Agatha | 10

3.4K 97 0
                                    

Agatha sudah siap dengan semua barang-barang nya, kini ia masuk ke dalam mobil Fadli.

"Siap?" tanya Fadli.

"Siapp dong Pah!"

Mobil sedan Fadli mulai membelah jalanan Kota Jakarta yang sudah mulai padat.

Kini, mobil sedan Fadli sudah berada di depan gerbang.

"Agatha masuk dulu Pah." pamit Agatha sambil menyalimi tangan Fadli.

"Belajar yang rajin, kalo udah punya pacar kenalin ke Papah." goda Fadli.

"Apa sih Pah, agatha masuk dulu, Papah hati-hati, jangan ngebut."

Fadli hormat, "Siap bos!"

Agatha tertawa dengan lumayan keras, tawa Agatha tak luput dari pandangan Abraham yang sudah melihat Agatha sedari tadi.

Agatha berjalan mulai masuk ke dalam gerbang, namun perjalanannya terhenti saat mendengar ucapan Agam

"Jam 10 jangan lupa Tam."

"Iya bawel."

Agatha sudah berada di depan motor Abraham. "Kenapa jam 10?"

"Gapapa."

"Jawab Abraham." geram Agatha yang membuat Abraham tak tega.

"Jam 10 gue mau tawuran." ucap Abraham santai.

Mata Agatha melebar serta mulut mengangga. "Gak, lo ga boleh ya ikutan tawuran!"

"Kenapa lo ngelarang gue?" selidik Abraham yang membuat Agatha gugup. 

Agatha salah tingkah, namun sebisa mungkin ia merubah sikapnya seperti semula. "Ya, karna bahaya lah."

"Tapi kok raut muka lo kayak takut gitu." ucap Abraham.

"Bodoamat."

"Dasar cewek aneh" teriak Abraham.

Agatha menoleh sebentar kebelakang. "Dasar cowok rese."

Agatha berjalan santai di koridor sekolah. Raganya memang disini tapi pikirannya masih memikirkan tentang Abraham. 

"Gue harus ikutin nih" gumam Agatha.

"Tapi diem-diem aja, biar ga ketauan." gumam Agatha lagi.

Kini Agatha sudah berada di dalam kelas nya. Belum terlalu banyak siswa/i yang berdatangan.

"Napa muka lo Tha?" ucap Syakira.

"Banyak pikiran aja."

"Daripada lo mikirin yang ga jelas, mending ikut gue ke kantin nyok, gue traktir deh." ucap Syakira.

"Oke, mumpung laper nih."

"Gue ikut dongg." timpal Belva.

"Ayok!"

Agatha dkk kini sedang berada di perjalanan. Mereka berjalan dengan santai. Namun saat berada di tengah perjalanan tiba-tiba datang seseorang dari arah berlawanan menabrak bahu Agatha dengan minuman dinginnya.

"Maaf, maaf"

"Dingin"

Dengan cekatan Abraham membuka jaketnya dan memakaikan di tubuh Agatha dengan hati-hati.

"Maaf ya, nanti kalo urusan gue udah selesai, nanti gue temuin lo, gue pergi dulu."

"Cowok reseeeee!!!" teriak Agatha. 

"Hadir, Cewek anehhhh." teriak Abraham di sebrang sana.

Semua menatap tak percaya kedua sejoli itu, pasalnya Abraham yang dibilang dingin terhadap lawan jenis sedangkan Agatha yang cuek. Kini mereka bisa saling menegur sapa dan bertengkar, pertanda apa ini?

"Tha?" panggil Belva.

"Lo kok bisa dapet jaketnya Abraham calon suami gue?" tanya Belva tak percaya. 

"Kan dia yang ngasih."

"Lo bener-bener hoki Tha, bisa deket sama Abraham." ucap Syakira.

"Hoki lo bilang? Yang ada gue sial tau ga."

"Kita tukeran posisi yuk Tha, gue jadi lo, lo jadi gue." tawar Belva.

"Gak enak diposisi gue mah, sial terus nanti lo yang ada."

"Susah ngomong sama Agatha mah." ucap Syakira. 

"Bener lo Ra."

"Jadi kantin kaga woy."

Seketika Belva dan Syakira teringat akan tujuan utamanya. "Jadi."

Agatha dkk kini sudah berada di kantin. Mereka sudah memilih meja dan sudah pula memesan makanan.

"Jaket nya kok bikin gue ga nyaman ya" ucap Agatha agak risih.

"Maksud lo?"

"Kayaknya si Cowok rese ini ga pernah nyuci jaketnya dah!"

"Cuciin lah sama lo." timpal Syakira asal.

"Nah iya bener!"

"Ck, yaudah deh."

Agatha dkk mulai makan makanan yang Syakira pesan tadi, sesekali mereka makan dengan canda tawa serta cerita-cerita yang membuat mereka tertawa. 

"Kenyanggg gue" ucap Belva.

"Tumben kenyang, biasanya perut karet lo va" ucap Agatha.

"Yee, enak aja lo kalo ngomong."

"Ya kan emang bener!"

Kring... Kring...


***

Syakira dan Belva sudah berada di dalam kelas sedangkan Agatha sudah bersembunyi di balik tembok dekat basecamp Abraham.

"Banyak banget." gumam Agatha.

"Tawuran aja banyak banget ya, mending dikit aja, eh tapi kalo dikit kalah dong." ucap Agatha sambil terkekeh.

"Agatha ngapain lo disini?" ucap Abraham menganggetkan Agatha.

"A–anu itu gue gak sengaja kesini."ucap Agatha dengan gugup.

"Tapi kan ini ga ada yang tau selain temen-temen gue."

Agatha menyerah, ia harus mengucapkan apa adanya. "Gue kan udah bilang! Lo ga boleh tawuran! Gue udah peingatin tapi lo malah tetep aja ngeyel."

Abraham menghembuskan nafasnya berat. "Hm, yaudah lo disini aja, jangan sampe lo keluar ke Mana-mana, tunggu gue selesai tawuran nanti gue balik lagi ke sini."

Bulu kuduk Agatha tiba-tiba merinding. "Tapi kok gue takut ya."

"Lo disini aja ya cewek aneh!"

"Lo kesini harus dengan keadaan bersih ga ada luka sama lebam sama sekali!!" peringat Agatha.

Abraham terkekeh sebentar. "Gak janji gue."

"kalo ketawa lo cakep juga ya"  batin
Agatha. 

"Gak Agatha, jangan sampe lo suka, jangan sampe."

TBC.




Agatha [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang