Part 4

18.6K 711 9
                                    

Pita duduk diruang tunggu sambil menunggu namanya dipanggil oleh suster.

"Pita Sabrina" Panggil suster bertubuh montok saat berdiri diambang pintu.

Pita berjalan masuk dengan wajah ketakutan karena pertama kalinya ia melihat anaknya untuk pertama kalinya.

Dokter wanita memberikan gel diperut Pita lalu meletakan alat diatas perut yang telah di berikan gel.

"Lihatlah, anakmu sehat disini" Ucap Dokter dengan senyum ramah.

Dokter mengenggam tangan Pita dengan erat lalu memberinya senyum.

"Kamu bukan pertama kalinya pasien pertama termuda disini, percaya lah anak ini memberikan kamu keajaiban bagimu" ucap Dokter memberikan semangat kepada Pita.

Pita tersenyum kepada Dokter lalu meneteskan air matanya membuat nangis Pita pecah, ia buka nangis sedih tapi bahagia.

Bahagia melihat anaknya baik-baik saja didalam perutnya.

"Usianya masih belia, baru saja 1 bulan 2 minggu" Ucap Dokter membuat Pita mengangguk mengerti.

"Terima kasih dok" Ucap Pita dengan senyum lebar kepada Dokter dan suster sebelum pergi.

Pita menuju ke restoran dimana tempat ia bekerja baru-baru seminggu ia bekerja disini karena ia tahu kalau biaya untuk anak sangat besar ia harus bekerja ditambah ia seorang single parent nantinya.

Pita mengelap meja kotor bekas pelanggan dengan wajah semangat.

"Pita!" Panggil Melisa membuat Pita menatap kesal.

"Gue jarang lihat lo di apart, lo kemana aja? Lo kerja disini? Sejak kapan? Bukannya lo anak berkecukupan?" Tanya Melisa membuat Pita tersenyum.

Pita tidak kembali ke apartemen, ia memutuskan menginap di kos Nadia untuk sementara sampai ia menemukan kos yang cocok untuk dirinya.

"Silakan duduk ya mbak, saya ambilkan menu dulu" Ucap Pita dengan ramah lalu pergi mengambil buku menu.

Pita kembali sambil membawa buku menu kepada Melisa.

Melisa melihat buku menu dengan serius.

"Reyo suka apa yah?" Ucap Melisa kepada dirinya sambil melihat buku menu.

"Aku ini aja kalau Reyo yang ini" ucap Melisa sambil menunjuk gambar dibuku menu.

"Reyo enggak bisa makan ini, dia gak suka sayuran. Ini aja" Ucap Pita sambil merekomendasi menu lain.

"Oke deh" Ucap Melisa membuat Pita mengangguk.

Pita kembali kedalam memberikan menu yang ia catat kepada koki untuk memasaknya.

Pita kembali sambil membawa mapan berisi makanan pasangan yang slelau saja membuat matanya sakit.

Pita menaruh pelan piring berisi makanan didepan Melisa dan Reyo.

Reyo menatap Pita dengan wajah terkejut karena wanita ini sudah menghilang tanpa berkabar.

"Lo kamana aja! Gue nyariin lo" Ucap Reyo dengan wajah khawatir kepada Pita.

"Selamat makan semoga kalian menikmatinya" Ucap Pita sambil mengucapkan selamat makan atas kehendak pihak restoran.

Pita hendak peegi tapi tangannya ditahan Reyo.

"Gue nyariin lo kesana kemari. Pulang lah" ucap Reyo dengan wajah serius.

"Lepasin gue" Ucap Pita dengan tatapan kesal menatap Reyo.

"Pulang Pit!" Ucap Reyo dengan wajah marah.

Reyo menarik tangan Pita keluar dari restoean membuat semua mata menatap kearah mereka.

Apartemen Kita {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang