Sakit dan bahagia

246 20 4
                                    

Saat ini izan dan nabilla sedang terbaring lemah di atas ranjang masing masing. Kemarin sore ceritanya 3 kakak beradik itu disuruh bunda bantuin menanam dan nyiram tanaman kebetulan cuaca di Palembang lagi gak menentu kadang hujan kadang panas.

Pas banget sore itu udah mendung tambah suara gemuruh yang disusul hujan. Tentunya mereka nggak mau ngelewatin kesempatan emas itu mumpung ayah lagi pergi dan bunda yang lagi kedalem, dengan segera mereka berlari ke tengah jalan yang lagi sepi sembari bermain hujan.

Bunda sempet ngomel waktu itu, yang mengharuskan nadira berhenti dan masuk buat mandi duluan sedangkan nabilla dan kaizan masih lanjut buat main hujan. Sampe menjelang magrib pun mereka masih berada diluar kalo bukan ada kilat dan petir mungkin ga bakalan berhenti.

Alhasil malamnya mereka jadi demam ditambah ayah Jeffrey ngomel-ngomel lewat telfon dan bunda yang masih marah untung masih diobatin.

"Makanya kalo di omongin orangtua tuh nurut, udah tau ujan pertama itu ga bagus masih aja keluar untung ga disamber petir kalian berdua" Omel bunda yang masih menyuapi izan makan.

"Iya maaf bun" lirih izan. "Abis ini minum obatnya bunda mau ke kamar nabilla dulu dulu, ital liatin izan ya takut dibuang lagi nanti obatnya".

"Iya bunda" yang dijawab oleh mbak ital.

Hari ini katanya asha dan kawan-kawan mau jenguk nabilla bahkan mas Chandra dan kak husen juga dateng bareng satryo. Mereka keliatan biasa aja didepan membuat nabilla bernafas lega.

"Assalamualaikum" ucap mereka berbarengan memasuki rumah dan langsung menyalami bunda.

"Waalaikumsalam masuk-masuk Nabila sama kaizan ada di kamar atas ada ital juga kok." Jawab bunda

"Iya bunda"



///



"Wess calon kakak ipar mah beda udah disini aja nih dia" goda husen dan Chandra pada ital yang sedang memberikan segelas air putih untuk kaizan. "Apaan sih" sungutnya.

"Yah ga bisa ikut staditur dong lo zan, sakit gini?" ucap Chandra sambil duduk ditepi kasur.

"Bisa lah masih tiga hari lagi kan yang?" bela izan yang meminta persetujuan oleh ital. mengangguk setuju "Makanya lain kali jangan mandi ujan udah gede juga". "Iya iya ga lagi kok".

Berbeda dengan Chandra dan husen yang langsung memasuki kamar sang kakak--kaizan. Satryo dan diikuti asha cs langsung masuk kekamar milik nabilla. Mendapati sang kekasih sedang terbaring lemah dikasur membuat satryo menatapnya iba padahal kemarin masih sehat-sehat aja :(

"Kok bisa sih?" Tanya nya lembut.

"Hah?" Tanya nabilla merasa tak mengerti ucapan satryo.

"Main hujan dia dari kemarin sore sampe magrib sat marahin aja" kompor asha, emang ini anak ganggu aja.

"Billa udah gede ih masih aja mandi ujan" tambah ayu. Yang hanya dibalas kekehan oleh sang empunya "Hehe".

"Udah minum obat?" Tanya satryo lagi.

"Udah kok".

"Berarti ga jadi dong ikut kak izan staditur" Tanya umay sambil mengupas jeruk lalu memberikannya pada asha.

"JADI KOK UDAH SEHAT GINI" ucap nabilla semangat sambil menatap satryo yang sedang menatapnya tak percaya "Beneran deh" tambahnya lagi.

"Yaudah percaya, istirahat lagi gih aku mau nengok bang izan juga dikamar sebelah" satryo bangkit lalu membenari selimut pada tubuh nabilla.

"Iya" jawabnya sambil tersenyum malu.



///



Pengagum rahasia {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang