Part 23

31.6K 713 66
                                    

Selamat membaca semua❤

●●●

Erino dan Enisa sudah berada di apartemen sambil menunggu kepulangan Pita, Reyo dan Aray.

"Nanti kita teriak sekencang mungkin ya!" Ucap Enisa dengan kemangat kepada Erino.

Erino memgangguk mengerti ia pun terlihat semangat.

Pintu terbuka pelan lalu memperlihatkan wajah Pita sambil menggendong Aray.

"KAKAKKKKKK SELAMAT PULANG!!!" Teriak si kembar dengan wajah sumringah.

"Kalian?! Ba-bagaimana bi-bisa?" Tanya Pita dengan wajah bahagia menatap Reyo lalu si kembar.

"Sini Abc aku gendong" Ucap Reyo smabil menggendong Aray.

Pita memeluk si kembar dengan erat lalu merasakan kebahagian yang luar biasa.

"Kami senang bisa bersama kalian lagi" Ucap Enisa dengan jujur.

"Aku juga" Ucap Pita dengan wajah tak kalah bahagianya.

"Anak-anak lengkap semua, bahagia banget" Ucap Pita sambil melompat-lompat kegirangan.

"Terima kasih Reyo" Ucap Pita tanpa dengan pelan dan lembut membuat Reyo tersenyum lebar.

"Jangan lupa jatah malam" Bisik Reyo sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ugh, iklas dikit dong kaish hadiahnya" Ucap Pita membuat Reyo menggelengkan kepalanya.

"Susah dapatnya, limited edition" Ucap Reyo sambil menatap si kembar dengan senyum lebar.

"Iyaaa, nunggu Aray tiga sampai 4 tahun lagi" Ucap Pita membuat Reyo membulatkan matanya.

"Lama! Udah canggih ada pengaman" Bisik Reyo membuat Pita menahan malu mendengarnya.

Reyo tertawa lebar sambil membawa Aray kedalam kamar diikuti si kembar yang penasaran dengan adik baru mereka.

***


Kehidupan Reyo dan Pita berjalan baik-baik saja, walau ada pertengkaran paling itu hanya pertengkaran kecil karena kejahilan Reyo. Semua tampak indah dengan adanya tiga anak didalam apartemen.

Reyo selama 3 tahun mencoba membangun bisnis kecil-kecilan hingga membuat ia berhasil dengan usaha bisnis menjadi besar.

Pita menjadi seorang istri sekaligus ibu rumah tangga bukanlah hal mudah diusianya yang masih mudah tapi berkat Reyo, Aray, Erino, Enisa ia bisa melawati itu.

Erino dan Enisa sangat mencintai keluarga kecil ini hingga merasakan kehangan keluarga yang selama ini mereka cari.

Pita mengelus perutnya yang sudah membesar karena hamil 8 bulan, hanya menunggu 1 bulan lagi untuk melahirkan.

"Mama!" Teriak Aray dengan kuat membuat Pita kalang kabut lalu mendekati anaknya.

"Kenapa?" Tanya Pita tapi Aray malah tertawa.

"Hanya manggil" Ucap Aray membuat Pita mengepal tangannya dengan kesal.

"Kerjaan papa! Tidak ada yang mengajarimu kalau bukan papa" Ucap Pita dengan kesal.

"Hehe" Tawa Aray dengan senyum lebar.

"Adik" Panggil Aray sambil mengelus perut besar pita.

Anak kedua Pita seorang laki-laki, ia berharap perempuan tapi tuhan berkhendak lain ia hanya bisa mengsyukuri.

"Kita bisa mencoba lagi" Ucap Reyo dengan senyum lebar saat tahu jenis kelamin anak keduanya.

Kata-kata membuat Pita bergidik ngeri, Reyo sangat menyukai itu karena lelaki itu sangat menginginkan anak sedangkan Pita tidak ingin buru-buru.

Saat malam tiba, Pita sedang melipat baju anak-anak sambil menonton drama di TV.

Reyo baru saja pulang kerja ia terlihat lelah lalu mendekati istrinya, ia memeluk Pita dengan erat membuat istrinya tidak bisa melanjutkan aktivitasnya.

"Aku mau lipat Rey" Ucap Pita membuat Reyo makin menyembunyikan wajahnya di lekuk lehee istrinya.

"Apaan sih! Jadi manja gini?" Tanya Pita yang mulai risih tapi tidak menolak.

"Jadi istriku selamanya, aku rasa gak bisa pisah dari kamu apalagi tanpa kamu" Ucap Reyo membuat Pita tersenyum kecil.

"Kenapa? Kamu mulai menyukai?" Tanya Pita membuat Reyo mengakat kepala.

"Kamu bodoh apa gimana? Gak lihat apa kalau aku udah mengatakan kalau gak bisa tanpa kamu, masih nanya kalau mulai menyukaimu? Benar-benar istri anti peka" Ucap Reyo membuat Pita terbatuk-batuk mendengarnya.

"Manis banget sih suamiku" Ucap Pita dengan senyum lebar sambil menangkup kedua pipi Reyo yang mulai tembem.

"Aku mencintai suamiku" Timpal Pita lalu mencium bibir Reyo dengan lembut.

"PAPA REYO!" Teriak Erino yang muncul kekamar.

Pita untung aja mendorong tubuh Reyo menjauh agar Erino tidak melihat kelakuannya.

Reyo terkejut mendapat dorongan kuat dari istrinya.

"Papa dan Mama kenapa?" Tanya Pita dengan wajah kebingungan.

"Ada apa?" Tanya Pita membuat Erino mendekati Reyo.

"Ajarin matematika" Ucap Erino membuat Reyo mengangguk.

Reyo membawa Erino keluar kamar, tapi sebelum Reyo keluar ia melirik Pita.

"Kita lanjut nanti, btw aku juga" Ucap Reyo membuat Pita menyeritkan dahinya.

Reyo hilang dati hadapannya lalu ia mencoba berpikir sejenak.

"Apa dia menyatakan cintanya barusan?" Tanya Pita kepada dirinya membuat ia memasang wajah sumringah.

The end
Thx
Muah😘

xx

"Bagaimana kalau Aray menyukai kak Enisa" Ucapan Aray membuat semua anggota keluarga terkejut mendengarnya.

"Arya! Kenapa kamu mengatakannya!" Ucap Enisa dengan wajah tidak percaya kalau lelaki yang ia anggap seperti adiknya sendiri malah menyukai dirinya.

Gimana? Ya atau tidak?

Jangan lupa vote dan coment ya❤

Apartemen Kita {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang