 panggilan tak terjawab," kata Taehyung sebelum benar-benar pergi meninggalkan kamar Seokjin yang masih dalam keadaan berantakan. "Dari cewek lo, penting kali makanya dia nelpon terus."

Seokjin berdecak. "Bodoamat, nanti aja gue buru-buru. Sekarang lo bantuin gue cepet."

"Ogah!"

"Bangsat! Gak guna gue punya sodara macem lo."

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang