" Masuk!!" bentak abi yang membuat Queensha terkejut.
" Bi, itu bukan siapa-siapa.." Queensha tak menuruti kata abinya sehingga, abi sendiri yang menyeret Queensha masuk ke dalam rumah.
" Bi sakit, bi.."
" Yang tadi itu siapa?" tanya abi lagi. Abi meminta Queensha untuk masuk karena malu sama tetangga.
" Ngak ada.." Queensha masih saja ingin membuat abinya naik pitam.
" Jawab ngak itu siapa?" ketika abi ingin melayangkan tangannya, Queensha mundur dan tanpa sengaja menjatuhkan sebuah amplop coklat yang besar dari dalam bajunya. Queensha mencoba mengambilnya kembali dan ternyata sudak keduluan sama Koichi.
" Kak kembaliin amplop Queensha..." ujar Queensha ketika Koichi mulai curiga dengan amplop tersebut.
" Ini amplop apa?" tanya Koichi pada Queensha yang tengah menghampiri Koichi.
" Bukan apa-apa kak!!" ujar Queensha mengambil amplop tersebut.
" Sini saya lihat. Itu amplop apa?" tanya abi yang ikut curiga sekaligus penasaran dengan amplop sebesar itu.
" Ini amplop isinya tugas sekolah Queensha, Bi.." ujar Queensha yang mencoba menyakinkan abi dan yang lainnya.
" Coba saya liat..." ujar abi yang masih saja curiga.
" Cuman tugas sekolah yang diantar Saira barusan bi. Ya Saira, yang dimobil barusan Saira "Bi..." ujar Queensha setelah memikirkannya matang-matang. " Yaa.. Allah maafkan hamba-Mu ini.."
" Ya udah sini saya liat!!"
" Tapi Bi—"
" Kalau cuman tugas sekolah, ngak ada salahnya saya liat!!" ujar abi. Rasanya Queensha ingin lari saya menuju kamarnya. Ia paling ngak suka kalau didesak seperti ini.
" Bi, Queensha ngerjaiin tugas dulu ya. Udah malam nih," Queensha mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Tanpa ingin mendengar lagi alibi dari Queensha, abi langsung merebut amplop tersebut dari tangan Queensha.
" Abi.." tak lama kemudian, Queensha langsung mengeluarkan air matanya. Ia tak bisa menahan tangisnya lagi. Ia langsung menuju kamarnya. Padahal abinya belum melihat isi dari amplop tersebut.
Tak disangka-sangka. Abi sendiri sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Bukan berupa tugas sekolah. Melainkan hasil kesehatan Queensha yang semakin memburuk. Kondisi tangan Queensha sangat parah. Hati orang tua mana yang tidak sedih melihat kondisi anaknya yang seperti itu. Abi menjatuhkan air matanya. Dan tak lama Umi pun datang.
" Ada apa bi? Kok Umi denger tadi abi teriak?" tanya Umi sebelum melihat kondisi Abi yang sekarang.
" Ehh.. Abi kenapa?" Tanya Umi yang kaget melihat Abi menangis. abi tak menjawab pertanyaan Umi.
" Bi.. Jawab Umi Bi..." ujar Umi. Bukannya menjawab Abi malah menyodorkan isi dari amplop tersebut. Ternyata di dalamnya juga terdapat hasil ronsen tangan Queensha yang patah.
" Abi.. Queensha nya mana?" Tanya umi yang ikutan menangis dibuatnya.
Semua orang tidak menyangka, di balik senyumnya Queensha ternyata tersimpan rasa sakit yang di deritanya selama ini. Queensha adalah actor yang hebat. Sampai-sampai semua orang menyangka kalau keadaannya baik-baik saja. Orang tua mana yang tidak marah pada dirinya karena tidak mengetahui kondisi anaknya yang sebenarnya. Abi hanya bisa duduk terdiam. Dan kembali mengingat hal yang selama ini ia lakukan pada putri sulungnya ini. Beda hal dengan umi yang memilih untuk menghampiri Queensha ke kamarnya.
" Queensha... Buka pintunya nak!!" pinta Umi. Berharap Queensha mau mendengarkannya.
" Queensha pegen sendiri dulu mi. Queensha jahat mi.. Queensha udah bohong sama Abi, sama Umi.. Queensha takut.." Bukannya memikirkan kondisinya. Queensha malah takut dengan kebohongan yang telah ia lakukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARESHAKEEL [COMPLETED]✅
Science FictionHari demi hari, bulan demi bulan, begitu pun tahun demi tahun. tak pernah lagi ia mendengar kabar tentang dia. Dia yang selalu ia tunggu. Entak kenapa cewek ini merasa bahwa orang yang selama 9 tahun tak pernah ia jumpai atau pun berkomunikasi, suat...