It's ok but it's not ok
I told myself I was familiar with it
It always hurts like it's the first timeJamais Vu - BTS (Jin part)
▫️▫️▫️
Seokjin memang pemalas, keinginannya jika bukan bermain game adalah rebahan dan tidur sepanjang hari sepanjang malam. Namun meski pemalas, Seokjin sebenarnya mengikuti beberapa kegiatan dengan beberapa temannya yang lain. Pemuda itu menjadi salah satu anggota grup musik yang kerap kali tampil di beberapa acara atau di beberapa kafe dan restoran yang menyediakan sebuah live musik. Bahkan di keramaian taman juga dirinya dan teman satu grupnya tampil suka rela.
Awal grupnya terbentuk, posisi Seokjin terkadang tidak menentu. Terkadang bermain gitar akustik, piano, drum dan bahkan vokal. Tapi untuk kata yang ketiga, Seokjin jarang melakukannya. Alasannya karena tidak percaya diri, padahal suara Seokjin enak di dengar dan jauh dari kata buruk. Pada akhirnya yang menjadi vokalis tetap di grup musiknya adalah teman satu kelasnya -Wendy.
Kini Seokjin dan teman-teman grupnya sedang berada di ruang musik kampus. Memainkan beberapa alat musik yang tersedia lengkap di ruangan tersebut.
"Guys! Makan siang dulu nih, ayo!" ajak Wendy yang baru saja datang sambil membawa satu box ayam goreng dan beberapa kotak nasi yang di beli di restoran cepat saji di seberang kampus.
"Tahu aja lo gue lagi laper."
"Pengertian banget sih lo, Wen, mantap emang. Jadi pacar gue yuk!"
"Mau di hajar lo sama si es pucet?!"
Wendy tertawa mendengar celotehan teman-teman grup musiknya. Kemudian, ia melirik ke arah Seokjin yang masih memainkan gitar akustiknya dengan pelan, sesekali menggumamkan beberapa lirik lagu dari penyanyi yang berbeda.
"Jin!" panggil Wendy.
Seokjin menoleh sekilas dan kembali pada gitarnya.
"Sini makan siang dulu." ajak Wendy.
"Males."
"Kayak anak perawan lagi galau aja aja lo di ajak makan pake segala bilang males." kata Chanyeol yang kini mulai melahap nasi dan ayam gorengnya.
Seokjin tidak menanggapi ucapan Chanyeol, tidak peduli lelaki itu mengatakan apa tentang dirinya. Suasana hati Seokjin benar-benar kurang bagus sekarang, lebih tepatnya akhir-akhir ini.
"Jin." panggil Wendy yang kini mendekat ke arahnya.
"Apaan? Gue gak mau makan, Wen. Biar gue bungkus aja bawa pulang, makan di rumah." balasnya.
Wendy berdecak. "Iya soal itu, oke. Gue gak maksa kok. Terserah lo aja mau makan atau di bungkus, atau cuma mau di endus juga terserah lo."
"Gue ketemu Namjoon tadi di McD, dia nyariin lo." kata Wendy.
"Ngapain tu orang nyariin gue?"
"Mana gue tahu. Samperin aja sana ke McD jangan nanya gue, kayaknya penting deh." balas Wendy seraya menyelipkan beberapa helaian rambutnya ke belakang telinga.
"Halah paling juga ngajak nobar anuan di kost-annya Hoseok."
Wendy sontak memukul lengan Seokjin saat kata itu terlontar dari mulut pria itu. "Gila lo! Serius kalian suka nobar yang kayak begituan?"
"Kenapa, hah?" Seokjin tersenyum usil. "Yoongi juga suka ikutan kok, diem-diem dia paling semangat."
"Anjir! Muka polos tapi otak kalian gak ada yang suci, kotor semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterlove
Fanfiction[COMPLETED] "Love is everything, but game is more than anything." "Yaudah. Aku sadar diri kok, aku gak kalah penting dari game!" (17+) Bangtan lokal!au Copyright © 2019 by carameluv