Penjelasan

239 21 7
                                    

Malam ini adalah malam terakhir nabilla dan sekeluarga berada di padang. Setelah kembali dari jalan jalan mengitari kota padang nabilla langsung memasuki kamar alm neneknya dulu. Dia sendirian berdiri dibalkon sambil menatap indahnya langit malam.

"Indah banget jadi kangen" monolognya.

Setelah insiden satryo ngechat dan dibales oleh nabilla kemaren, Dia keukeuh tetep mau jelasin ke nabilla perihal hubungan mereka dan nabilla nge-iyain aja meski bagi dia ga ada lagi yang perlu dijelasin.

"Nabilla? ngapain ngelamun sendirian disini nak, belom tidur?" tanya eyang yang tiba-tiba datang dan mengampiri nabilla.

"Ah eyang ngagetin aja, belom ngantuk yang hehe" jawabnya

"Kagetan ih kayak bayi aja" ucap eyang sambil mengelus pucuk kepala nabilla, "Ngapain disini nak ngelamun sendirian lagi indak baik ".

"Emang masih bayi eyang hehe, nggak papa lagi kangen aja sama nenek". Cukup lama hening.

"Kira-kira gimana keadaan nenek disana ya eyang? billa kangen" ucapnya tiba-tiba, matanya berkaca-kaca sambil memandang kasur yang sudah usang itu.

Eyang membuang nafasnya pelan dan menarik nabilla kedalam pelukannya, mengelusnya dengan pelan layaknya seperti perlakuan seorang nenek kepada cucung nya.

"Nenek pasti baik kok, dia juga seneng setiap hari selalu dikirim doa sama billa kan sehabis sholat" ujar eyang, Nabilla mengangguk dalam pelukan eyang terasa hangat seperti pelukan neneknya dulu.

"Ya sudah ayo tidur udah malam ini besok harus ke bandara kan" ucap eyang lalu menghapus air mata nabilla."Tapi kelonin" jawabnya manja.

"Yaudah sini" suruh eyang lalu menepuk kasur dibagian sebelahnya yang kosong. "Sayang eyang" kata nabilla lalu mencium pipi eyangnya. jadi kangen nenek :(



///



Sore ini mereka sudah sampai di rumah seharusnya tadi siang sampai tapi apa daya pesawat mereka delay selama 2 jam yang mengharuskan menunggu lama di bandara untuk berangkat.

Rencananya pagi ini bunda sama nabilla mau bagi-bagiin oleh-oleh ke para tetangga tapi itu hanyalah wacana belaka buktinya nabilla masih asik bertengger di dalam mimpinya sehabis sholat subuh tadi mereka lanjut tidur lagi, capek banget kayaknya.

"Mbak, bangun yuk udah siang ini temenin bunda kerumah tante sica!" ajak bunda sambil menepuk pipi putri pertamanya yang masih terlelap, udah jam 10 pagi padahal.

"Iya bun bentar lagi ya 5 menit lagi" jawabnya masih dengan mata tertutup bahkan selimutnya ia tarik hingga menutupi kepalanya.

"5 Menit terus dari tadi, udah ayok bangun terus mandi bunda tunggu dibawah ya" ucap bunda dan berlalu dari hadapan nabilla.

"Hng"

"Nabilla?!"

"IYA BUNDA"

Dengan cepat nabilla bangun dari tidurnya saat mendengar teriakan dari bunda, ia menyambar handuk yang ada di balkon. Tidak ingin membuat bunda menunggu lama akhirnya nabilla turun ke bawah dengan keadaan wangi pastinya.

"Asha kemana bun?" tanya nya matanya mencari saudara sepupunya itu tapi tidak ditemukan keberadaan nya.

"Pulang, mama sama papa nya baru dateng tadi pagi. Ayok!"

Selama perjalanan ke rumah satryo kayaknya cepet banget pikirnya, Nabilla dari tadi udah misuh-misuh sendiri jantungnya berpacu dengan cepat memikirkan apa yang bakal di ucapin kalo ketemu doi nanti. Mengingat permasalahan mereka tempo lalu yang belom terselesaikan.

Pengagum rahasia {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang