Selamat membaca💕
●●●
Pita menarik tangannya dari cengkaram Reyo lalu menyipitkan matanya.
"Buat apa lo khawatir dengan gue? Gak salah dengar? Urus aja Melisa. Ngapain ngurusin gue?" Tanya Pita dengan tertawa meremehkan.
"Pita!" Bentak Reyo dengan galak.
"Minggir gak usah drama depan gue! Gue muak sama lo!" Ucap Pita dengan tatapan benci.
"Gue benci harus menerima kenyataan kalau persahabatan kita udah gak seperti dulu lagi! Kita akhir-akhir ini kelahi mulu! Dan lo juga sensitif!" Ucap Reyo dengan kesal.
"Gue udah bicara sama bokap dan nyokap gue. Gue mau pindah! Gue gak mau satu tempat tinggal sama lo!" Ucap Pita dengan tegas terlihat jika keputusannya telah bulat.
"Apa?!" Ucap Reyo dengan wajah terkejut.
"Bagus kan? Lo bisa leluasa berada diapartemen ini! Lo mau pesta, lo mau tidur dengan melisa atau melakukan hal gila disini. Mulai sekarang bukan urusan gue lagi!" Ucap Pita dengan senyum lebar.
Reyo mengepal tangannya dengan kuat.
"Ti-dak bo-leh!" Ucap Reyo penuh penekanan disetiap suku katanya.
"Bodo amat! Gue pindah!" Ucap Pita dengan tegas.
"Lo butuh gue Pit, lo gak bisa jauh dari gue. Jangan maksakan diri lo" Ucap Reyo membuat Pita tertawa geli.
"Hei anda! Jangan kepede-an!" Ucap Pita dengan senyum miring.
"Gue bisa hidup tanpa lo! Lo pikir lo siapa?! Lo bukan siapa-siapa gue lagi" Ucap Pita dengan senyum mermehkan lalu melanjutkan masak kembali.
Reyo tersenyum miring, ia berjalan mendekati Pita lalu memeluknya dari belakang.
Reyo menaruh dagunya diatas kepala Pita sambil mencium aroma shampoo-nya.
"Gue minta maaf, jangan pergi" Ucap Reyo dengan nada memohon.
Pita terdiam sejenak lalu melepaskan tangan Reyo yang mengait diperutnya.
"Betul kata lo. Mending kita gugurin anak ini. Kita gak bisa rawat anak ini. Ditambah kita gak bisa bersama" Ucap Pita sambil menahan nangis.
"Kenapa lo bicara seperti itu?" Tanya Reyo dengan wajah tidak suka.
"Kita balik seperti semula. Gue bakal lepasin anak ini juga" Ucap Pita sambil memandangi Reyo.
Tatapan Pita begitu sedih seperti wanita yang pasrah akan semuanya.
"Lo yakin?" Tanya Reyo dengan wajah tidak percaya.
"Tentu, bukankah baik? Lo bisa jalani semuanya seperti dulu. Lo bisa bersama Melisa, lo bisa menikmati masa muda lo" Ucap Pita membuat Reyo tertawa tidak percaya.
"PITA! SERIUS SEDIKIT BISA?! Dari tadi ucapan lo tidak ada yang benar!" Bentak Reyo dengan wajah marah.
"Capek gue ngomong sama lo. Keputusan gue bulat. Bersiap perpisahan" Ucap Pita lalu mematikan kompor dan Pita pergi menuju kekamarnya.
Maafin mama, mama gak bermaksud membuang kamu batin Pita.
♤♤♤
Pita tidak main-main dengan ucapannya, ia berdiri diluar apartemen sambil memantau kurir yang mengangkat barang-barangnnya.
Reyo duduk di sofa ruang tamu dengan wajah frustasi.
Reyo sedari tadi membujuk Pita agar tidak pergi darinya tapi wanita keras kepala seperti Pita tidak akan pernah mau dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartemen Kita {COMPLETED}
Romance{Follow dulu!} Reyo dan Pita tinggal satu apartemen, suatu malam mereka tinggal dalam satu kamar. "Mampus" Batin Pita. tangan Reyo melingkar dari belakang tubuh Pita lalu mengendus aroma kepala Pita. Aroma rambut Pacarnya mirip dengan sahabatnya. "S...