-TIGA SEMBILAN-

3K 76 12
                                    

Sekolah kini sudah lumayan sepi, Hanya ada beberapa siswa itupun yang mengikuti ekstrakulikuler.

Manda berjalan sambil menggandong tasnya, Tiba di parkiran ia masih melihat motor Morgan, kemana ia? Mungkin saja sedang ngumpul bersama teman teman nya. Eits tapi Manda berpikir apakah Morgan mempunyai teman? Bukan kah disekolah Manda sering melihatnya sendiri.

Deringan telfon berbunyi dari handphone Manda. Manda mengeluarkan benda yang sedang berbunyi tersebut dari saku.

'Nomor tidak dikenal'

Manda mengerutkan dahinya siapa yang menelfonnya ini? Karna penasaran Manda pun memencet tombol hijau dilayar handphonenya.

"Hallo ini sama siapa ya?"

"ini mamah Morgan, Maaf ini sama Manda yah?"

"Ouh iyah tante, kenapa yah?"

"Gini Nak, Mandakan satu sekolahkan dengan Morgan, Nah Morgan harus nya sekarang sudah pulang tapi sampai sekarang belum pulang, kira kira kemana yah?"

"Ini tan motor nya Morgan masih ada disekolah, Kebetulan Manda belum pulang ini masih disekolah nanti Manda cari dulu yah takutnya masih ada disekolah"

"Iyah makasih yah Nak Manda"

"Iya tante"

Setelah itu Manda segera memasukan benda pipih itu kedalam saku seragamnya. Ia kembali memutuskan masuk kedalam sekolah untuk mencari Morgan.

15 menit berlalu Manda sudah mencari setiap sudut sekolah tapi ia sama sekali tak melihat Morgan, Okey Manda mengingat dulu Tempat mana yang ia belum datangi. Taman? Okey Taman sekolah belakang belum di datangi segera Manda berlari menuju taman belakang.

Pemandangan yang ia dapat lihat pertama adalah Morgan sedang dikeroyok oleh beberapa orang? Dan yang mengeroyoknya adalah...

Shit! Kevin beserta teman teman nya sedang Mengeroyok Morgan yang sudah tak berdaya itu. Tak menunggu lama lama Manda menghampiri Mereka.

"BERHENTI ANJING" Teriak Manda berhasil membuat yang mengeroyok menoleh termasuk yang dikeroyok.

"Manda?" Kevin kaget dengan kedatangan Manda. Khawatir? Tentu saja ia takut Manda semakin benci kepadanya bodoh sekali.

"PERGI LO BANGSAT" Emosi Manda semakin memuncak, Entah kenapa ketika melihat Morgan seperti ini rasanya sangat khawatir.

"Maaf.." Hanya satu yang muncul dari Kevin. Teman teman Kevin yang berada dibelakang Kevin hanya diam.

"DASAR PENGECUT BERANINYA LAWAN PAS BANYAKAN, LO SEMUA EMANG UDAH GAPANTES DISEBUT LAKI LAKI DASAR BANCI" Kata Manda sambil menatap tajam Kevin

"Man.. Udah" Terdengar suara lemah, Manda membalikan badannya lalu membantu Morgan untuk berdiri, dituntun nya Morgan untuk berjalan sebelum meninggalkan taman tersebut Manda sempat mengatakan

"I will not stay silent, wait for the game date" Bisik Manda pada Kevin. Setelah itu Manda meninggalkan Kevin yang masih mematung terdiam.

Manda bertujuan untuk mengantar Morgan pulang, Soal motornya itu gampang lah untuk itu diatur palingan nanti supir Morgan akan disuruh mengambilnya kesekolah yang terpenting adalah keadaan Morgan.

Manda mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata.

"Man" Manda menolehkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Manda.

"Makasih" Ucapnya yang dibalas oleh senyuman saja.

Tiba dirumah Morgan, Manda segera membawa kedalam rumahnya yang dibantu oleh pak satpam dirumah Morgan.

"Aduhh Morgan kamu kenapa nak" Ucap seorang paruh baya kira kira berumur 35 tahunan.

"Tante, Kotak P3K dimana?" Tanya Manda.

"Sebentar yah, Tante panggilin bi lana dulu, Bibi..." Tak lama Bi Lana datang, Dan Bunda Morgan pun menyuruh Bi Lana untuk mengambilkan kotak P3K.

"Nih Bu" Dan segera lah Manda mengambil kotak P3K tersebut

"Bunda kedapur dulu yah mau bikinin teh buat kalian berdua" Ucap Bunda Morgan yang hanya diangguki oleh Morgan.

"Ashh sakit Man" Kata Morgan sambil meringis.

"Alay" Ketus Manda.

"Jahat lo Man" Ucap Morgan dengan nada alay. Setelah mengobati Morgan Manda memutuskan untuk pulang kerumahnya karna langit juga sudah gelap. Morgan berjalan kedepan rumahnya untuk mengantar Manda, Padahal Manda tadi sudah menolaknya agar tidak mengantarnya keluar biar apa coba? Tapi Morgan tetap keras kepala.

"Gue pulang dulu, Kalo ada apa apa bilang sama gue" Ketika Manda mengucapkan itu, Morgan merasa malu karna harusnya Morgan yang mengatakan itu kepada Manda bukan sebaliknya.

Tiba dirumah Manda segera merebahkan badannya kekasur, Tidak terasa matanya kini menutup.

~~~

Tbc

Jangan lupa vote & follow guys thank you.. 😘

Instagram: zalfanat

Next?

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang