Part 2

25.7K 779 3
                                    

selamat membaca ya :) ,semoga syuka ya readers hehe. 

Mata Pita terbelalak saat melihat kertasa berisi tentang syarat yang dibuat Reyo.

"Pertama, jangan menganggu privasi satu sama lain. Kedua, hanya dirumah kita berperilaku seperti suami istri. Ketiga, JANGAN ADA PERASAAAN SATU SAMA LAIN" Pita mendorong kertas mendekati Reyo lalu menyipitkan matanya.

"Apa maksud yang yang kedua ini" Ucap Pita yang merasakan adanya ketidak enakan dengan maksud ini.

"Yah kamu sebagi istri ya mengatur apartemen, rumah tangga segala terus layani suami. Itu maksudnya" Ucap Reyo dengan wajah santai sambil melipatkan tangannya didepan dadanya.

"Tidak mau, lo bisa menyuruh Melisa. Kan biasa Melisa yang bereskan apartemen dan segalanya" Ucap Pita sambil memikirkan wanita bodoh yang mau saja disuruh-suruh demi cinta.

"Baiklah sementara Melisa. Oh iya melisa tidak boleh tahu" Ucap Reyo membuat Pita mengangguk.

"Lo punya syarat?" Tanya Reyo membuat Pita mengangguk.

"Aku hanya minta jangan merasa terpaksa menikahiku" Ucap Pita dengan senyum kecut membuat Reyo mengangguk lemah.

♤♤♤

Akhir minggu tepatnya hari minggu, Reyo dan Pita memutuskan pulang ke kekampungnya untuk menikah dengan sederhana disana.

Mereka turun dari mobil dan masuk kedalam rumah Pita yang tampak sederhana tidak besar tapi tidak kecil.

Pita memeluk orang tuanya secara giliran  setelah itu kakaknya, Amel.

Amel seorang guru disekolah yang muridnya adalah anak-anak tidak berkecukupan. Udah cantik, ramah, baik membuat semua lelaki di kampung ingin menikahinya sayang aja Amel menolaknya.

"Pas banget kamu pulang, mama juga mau menyuruh kamu pulang" Ucap Mama Iren kepada Pita.

Pita memasang wajah keheranan.

"Kak Amel mau nikah dengan Ricky, abang kamu Reyo" Ucap Mama Iren membuat Reyo tersedak hebat mendengarnya.

"Apa?!" Ucap Pita dengan wajah gelisah sambil menatap Reyo.

"Tapi Pita mau nikah" Ucap Pita membuat mama Iren tebelalak menatap anak bungsunya.

"Apa kamu bilang?!" Ucap Papa Nio yang baru saja mengeluarkan suaranya setelah sekian lama diam.

"Kamu mau nikah?! Dengan siapa? Kamu kenapa? Kesambet apa?" Tanya Amel dengan nada bergurau.

"Reyo!" Ucap Pita kepada Reyo agar membuka suara.

"Kok gue? Gak ada apa-apa tante" Ucap Reyo yang tiba-tiba berubah pikiran.

Pita mendekati Reyo lalu menendang belakang lutut Reyo dengan kesal.

"Sialan lo!" Geram Pita didekat telinga Reyo.

"Ada apa kalian?" Tanya Mama Iren dengan keheranan.

"Reyo ngomong dulu ya sama Pita tante dan om dan kak Mel" Ucap Reyo lalu menarik Pita keluar rumah dan berbicara agak jauh dari rumah.

Reyo berdiri didekat sawah sambil memandang kearah Sawah dengan wajah berat.

"Bang Rick suka sama Kakak lo dari dulu. Gue gak mau gara-gara gue bang Rick gak jadi nikah dengan kak Amel" Ucap Reyo membuat Pita mengepal tangannya dengan marah.

"Kita rumit amat sih! Terus kita gimana?!" Ucap Pita dengan kesal.

"Gak tahu, nikah diam-diam aja" Ucap Reyo membuat Pita memukul kepala sahabatnya dengan kesal.

Apartemen Kita {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang