BAB 30 [Selamat Untuk Kita]

33K 2.5K 675
                                    

Sebelum baca, jangan lupa klik vote hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum baca, jangan lupa klik vote hehe

Jangan lupa juga, follow reynbee_stories di instagram ya

Ikuti terus info di sana

Oke, siap spam komen sebanyaknya, ya?!

Biar aku bahagia, dan up lagi

Happy Reading
.
.
.
.
.




Tepat di muka klinik, Bika dan Lucky nyaris tertidur di bangku masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat di muka klinik, Bika dan Lucky nyaris tertidur di bangku masing-masing. Pemandangan yang membuat Kahfi tidak enak. Jauh dalam lubuk hatinya dia sudah benar-benar malu di depan sahabat-sahabat Yumna tersebut. Meski begitu, Kahfi tetap memberanikan diri buka suara.

"Assalamualaikum." 

Bika dan Lucky langsung menoleh. Sadar siapa yang datang, menahan emosi Lucky bahkan berlari ke arah Kahfi. Tanpa aba-aba menerjangnya, mendorongnya ke arah dinding, dan memakinya dengan umpatan yang amat keras. Kalau saja Bika dan Rusdy tidak segera melerai, mungkin Kahfi sudah habis.

"MASIH BERANI LO MUNCUL LAGI, HA?! KEMANA AJA LO?! GOBLOK BANGET, SIH, LO JADI ORANG! KENAPA, SIH, YUMMY LEBIH PILIH MANUSIA PENGECUT KAYAK LO?!"

Kahfi meraup kasar mukanya yang memerah. Berusaha mencerna omongan Lucky.

"Gue nggak akan lupa! Dulu Yummy kecelakaan juga gara-gara lo! Gue tahu semuanya dari Mas Miko! Gue tahu Yummy ngejar-ngejar lo! Dan lo memanfaatkan itu! Lo pacaran sama Yummy di belakang Mas Miko! Lo tahu kenapa gue selama ini nggak pernah bisa pacaran sama Yummy? Karena gue tahu Mas Miko nggak suka Yummy punya pacar! Meskipun gue cowok berengsek, tapi gue ngehargai Mas Miko! Gue nggak kayak lo yang pengecut! See, apa yang orang lain lihat tentang lo, nggak sebagus kenyataannya! Terkadang yang diam-diam itu aslinya busuk!"

"Kamu bener, Lucky." Kahfi menjawab lirih dan pasrah. "Kadang... saya emang sepengecut itu!"

"Gue tahu, tapi gue diem aja karena gue pikir Yummy udah bahagia! Tapi sekarang, nggak! Gue akan inget-inget terus semua kejelekan lo! Bahkan sekarang lo biarin dia pergi ke puncak kaya gini dengan keadaan ha—" Lucky menendang tembok di sampingnya kesal. Tidak mampu melanjutkan. "Pikir sendiri pake otak lo!"

Kahfi dan Yumna 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang