BAB 14 [Menuju KRS 2]

23.7K 2.3K 422
                                    

Hayoo siapa aja yang masih setia ama cerita ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayoo siapa aja yang masih setia ama cerita ini?

Yuk yang belum muncul, sini muncul...

Btw udah cepet, kan?

Oke deh, lanjut yang kemarin yaaa....

Akhirnya hari pengisian Kartu Rencana Studi tiba. Seharusnya Yumna sibuk mempersiapkan jaringan wifi dan memantengi laptop sambil mencatat mata kuliah apa saja yang akan diambilnya. Tapi, jangan tanya, namanya juga Yumna, yang terjadi malah sebaliknya. Kahfi sendiri malah kesal melihatnya hanya asyik mainan di kasur. Sementara dirinya sudah sibuk sejak tadi. Takut tidak kebagian kelas dan harus nyasar kelas jurusan lain. 

Lah, Yumna? Santai sekali hidupnya. Pantas IPK-nya kurang bagus. 

"Adek kapan ya, KRS?" sinis Kahfi lagi.

"KRS?"

Yumna mendongak dari kegiatan bermalas-malasan di spring bed. Novel yang dibacanya terpekur jatuh. Matanya berputar cepat. Melirik Kahfi yang kini selonjoran di atas karpet. Asyik menekuri laptop di atas meja bundar. Tampak sedang mengetik sesuatu.

Kebetulan sejak Yumna pindah ke sini, Kahfi memang sengaja memasang meja bundar di bawah. Alasannya kalau belajar di satu meja saja tidak cukup. Apalagi meja belajarnya kecil. Akhirnya atas usul Miko, yang tidak pernah membiarkan Yumna lupa belajar, dipasanglah meja bundar itu untuk mereka belajar setiap malam. Dan hanya Kahfi yang sering menggunakan meja itu.

Karena Yumna malas belajar. Yumna lebih suka rebahan dan tiduran manja di kasur. Sambil menghalukan oppa-oppa Korea kesayangannya.

Belajar? Apa itu? Dalam kamus hidupnya, Yumna tidak mengenal kosa kata itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belajar? Apa itu? Dalam kamus hidupnya, Yumna tidak mengenal kosa kata itu.

"Dek?" panggil Kahfi lagi. "Udah KRS belum kamu? Ditanyain kok nggak jawab."

Yumna terpekik lagi. Kemudian nyengir. "Belum. Ih, Mas, Yumna kan lupa. Yumna nggak inget apa-apa. Yumna telpon Bika dulu, ya?"

Kahfi bangkit menyusul. Mukanya sebal. "Adek itu gimana, sih? Kok hal penting gitu bisa lupa? Harusnya udah disiapin tanggal berapa buat KRS, kan? Kamu itu niat kuliah nggak sih?"

Kahfi dan Yumna 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang