BAB 25 [Sudah Pasti!]

21.2K 2K 256
                                    

Hari ini double update!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini double update!

Bab 25 dan Bab 26!

Boleh minta tolong? Tinggalkan jejak (vote dan komen) di kedua bab-nya ya, 

Hehehe, terima kasih

.
.
.
.
.

Sofie masih duduk menunggu ketika Yumna memberanikan diri melangkah mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sofie masih duduk menunggu ketika Yumna memberanikan diri melangkah mendekat. Senyumannya semakin lebar saat menghampiri Sofie. Sementara saudara tirinya itu hanya menghela nafas panjang sembari memasang wajah bosan. Sofie bahkan dalam mode terkantuk-kantuk dengan layar ponsel yang menyala terang ketika dirinya datang.

"Where have you been? Why be so long?" serentetan kekesalan Sofie terdengar. Mukanya memicing penuh interogasi. "Actually you go to check up or doing something else?"

Yumna malah tersenyum malu mengangkat plastik obat di tangannya. "Iya, gue habis cek."

Sofie masih menatapnya heran. "Have you got the medicine?" pandangannya tertuju pada kertas amplop di tangan Yumna. "Jadi, sakit apa kata Dokter? Batuk, pilek, dan demam? Atau asam lambung seperti yang Kahfi bilang tempo hari."

Yumna menggeleng. "Nggak sakit, kok. Ini cuma vitamin."

"Let me check," Sofie merebut kertas di tangan Yumna kepo. Secepat kilat membacanya. Sedetik kemudian nyaris menjatuhkannya. "But, Yumna, this is—"

Tanpa sadar Yumna sudah menarik Sofie dalam pelukannya. Mukanya yang semula memerah malu, kini memerah oleh tangis. Tubuhnya bergetar bersamaan dengan isak tangis yang merebak di pundak Sofie. "Sof, gue hamil. Gue hamil."

Sofie masih mematung kaget. Tapi segera membalas pelukan Yumna lembut. Senyumnya terukir tipis. "Seriously? Are you happy? You crying, eh?" sindirnya merasakan basah di kaosnya akibat ulah Yumna.

Yumna menyeka air matanya kasar. Kembali merebut kertasnya. Lalu merentangkannya lebar-lebar di depan Sofie. Matanya masih memerah. "Sof, lihat. Lo baca sendiri, kan? Gue hamil, kan? Gue beneran hamil! Di sini ada tulisannya!"

Kahfi dan Yumna 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang