Sampai Jumpa Dimasa Depan

129 16 4
                                    


Hai, udah berapa lama ya?

Ada yang rindu  billang dan satryo?

Maaf udah nunggu aku hibernasi...

Yaudah enjoyed this story ya, aku ga bakal ngilang lagi kok!

.
.
.
.
.

Ayam berkokok tidak mengganggu tidurnya sama sekali. Ia merenggangkan tubuhnya sambil menahan senyum yang keluar, begitu mata terbuka di langsungkannya mencari keberadaan sang gawai.

Dibukanya aplikasi galeri lalu melihat foto yang ada disana.

Foto itu, foto disaat satryo sedang menggendong arin minggu lalu. Pacarnya terlihat begitu tampan seperti ayah—able?

Nabilla lagi-lagi tersenyum sambil menahan tawa yang ingin keluar, pipinya bersemu merah hanya dengan memandang foto itu.

Keadaan diluar kamarnya sangat berisik karna sodara dan sepupunya yang berdatangan kerumahnya. Tetapi seakan angin lalu ia tak perduli. Dengan kotoran mata dan air liur yang masih membekas di sudut bibirnya ia bangun.

Direnggangkan kembali sang tubuh kekanan dan kekiri lalu beranjak dari kasur. Begitu knop pintu terbuka, keadaan diluar sangat kacau balau. Bantal guling, mainan serta bekas bungkus makanan berceceran diluar sana.

Ia mengambil nafas panjang lalu tersenyum seperti tadi. Hati nabilla sedang berbunga-bunga saat ini tidak ingin membuang tenaga karna amarah.

Melewati kamar sang kakak, kaizan. Ia berhenti sejenak. Satu buah tas besar benar-benar mengganggunya. "Ngapain kamu disitu?" Tanya izan begitu menyadari keberadaan sang adik.

Menggeleng lemah nabilla mengubah ekspresinya menjadi sendu dan berlari kepelukan sang kakak "Kak..".

"Kenapa hm?"

"Jangan lama lama"

Izan terkekeh sejenak sebelum mengelus surai panjang sang adik. "Nggak bakalan lama kok" ucapnya.

Seminggu lagi keberangkatan izan sebelum pendidikan. Anak lelaki dari keluarga dirgantara itu Sudah mendaftar di Akademi Kemiliteran beberapa waktu lalu dan dinyatakan lolos.

Maka dari itu banyak keluarga dari pihak ayah dan bunda yang turut bangga terhadap kaizan.

Nabilla menyedot ingus nya sebelum jatuh keluar. Izan yang mendengar itu langsung melepaskan dekapannya.

"Ih jorok banget sih lang, udah bau iler, belekan sama ingusan lagi" ucapnya bercanda.

Gadis didepannya merengut dan memberenggut "Biarin, yang penting satryo suka!" ucapnya menyombongkan diri.

Tak mengindahkan ucapan sang adik. Tangan kekar milik kaizan mendorong nabilla untuk keluar dari kamarnya "Mandi sana, kamu bau!!" ucapnya sambil menutup pintu kamar.



///



Krystal, atau yang sering disapa mbak ital oleh adik-adik dari pacarnya. Kini ia sedang terduduk lesu di bangku taman komplek. Menundukkan kepala sambil menahan isak tangis yang akan keluar.

Lelaki itu datang sambil membawa dua cup ice cream ditangannya. Ia menghela nafas kasar saat melihat kekasihnya dari kejauhan.

"Hey, mau nggak?" Tanya kaizan bersikap seperti biasa, atau mencoba berpura-pura tidak tahu dengan keadaan hati ital saat ini?

Pengagum rahasia {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang