Bu Mergie memasuki pintu gerbang yayasan sosialnya dengan perasaan panik yang tak biasa. Sudah semenjak berpisah dengan Pak Bram tadi, ia merasakan ada sesuatu yang mengikutinya. Mulutnya tak lepas berdoa, melafalkan apa saja yang diingatnya.
"Ibu dari mana?" seorang gadis kecil nan manis menyapanya.
"Ah! Ivanka! Kau membuat ibu kaget," ujar Bu Mergie. Ia memeluk Ivanka dan mengecup dahinya.
"Darimana? Apakah Ibu bertemu Daddyku secara diam-diam tanpa sepengetahuanku?" tanya gadis itu curiga. Matanya membulat sangat lucu ketika sedang kesal.
"Tidak, sayang. Lagi pula, mengapa ibu harus menemui Daddymu secara diam-diam?" jawab Bu Mergie.
"Mungkin agar aku tidak berisik dan mengganggu waktu kerjanya. Ah, ya ... aku tahu aku sangat mengganggu bagi Daddy. Makanya ia tak pernah menengokku," gadis itu memulai sebuah episode dramanya.
"Sayang, Daddymu bukan orang seperti itu. Dia sangat menyayangimu dan tak pernah terganggu olehmu. Yah meski harus ibu akui bahwa kau memang kadang terlalu berisik dan ... drama!"
"Ya ... ya ... ya ... ya ... aku tahu. Aku terlalu berisik dan drama. Tapi, aku mohon mengertilah, Bu. Bagi seorang gadis kecil yang sedang tumbuh sepertiku, aku butuh sosok seorang Daddy dalam hidupku. Aku merindukannya," gumam Ivanka. Ia kemudian mulai memasang muka super imut ala kucing di film Shreek.
"Sini gadis kecil, biar sementara ibu gantikan sosok Daddy yang kau rindukan itu," Bu Mergie menarik Ivanka dalam pelukannya. "Hei, ngomong-ngomong apa yang sedang Kau kerjakan?" tanya Bu Mergie kemudian.
"Aku sedang menggambar," jawabnya sambil menunjukkan beberapa lembar kertas yang berserak di ruangan kerja tempat Bu Mergie menerima tamu-tamunya.
"Gambar apa ini, Ivanka?" Bu Mergie tertegun sesaat melihat gambar-gambar yang di buat Ivanka. Agak sedikit terlalu creepy untuk digambar seorang anak seusia Ivanka.
Ivanka hanya tersenyum smirk sekejap, lalu berlari meninggalkan Bu Mergie yang termangu memandang kertas-kertas hasil gambarnya.
"Ssshhhhh .... ssshhhh ... krrrr," sebuah suara lirih yang mengerikan tertangkap telinga Bu Mergie.
Kuduknya meremang, jantungnya berdegup kencang dan mendadak ia diserang rasa kengerian yang luar biasa.
"Wusss!" angin dingin berhembus kencang menerpa wajah Bu Mergie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mayyang
Mystery / ThrillerSebuah kasus pembunuhan penuh misteri, intrik dan diwarnai nuansa ilmu hitam yang kental. Detektif Alfa bersama Vin, rekannya yang indigo, berusaha menguak sebuah misteri penemuan mayat yang terburai dan terkoyak beberapa bagian di sebuah gedung tua...