Agatha [PROSES REVISI]

Agatha | 17

Disinilah Agatha dan Abraham sedah memilih baju, tepatnya hanya Agatha yang sibuk dengan baju sedangkan Abraham hanya mengikuti langkah Agatha.

"Lo ngapain jalan di belakang gue?" tanya Agatha yang dibalas gelengan dari Abraham.

"Sini disamping gue, ngapain lo di belakang gue udah kayak babu tau gak?" ujar Agatha.

"Lo suka warna apa?" tanya Agatha.

"Item, Abu-abu, Biru Dongker." jawab Abraham.

Dann ada satu baju yang menurut Agatha sangatlah cocok dan pas dikenakan oleh Abraham.

"Nih, gimana? Suka gak?" tanya Agatha.

Baju tersebut berwarna abu-abu polos dengan gambar mahkota raja kecil di sebelah kanan baju itu.

"Bagus!"

"Size nya pas ga?" tanya Agatha

"Gak, ini kekecilan." ucap Abraham.

"Yaudah bentar, gue tanya mba-mba nya dulu."

"Mba!" panggil Agatha.

"Ya mba? Ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai itu.

"Size yang ini ada yang lebih besar sedikit gak?" tanya Agatha.

"Sebentar biar saya ambilkan dulu."

"Capek?" tanya Agatha, pasalnya sedari tadi Abraham selalu mengikuti dirinya kemanapun ia pergi.

"Duduk dulu disitu." ucap Agatha sambil menunjuk kursi yang disediakan oleh toko baju ini.

Abraham berjalan ke arah kursi tersebut sambil menggengam tangan Agatha.

"Duduk juga, lo pasti capek kan?" tanya Abraham.

"Iya sih."

"Permisi mba, ini Size nya, boleh di coba terlebih dahulu." ucap pegawai tersebut.

"Terimakasih mba."

"Sama-sama saya kesana dulu mba, mas."

"Sana cobain." titah Agatha.

"Capek,"

"Terus gimana, kalo gak di cobain Abraham?" tanya Agatha.

"Lo aja yang pakein."

Deg!

Pakaikan? Maksudnya apa ini?

"Hah?" tanya agatha.

"Lo yang pakein cantik." lanjut Abraham lagi.

Blush!

Pipi Agatha sudah bisa dipastikan merah merona menahan malunya.

"Cieee blushing" goda Abraham.

Agatha mencubit tangan abraham pelan.

Ingat Agatha lo ga ada apa-apa sama Abraham, pacaran aja engga, jadi plis! Jangan baper, oke!?. Batin agatha

"Diem lo!" sarkas Agatha.

"Tadi blushing sekarang galak, nanti gimana?" tanya Abraham.

"Gak giamana-gimana, ih Abraham." rengek Agatha.

Abraham mencubit pelan pipi Agatha gemas. "Gemes gue" ucap Abraham.

"Ihh apaan sih." malu Agatha

"Pakein napa bajunya, katanya mau di coba biar muat apa engga." ujar Abraham.

"Iya-iya bawell."

Agatha langsung memakaikan baju yang tadi ia pilih ke tubuh Abraham. Jarak kedunya dekat, sangat dekat, dekat dan hidung mereka bersentuhan saat abraham mendekatkan wajahnya ke arah wajah Agatha. Mereka saling bertatapan dan mereka bisa meresakan nafas kedunya masing-masing.

Lo cantik. Batin Abraham.

Ganteng banget si ya tuhann. Batin Agatha.

Cup!

Abraham dengan cepat mencium pipi kanan Agatha saat gadis itu lengah.

"Eh!"

Tangan Agatha memegang pipinya yang dicium oleh Abraham. Abraham memajukan tubuhnya lagi dan kembali mencium pipi kiri Agatha.

Deg!

Ciuman kedua yang Abraham berikan kepada Agstha

"Abraham" rengek Agatha.

"Tha, gue tau gue bukan cowo romantis kayak drama Korea, gue juga ga bisa kayak dilan yang selalu punya puisi cinta untuk milea, tapi gue punya perasaan cinta dan kasih sayang buat lo yang lebih dan ga akan ada ujungnya buat lo. Will you be my girlfriend?" tanya Abraham.

Sudah dicium dua kali dan sekarang ia ditembak oleh Abraham. Perempuan mana yang tidak luluh dengan Abraham.

"Maaf--"

"Gapapa kalo lo ga bisa terima." ucap Abraham sendu.

"Maaf ga bisa nolak maksudnya." lanjut Agatha.

Abraham memeluk tubuh Agatha, tak perduli jika mereka masih berada di dalam toko baju, toh toko ini sedang sepi.

"I Love You."

"I Love You too Abraham."

Mereka masih berpelukan dengan senyuman yang terukir di wajah kedunya masing-masing.

"Bajunya pas, kita bayar dulu." ucap Abraham.

Mereka berjalan ke arah kasir dan membayar baju yang Agatha pilihkan. Setelah Transaksi bayar membayar sudah selesai mereka keluar Mall dan pulang.

"Selamat istirahat pacar." ucap Abraham.

"Selamat istirahat juga pacar."

"Bye Tha, aku duluan ya, Love You." lanjut Abraham.

"Love you too."

TBC.