Agatha [PROSES REVISI]

Agatha | 13

SELAMAT MEMBACA SEMUA.

***

Kini sudah saat nya jam pelajaran selesai. Siswa/i mulai memenuhi koridor dan parkiran.

"Tha, lo balik ama siapa?" tanya Syakira. 

"Ojol kayaknya."

"Yaudah gue balik duluan ya, bokap udah nungguin di depan." ucap Syakira.

"Tiati lo."

"Iyaaa." teriak Syakira di saat sudah lumayan jauh jarak antara keduanya.

Kini Agatha sudah berada di ujung koridor, ia melihat Abraham yang sedang duduk di sana dengan Earphone yang melekat di telinganya.

Agatha berjalan tak mmeperdulikan bahwa ada nya Abraham disana. 

"Ehem" dehem Abraham.

"Apaan?"

Belum sempat Abraham berbicara sudah terpotong oleh ucapan Agatha lagi

"Lo mau nagih jaket? Kan gue bilang besok, sekarang belum dicuci, masih kotor. Lo mau jaket lo masih kotor?" cerocos Agatha. 

"Siapa yang mau nagih jaket?" tanya balik Abraham.

"Terus lo ngapain tadi dehemin gue? Mau ngode?"

"Lo balik sama siapa?" tanya Abraham.

"Cowok."

"Cowok lo?" tanya Abraham tak biasa

"Emang kenapa?" tanya Agatha jahil.

Abraham yang salah tingkah hanya bisa membenarkan kerah baju seragamnya.

"Ya, gapapa sih!"

"Yaudah gue duluan, kasian cowok gue udah nunggu, bye cowok rese."

"Dasar cewek aneh." teriak Abraham.

Saat Agatha sudah pergi meninggalkan Abraham. Abaraham malah sibuk dengan pikirannya tentang 'cowok' Agatha.

"Siapa ya cowok nya? Pasti cakepan gue sih." ucap Abraham Pd. 

Agatha yang sejak tadi hanya tertawa karna bisa mengerjai seorang Abraham dengan sempurna.

"Hahaha, rasain lo emang enak?"

Saat sudah sampai di gerbang sekolah, agatha menunggu sang Ojek Online. Sudah lima menit Agatha menunggu namun tidak ada sama sekali Ojek Online yang berhenti di hadapannya.

"Mana cowok lo?" tanya Abraham.

Agatha menoleh dengan kaget. "Gatau, masih di jalan kali."

"Cemen cowok lo, bisanya cuma bikin cewek nunggu" ucap Abraham

"Yaa, gatau."

Sudah sepuluh menit Agatha menunggu ojek online yang ia pesan ditemani dengan Abraham. 

"Mana sih cowok lo? Awas aja kalo dia kesini gue hajar tuh" kesal Abraham lalu menendang batu.

"cowok lo sekolah dimana sih emang?" tanya Abraham kesal.

"Sebenernya-"ucap Agatha yang sengaja menggantung.

"Sebenernya, gue itu ga punya cowok." ucap Agatha dengan tawanya. 

"Terus yang lo bilang tadi?"

"Ojek online maksud gue."

"Sialan lo." geram abraham

"Ya maaf"

"Sebagai permintaan maaf, lo harus traktir gue makan"ucap abraham

"Ini mah namanya pemerasan,"

"Yaudah terserah lo."

"Oke-oke."

***

Agatha dan Abraham kini sudah berada di salah satu cafe recommended untuk anak-anak milenial.

"Masa cewe nraktir cowok." sindir Agatha. 

"Ck, iya gue yang traktir."

"Yeay, uang gue aman." girang Agatha.

"Emang uang lo buat apaan?"

"Buat di tabungin." jawab Agatha jujur.

Demi tuhan, Abraham sangat terpaku oleh Agatha, sudah cantik, dermawan, baik hati, Dan rajin menabung. Namun hanya satu yang Abraham kesal kan yaitu sifat ngeselinnya yang membuat siapapun naik darah. 

"Gue udah pesen!" ucap Agatha.

"Jangan banyak-banyak nanti gendut." ejek Abraham.

"Gak takut gendut!"

"Biasanya cewek makannya dikit tuh." ucap Abraham. 

"Ya ,itu kan mereka, bukan gue, lagian ya Ngapain pake diet-diet segala, mending makan terus kenyang deh."

Abraham memandang Agatha lalu tanpa sengaja Agatha pun memandang Abraham. Tatapan keduanya bertemu lagi dan lagi. Sangat mempesona tatapan Agatha, begitu juga dengan tatapan Abraham yang menawan. 

"Eh." ucap Agatha kaget karna pesanan mereka sudah datang.

Mereka makan dengan keadaan canggung. "Lo udah punya pacar?" tanya Abraham tiba-tiba. 

"Emang kenapa?"

"Ya nanya aja." ucap Abraham.

"Pengen sih punya pacar, tapi pengen nyari yang apa adanya, setia, ganteng" ucap Agatha sambil memainkan sedotan minumannya.

"Gue ganteng, gue juga setia, gua juga apa adanya." ucap Abraham spontan.

"Hah?"

"Gue ganteng," ucap Abraham

"Iya lo emang ganteng." aku Agatha. 

"Ya lah,"

"Masa lo cantik." ejek Agatha. 

"Sial lo!"

"Gaboleh ngomong sial terus abraham." geram Agatha. 

"Makan jangan marah-marah terus." ucap Abraham. 

"Banyak bacot banget jadi cowok." kesal Agatha. 

"Hm."

TBC.