22 : Heartbreak Boy

2.5K 310 76
                                    

Kau yang terbaik
Juga terburuk
Kau yang mengajari arti patah hati

Garis Waktu - Fiersa Besari

▫️▫️▫️

Kejadian kemarin masih tersimpan rapi di dalam ingatannya. Seokjin benar-benar tidak bisa melupakan tentang penghianatan yang di lakukan oleh Jisoo padanya, yang di lihat langsung oleh penglihatannya sendiri dengan jelas. Malam itu,  Seokjin berniat membawakan makanan untuk Jisoo dan di makan bersama di kamarnya, hal ini memang kerap kali di lakukan  sebelum dirinya mendapati Jisoo bersama pria lain.

Saat ini dirinya berada di kantin,  bersama Namjoon, Hoseok dan Jimin. Alih-alih makan siang bersama, Seokjin hanya diam tanpa memesan makanan seolah dirinya hanya menemani ketiga temannya yang tengah makan siang seperti orang yang tidak makan selama seminggu.

Seokjin juga tidak menyimak atau mendengarkan pembicaraan ketiga temannya. Ia hanya diam, memikirkan berbagai hal serta mengontrol dirinya dalam diam dengan hatinya yang berdenyut nyeri, bayangan saat malam itu masing terputar dengan baik di dalam kepalanya sampai detik ini.

"Gila, gak ngerti gue sama cewek-cewek. Mulutnya banyak, satu kejadian kecil yang gak penting aja di omongin sampe nyebar." ucap Namjoon tak habis pikir.

"Oh, soal bang Jin yang lari itu ya?" tanya Jimin memastikan.

Namjoon mengangguk. "Cuma lari doang anjir, sampe jadi trending di kampus."

"Napa lo iri, bangsat?" bukan Seokjin yang mengatakannya, tapi Hoseok.

"Kagak! Aneh aja gue, gak abis pikir gitu. Cuma lari doang, kenapa harus jadi bahan omongan coba? Banyak yang suka lari-larian di kampus, bukan dia doang." balas Namjoon seraya menunjukan pandangannya ke arah Seokjin yang sejak tadi terdiam tanpa melakukan apapun selain bernafas dan berkedip.

"Tapi cuma larinya Seokjin yang jadi bahan omongan dan bisa jadi trending satu kampus," kata Hoseok seraya mengunyah makanannya, lalu menelannya. "Dan lo pada tahu kagak? Ada yang nyebut si Jin kayak Gong Yoo yang main di Train to Busan. Ngakak anjir, gak nyambung. Dasar cewek, ada aja bacotannya"

"Lo emang kenapa lari waktu itu? Di kejar dept collector lo?" tanya Namjoon setengah bercanda. Sementara itu, yang di tanya tidak kunjung menjawab. "Woi."

"Lo gak makan, Bang?" tanya Jimin, mengalihkan pembicaraan. Siapa tahu alasan Seokjin tidak menjawab adalah karena malas membahas hal yang tidak penting begini. Namun, pertanyaan Jimin pun juga tidak mendapat jawaban, Seokjin hanya terdiam seolah ada yang menganggu pikirannya.

Namjoon, Hoseok dan Jimin saling pandang, berbicara dengan isyarat mata tentang kenapa Seokjin mendadak diam.

"Lo kenapa sih? Jangan bikin gue takut anjir, lo kayak orang kerasukan tolol." kata Hoseok, yang sebenarnya juga bermaksud sedikit mencairkan suasana dengan menyelipkan sedikit candaan di dalam ucapannya.

"Lo kalau mau boker jangan diem di tahan begini, bang. Mending lo ke toilet, keluarin dah tuh emas-emas batangan lo." ucap Jimin yang langsung mendapatkan jitakan dari Namjoon dan Hoseok karena perkataannya yang membuat mual.

"Jijik lo, makanan gue belum abis."

Dan Jimin hanya terbahak melihat Hoseok dan Namjoon kehilangan selera makan mereka karena perkataannya.

Seokjin menolehkan sedikit kepalanya ke samping kanan, mendapati Jisoo yang tengah makan siang bersama ketiga temannya. Tempatnya hanya terhalang oleh tiga meja kursi dari tempat Seokjin terduduk. Cukup lama pemuda itu memandang Jisoo dari tempatnya hingga yang di perhatikan akhirnya menoleh seolah menyadari.

BitterloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang