Kacau

5K 475 12
                                    

"Siapa kalian? Mengapa disini?" seorang wanita yang nampak berusia sekitar 50 tahun menghardik Alfa dan Vin penuh dengan suara tinggi penuh kebencian.

"Ah, Nyonya! Kami? Saya ... ng!" Alfa benar-benar tak bisa berkata-kata.

"Ggrraaawww! Argh!" suara Vin tiba-tiba berubah menjadi besar dan garang. Seolah pita suaranya menggembung lebih lebar dari biasanya.

Vin menyerang Alfa, memandang dengan buas lalu menerjang tubuh Alfa ganas dan membabibuta.

"Hei! Kenapa gadis ini?" wanita itu kemudian menjadi panik dan mundur beberapa langkah.

"Bugh! Bum"

"Argh!!!"

Tubuh Alfa jatuh berdebum menghantam lantai dan langsung bergumul dengan Vin yang sedang kerasukan.

"Hei! Apa yang terjadi! Dia ini kenapa?" pekik wanita itu semakin panik.

Alfa tak punya kesempatan menjawab. Ia harus bertahan dan melindungi dirinya dari serangan Vin yang begitu brutal.

Entah apa yang sedang merasukinya saat itu. Vin menjadi seperti hewan liar dengan kekuatan 10 kali lipat. Membuat Alfa kewalahan menghalaunya.

"Nyonya? Anda baik-baik saja?" Beberapa pria berpakaian stelan jas serba hitam yang banyak berkeliaran di luar ruangan tadi, masuk, lalu menghampiri wanita itu.

"Aku tak tahu mereka siapa dan bagaimana mereka bisa masuk ke sini! Sepertinya wanita itu kerasukan. Kau bisa bereskan?" pintanya pada salah satu dari pria itu.

"Baik, Nyonya," sahut salah satu dari mereka.

Ditengah pergumulannya dengan Vin, Alfa mengingat bahwa wanita itu adalah wanita yang sepintas tertangkap kamera CCTV di ruangan Kompol Alex.

Argh! Seandainya Vin tidak sedang kerasukan. Alfa pasti bisa mengorek keterangan lebih lanjut dari wanita itu.

"Vin! Kumohon sadarlah!" batin Alfa lelah. Ia sudah kehabisan seluruh tenaganya.

"Bugh! Jedhuak!"

Salah satu dari pria itu meninju dan menendang tubuh Vin seolah ia bukan wanita.

"Hei, kasar sekali! Dia seorang wanita!" bentak Alfa setelah bisa menguasai dirinya dan berdiri tegak.

"Dia kerasukan, Sir! Dia bukan wanita meski tubuh wanita itu yang dipinjamnya," jelas salah satu temannya lalu bersiap menghalau serangan Vin selanjutnya.

"Grrr ... grrraaawwww!!!!" Vin terkunci di pojok ruangan dan terkepung oleh beberapa pria berjas hitam.

"Anda siapa? Apakah anda mengenalnya?" Laki-laki lain yang tidak sedang menghalau Vin mulai mengontrogasi Alfa yang sudah berdiri tegak. Laki-laki yang sepertinya pemimpin mereka, juga yang berbicara dengan wanita tua itu.

"Hei, dimana wanita itu?" tanya Alfa dalam hati sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Ia tak dapat menemukan wanita itu lagi.

"Ggrrraaawww!" Vin menggeram kencang. Menerjang beberapa laki-laki yang menguncinya dan membuat suasana semakin tak terkendali.

"Pergilah, Sir. Suasananya amat tidak kondusif. Anda bisa pergi atau anda kami tahan bersama wanita yang kerasukan ini dengan tuduhan memasuki ruangan apartemen orang tanpa izin!" sang pemimpin memeringatkan Alfa sebelum membantu temannya mengendalikan Vin yang semakin brutal.

Alfa bimbang, bagaimana bisa ia pergi begitu saja dan meninggalkan Vin di tengah kekacauan ini?

MayyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang