Di Kantor Polisi

5.7K 545 7
                                    

Suasana kantor polisi nampak ramai ketika Alfa tiba. Entah kenapa, seperti sedang ada syuting atau jumpa fans artis terkenal. Setelah memarkirkan mobil di tempat yang aman, Alfa bergegas menemui salah satu petinggi kepolisian yang juga merupakan sahabat baiknya saat masih berada di panti asuhan.

"Sir! Apa yang terjadi? Mengapa banyak wartawan di depan?" tanya Alfa dengan nada tidak suka.

"Entahlah, suasananya begitu kacau Al. Kemari, kita bicara di ruanganku!" Kompol Alex segera merangkul pundak Alfa dan menuntun ke ruangannya.

"Kau sudah sampaikan mayat Mayyang hilang, Sir?" bisik Alfa tak sabar.

"Kau Gila! Tentu saja tidak, aku tak akan bertindak sebodoh itu di situasi segenting ini! Jabatanku bisa dicopot sewaktu-waktu, Al!" Kompol Alex berbicara sambil setengah berbisik.

"Lalu ada apa?"

"Keluarga korban meminta kasus ini ditutup dan jenazah korban dapat dikembalikan saat ini juga. Mereka sudah menyewa pengacara, bahkan membawa-bawa media, agar hari ini juga mayatnya bisa dibawa pulang. Aku dan anak buahku sudah menenangkan mereka, kami baru saja merilis konfrensi pers agar pihak keluarga dan masyarakat bisa tetap tenang menunggu penyidikan kasus ini dilakukan," jelas Kompol Alex.

"Mereka mau menerima?" tanya Alfa.

"Sebagian keluarga dan awak media sudah pulang, sementara pengacara dan paman korban memilih menunggu disini untuk memantau kelanjutan kasusnya. Mereka ingin diberikan informasi menyangkut perkembangan kasus dan hasil autopsi," lanjut Kompol Alex panjang lebar.

Alfa menghembuskan nafas berat.

"Lalu bagaimana dengan mayatnya, apa yang terjadi?" tanya Kompol Alex.

"Kasus ini bukan kasus pembunuhan biasa, Sir. Ada banyak kejanggalan yang sulit dijelaskan dengan logika. Aku, Vin dan Glow seolah dihantui sesuatu yang tak kasat mata semenjak kami menangani kasus ini," jelas Alfa. Matanya menerawang jauh, memutar kembali kejadian demi kejadian yang dialaminya bersama kedua sahabatnya.

"Hei, what's wrong with you, Al? Seorang Alfa yang selalu mengedepankan logika, tak percaya tahayul, bahkan hingga tak percaya adanya Tuhan, mengapa jadi selemah ini? Kecelakaan mobil kemarin, tidak membuatmu mengalami gegar otak ringan bukan?" tanya Kompol Alex dengan tatapan mata meremehkan.

Alfa menjelaskan semua yang dialaminya bersama kedua sahabatnya kepada Kompol Alex.

Meski seluruh akal sehatnya tak bisa menerima, Kompol Alex percaya bahwa pria di hadapannya yang sudah dianggapnya adik sendiri itu tak mungkin berbohong.

"Dimana keluarga korban?" tanya Alfa.

"Mereka di ruang tunggu, kita bisa mengawasi mereka lewat CCTV. Kemari, lihatlah. Itu mereka." Kompol Alex menyalakan monitor di sudut mejanya dan meminta Alfa ikut mengawasi gerak-gerik segerombolan orang di ruangan lain.

"Hei, siapa wanita itu?" Mata Alfa tertuju pada sesosok wanita yang tertangkap kamera CCTV. Ingatannya seperti pernah melihat sosoknya. Namun entah dimana.

MayyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang