Part 21

14K 504 4
                                    

Selamat membaca semuanya, terima kasih telah setia menunggu❤

●●●

Hari minggu yang cerah, Pita membawa sikembar ke kolam berenang dekat apartemen.

"Wahh enaknya" Teriak Enisa dengan kuat membuat anak-anak lain menatap kearah Enisa dengan wajah keherenan.

Saat itu, Pita baru datang sambil membawa makanan untuk si kembar.

"Makan dulu baru renang lagi" Ucap Pita membuat si kembar mengangguk.

Pita mengurus makan si kembar, disela-sela mereka sedang makan. Pita teringat sesuatu yang selama ini ia ingin tanyakan.

"Kalian tahu tempat kakak dari mana?" Tanya Pita membuat Enisa tertawa geli.

"Gampang, kami kan langganan rumah sakit. Kami dekat dengan banyak suster, aku memberinya 300 ribu, mereka memberitahunya" Ucap Enisa dengan senyum lebar.

"Uang segalanya kak, ada uang semua beres" Ucap Erino dengan wajah santai.

Pita mendengar itu mengangguk pelan, bagaimana ia bisa lupa kalau anak didepannya adalah anak orang kaya.

***

Pita beridiri menyamping didepan cermin full body, Perutnya mulai membesar. 6 bulan usia kandungan Pita membuat ia tidak sadar ternyata sudah selama itu anaknya bersamanya.

Artinya, sikembar juga 1 bulan tinggal bersama mereka.

"Erina masih gak mau sekolah?" Tanya Pita yang berdiri diambang pintu.

"Aku mau sekolah ditempat sekolah bukannya homeschooling" ucap Erina dengan wajah cemberut.

"Kamu gak bisa demi kebaikan kamu" Ucap Pita dengan lembut.

"Enisa!" Ucap Erino dengan galak lalu mendekati kembarannya.

"Dengarin aku! Kamu gak bisa keluar! Kalau kita keluar itu berbahaya!" Ucap Erino diakhir dengan senyum kecut.

"Baiklah" Ucap Erina yang seketika nurut.

"Enisa bakal nurut dengan Erino, yang terpenting kita mengurus Erino saja" Bisik Reyo sambil merangkul pinggang istrinya dengan lembut.

"Minggir gak lah! Jangan cari kesemoatan dalam kesempitan" Ucap Pita dengan nada sindiran.

"Galak amat dah" Ucap Reyo dengan gemas.

Cup!

Reyo mencium pipi Pita dihadapan si kembar membuat mereka memesang wajah malas melihat adegan tidak senonoh dihadapannya.

"Kenapa sih kalian kalau cium harus memperlihatkan ke kami?! Kami masih anak kecil!" Ucap Erino dengan nada memprotes.

"Aku membiarkan kalian tahu, kalian harus belajar sejak dini. Buktinya kalian tahu itu tidak pantas diperlihatkan buat kalian" Ucap Reyo dengan senyum miring.

"Aneh" gumam Erino membuat Rena tertawa geli.

Bagi Reyo tinggal bersama kembar bukan lah hal yang susah dan menyusahkan. Mereka bisa diandalkan untuk membantu membereskan rumah, menjaga Pita yang sedang hamil.

"Hati-hati kakak, licin!" Teriak Erina dengan wajah khawatir saat melihat kaki Pita mulai menginjak lantai.

Pita langsung mundur dan melewati jalan lain.

Pita melihat ke Reyo yang sama sekali tidak bergeming hanya fokus pada ponselnya.

"Lihat lah suami gue aja gak perduli" Gumam Pita dengan kesal.

Apartemen Kita {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang