BAB 50 [Bidadari Surga]

23.3K 2.5K 1K
                                    

Hai, kangen nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, kangen nggak?

Siapa aja yang kangen?

Semangat terus ya puasanya

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Sudah hampir satu minggu sejak Kahfi pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir satu minggu sejak Kahfi pergi. Yumna sadar dirinya mulai bosan dan jenuh. Melewati setiap harinya sepi dan sendiri. Tanpa ada Kahfi bersamanya. Kadang Yumna bertanya-tanya dalam hatinya. Apakah dirinya benar-benar kesepian? Apakah dirinya takut sendiri?

Oh, tentu saja tidak. Sebenarnya— joglo selalu ramai. Kadang Yumna menghabiskan waktu seharian bersama Mbok Yum mengajak Rayyan bermain. Kadang juga, ketika Rayyan tidur, Yumna akan membantu Henita memasak. Setelahnya dia akan menunggu Abby pulang dan menebar guyonan untuk membuatnya terhibur dan kembali ceria. Atau, sesekali dia akan menyuruh Sofie datang menghiburnya.

Tapi, ketika malam datang, dia akan kembali ke kamar sendiri. Dan Yumna lagi-lagi akan teringat Kahfi. Berkali-kali membuka ponsel. Chat tidak pernah dibalas. Telpon tidak diangkat. Online dua hari sekali. Jaringan susah, katanya. Ya, Yumna tahu. Dirinya mulai rindu.

Jika ada Bika dan Lucky bersamanya, Yumna tidak akan begitu sedih. Sayangnya mengingat mereka sekarang akan membuatnya semakin sedih. Jadi, semua teman-temannya sudah satu langkah di depannya. Sementara dia di sini tertinggal jauh.

Memilih melupakan semua itu. Pagi ini dirinya sengaja pergi bersama Mbok Yum, menghadiri acara posyandu di kampung mengajak Rayyan. Belakangan Yumna sudah mulai akrab dengan para ibu tetangga di sekitar joglo. Ternyata mereka tidak seburuk yang dikiranya. Jadi, Yumna sedikit terhibur mendengar guyonan mereka. Rayyan juga banjir pujian. Rayyan yang ganteng, putih, dan bermata sipit, selalu menggemaskan di mata mereka.

Setidaknya, Yumna merasa senang. Sekarang dirinya dalam perjalanan pulang melewati masjid kampung. Langkah Yumna tiba-tiba terhenti. Sesuatu di sana menarik minatnya.

"Non Yummy kenapa?" tanya Mbok Yum bingung.

Yumna masih melirik masjid. "Mmm, Mbok antar Adek Ray pulang dulu, ya? Yumna mau ke masjid bentar, deh."

Kahfi dan Yumna 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang