BAB 54 [Nasi Liwet dan Sebuah Penantian]

23.1K 2.9K 1.5K
                                    

Wkwk pasti bosen ya liat notif ini lagi? Maap, maap  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wkwk pasti bosen ya liat notif ini lagi? Maap, maap  

Apa kabar hari ini?

Sudah kenyang? Atau masih lapar?

Absen dulu, kalian dari mana aja nih?

Kira-kira apa yang akan terjadi?

Kangen Kahfi yaa?

Spam komen dulu wkwk

Jangan sider yaah..

Jangan sider yaah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Office)

Sering menghabiskan waktu dengan Zuhry, membuat Yumna perlahan tahu cara menjadi perempuan sesungguhnya. Selain membantu Zuhry mengurus olshop hijab, Yumna juga sering membantunya memasak. Jadi, ketika Yumna pulang, dirinya akan membawa berbagai menu resep masakan untuk dipraktekkannya di joglo. Henita sangat mendukungnya belajar memasak. Mbok Yum juga. Semuanya rela menjadi tukang cicip dadakan untuk setiap masakannya yang rasanya berubah-ubah.  

Sekarang lagi-lagi dirinya sibuk menguasai dapur. Tengah berjuang membuat nasi liwet. Kebetulan keluarga Zuhry juga berasal dari kampung halaman Solo. Akhirnya Yumna teringat Kahfi dan meminta resep nasi liwet anti gagal itu darinya.

"Mbok... Sini, Mbok, kalau ini udah enak belum?"

Mbok Yum berlarian sambil menggendong Rayyan dengan selendang. Sedikit memajukan bibirnya menerima suapan Yumna. "Eh, enak banget, Non. Nasinya empuk, gurih, pas."

"Serius, Mbok?" Yumna bersiap mencicipinya juga. Tangan mungil Rayyan malah menarik-narik sendoknya. "Eh, Adek belum boleh, ya. Hehe. Bunda aja yang makan nasinya, ya?"

Rayyan langsung menatapnya sebal sambil mengepalkan kedua tangannya Bibirnya maju ke depan. Membuat Yumna gemas dan mengambil alihnya dari Mbok Yum. "Nanti kita ketemu Opa Sultan, mau? Kangen, kan?"

Mbok Yum menggantikan Yumna memindahkan nasi dari magic com ke dalam wadah. "Banyak banget, Non. Mau buat siapa aja ini?"

"Ya, buat orang kantor, Mbok. Nanti anterin ke kantor, ya?"

Kahfi dan Yumna 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang