Agatha [PROSES REVISI]

Agatha | 09

(TYPO? KOMEN AJA!!)

***

Kini sudah mulai beraktifitas kembali. Mulai dari sekolah dan lain-lain.

Entah karena apa Agatha ingin sekali membawa motor untuk ke sekolah. Hingga akhirnya ia mengendarai motor.

Helm siap, semua siap. Agatha mulai melajukan motornya.

Lampu merah, Agatha memberhentikan motornya. Agatha tak sadar jika motor di sampingnya adalah Abraham. 

Abraham melihat Agatha dengan serius, ujung rambut yang tergerai serta wajah Agatha yang mempesona membuat Abraham ingin terus melihatnya.

Lampu merah sudah berganti hijau. Agatha sudah menjalankan motornya sedangkan Abraham masih di tempat nya.

Tinn... Tinn...

"Maju dong mas!" teriak salah satu pengendara yang membuat Abraham kaget.

Ternyata sudah lampu hijau, Abraham tidak fokus karna Agatha, Sial.

Agatha sudah sampai di sekolah, lalu memarkirkan motornya dan mulai masuk ke dalam kelas nya.

***

Berpindah dari Agatha kini Abraham memilih untuk membolos saja. Ia sangat bosan hari ini.

3A

Afkar :
Pada dimana woi??

Jln

Agam :
Aku dijalan, kenapa kamu kangen?

Afkar :
Amit-amit gam, gue masih normal ya.

Agam :
Kamu ko muna sih kataknya kamu suka aku

Bct.

Agam :
Maaf ya abraham yang gantenggg.

Read by 2.

Agam :
Read aja teros.

Read by 2.

Agam :
Udah lah, males.

Read by 2.

Abraham sudah berada di Warbun atau Warung Babun. Babun itu adalah pemilik warung tersebut, Babun adalah salah satu teman Abraham sejak lama. Ia membuka warung itu hanya untuk penghasilan tambahan.

Babun bertos ria dengan Abraham.  "Udah lama ga kesini ya Tama." sapa Babun.

"Gue Abraham bukan Tama." ucap Abraham.

"Tama lebih ganteng dari pada Abraham." ucap Babun.

"Tama itu gue Babun!" geram Abraham. 

"Tadi katanya bukan?"

"Cape gue ngomong sama lo!"

Sedari dulu babun memang memanggil abraham dengan sebutan 'Tama'. Menurut babun Tama lebih cocok daripada Abraham. 

Karna nama lengkap abraham itu adalah. 'Abraham Alexi Pratama'. Jadi wajar saja jika Babun memanggilnya dengan panggilan 'Tama'

Drumm...drumm.....

Suara motor sangat terdengar ternyata itu adalah Agam dan Afkar. 

"Lama!"

"Ya maap, kan jalanan macet." ucap Agam.