Agatha membawa Abraham ke UKS untuk mengobati luka di wajah Abraham.
"Kenapa sih cowok sukanya berantem, apa manfaat nya coba." ucap Agatha sambil menekan kapas nya.
"Awwss."
Dengan cepat Agatha menarik kapasnya dan melihat luka Abraham.
"Maaf gue gak sengaja, kebawa emosi tadi." ucap Agatha.
"Gapapa" bisik Abraham.
"Yaudah sini gue obatin lagi." ucap Agatha.
Abraham hanya menurut saja, toh memang ia perlu untuk diobati. Tapi kenapa hati kecilnya merasa senang di dekat Agatha.
"Pelan-pelan." ringis Abraham.
"Iya, gue pelan kok."
Luka lebam menghiasi wajah tampan Abraham, sebagai seorang perempuan Agatha tidak tega untuk meninggalkan Abraham sendiri.
"Lo istirahat aja ya, kepala lo pusing kan." ucap Agatha.
"Tapi nanti gue gak masuk Ke-"
"Nanti gue izinin Lo."
"Makasih,"
"Sekarang lo tidur, gue ke kelas dulu ya."
"Lo di sini aja." pinta Abraham.
"Tapi nanti gue gak masuk ke kelas." ucap Agatha sama seperti Abraham tadi.
"Nanti lo gue izinin."
Agatha terkekeh. "Hm, sama aja bolos ini mah."
"Bolos kali ini ada alasan yang tepat karna gue sakit."
"Ternyata cowok rese bisa sakit juga Yaa." ejek Agatha.
"Gue juga manusia, pasti sakit lah!" kesal Abraham.
"Yaudah, lo jangan marah-marah sama gue."
"Lo nya bikin gue emosi aja," ucap Abraham
"Daripada lo marah, mending lo tidur." usul Agatha.
"Gak bisa tidur."
"Tinggal merem susah banget sih." ucap Agatha.
Tukk
Suara jitakan pelan di kepala Agatha.
"Kok lo jitak gue sih." kesal Agatha.
"Gemes gue,"
"Gemes si boleh, tapi jangan gini juga." ucap Agatha.
"Udah lo tidur!" perintah Agatha.
"Lo aja yang tidur di sini." ucap Abraham
Kening Agatha mengkerut. "Hah? Kan lo yang sakit, kok gue yang tidur di kasur" ucap Agatha heran.
"Lo aja, gue tidur di Sofa situ aja."
"Engga ah, lo aja."
"Yaudah gue tidur ya, awas kalo lo balik ke kelas." ancam Abraham.
"Iya-iya bawell."
Abraham mulai memejamkan matanya perlahan-lahan. Pandanganya mulai redup diiringi deru nafas yang teratur
"ni cowok kalo tidur cakep juga" batin Agatha sambil memperhatikan wajah damai Abraham.
"Sayangnya, kelakuannya yang rada-rada." ucap Agatha lalu mengambil tas nya dan keluar dari UKS.
Agatha berjalan ke arah kelas nya degan tas yang ia sampirkan ke bahunya saja.
"Lo kenapa? Kok kata Afkar lo di UKS?" tanya Belva khawatir.
"Gue gapapa."
"Kok lo di UKS sih?" tanya Syakira heran.
"Ngobatin luka Abraham doang?" tanya Belva.
"Hm."
Kini saat nya jam pelajaran ke tiga dimulai. Semua sudah tidak bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar ini.
Bahkan tak jarang, banyak yang tertidur atau sengaja untuk tidur agar terhindar dari pelajaran yang membosankan.
Agatha pun sama, hanya menatap guru nya saja. Tak ada minat untuk mendengarkan guru yang berbicara panjang lebar.
"Ngoceh mulu dah nih guru." dumel Agatha.
***
Sudah waktunya untuk pulang ke rumah dan itu artinya Agatha bisa merebahkan indah tubuhnya di kasur yang sangat empuk.
"Pegel banget dah." gumam Agatha.
Agatha kini sudah berada di parkiran sekolah, menunggu Ojol yang ia pesan sampai di sekolah.
Tin... Tin...
Tanpa menoleh dulu Agatha sudah bergeser untuk memberi jalan kepada orang itu.
Namun tetap saja seseorang itu masih meng-klaksoni padahal jalan sudah cukup luas.
"Siapa sih?" tanya Agatha sambil berbalik arah kebelakang.
"Jalan luas woi!" sindir Agatha.
Abraham melepas helm yang ia kenakan lalu berdiri di sebelah Agatha. "Cewek." sapa Abraham.
Agatha yang sudah risih sedari tadi langsung menampar lengan Abraham cukup keras.
"Aduh sakitt woii." teriak Abraham.
"Mampus!"
"Kasar ih jadi cewek." ucap Abraham.
"Bodoamat."
"Pulang bareng gue yuk!" ajak Abraham.
"Gratis gak?" tanya Agatha.
"Gratis."
"Yaudah ayuk, cepet ih, udah capek gue nunggu ojek online." ucap Agatha.
"Bawel lo jadi cewek."
Motor Abraham sudah meninggalkan pekarangan sekolah. Kini Abraham sudah sampai di rumah Agatha.
"Makasih!" ucap Agatha.
"Mau masuk dulu gak?" tanya Agatha basa-basi.
"Dikasih apa gue, kalo masuk?" tanya Abraham.
"Lo mau nya apa?" tanya balik Agatha.
"Lo."
Hanya dua kata namun mampu membuat Agatha mematung seribu bahasa. Biarkan Agatha berfikir sejenak, ia rasa, ia tidak paham dengan ucapan Abraham.
Abraham terkekeh melihat ekspresi Agatha. Tangannya terulur untuk mengacak-ngacak rambut Agatha lalu ia menyalakan mesin motornya dan pergi dari pekarangan rumah agatha tanpa sepatah kata apapaun.
Agatha yang bingung ditamah bingung oleh sikap Abraham yang abraham.
"Ada apa sama dia?" batin Agatha.
"Maksudnya dia tadi apaan sih, gak paham gue sama ucapan dia."
"Udah ah daripada mikirin Abraham mending masuk aja." ucap Agatha.
Agatha masuk ke dalam rumahnya dan mulai membersihkan dirinya sendiri.
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/207653823-288-k540312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha [PROSES REVISI]
Ficção Adolescente[HIATUS SEMENTARA] "proses hiatus karna aku mau nyelesain satu cerita yang lain dulu. Gak akan lama kok" . Agatha Adonia namanya perempuan dengan seribu satu kecantikan yang ia punya tak hanya kecantikan ia juga memiliki sifat ramah tamah yang ia pu...