PART XXV

138 6 0
                                    

Saat Queensha masih melihat Bu Sukma di kantor kepsek. Setelah kembali dari toilet Queensha memutuskan untuk menuju perpus. Karena ia tidak ingin bertemu dengan siapa pun yang akan membuat moodnya berubah. Sampai bel istirahat berbunyi. Queensha menebak kalau mereka yang lapar akan menuju kantin untuk mengisi perut tetrlebih dahulu. Berarti Queensha bisa menikmati waktu istirahatnya.

" Krekk"

Knop pintu bergerak membuat orang yang berada di dalam ruangan terkejut dibuatnya. Bukan hanya yang berada di dalam ruangan. Queensha pun terkejut sebagai orang yang mengerakan knop pintu tersebut. Kenapa tidak.

" Queensha.." Ujar Feby yang disebelahnya ada seorang cowok yang ikut menatap Queensha.

Queensha mencoba untuk menetralisirkan keadaanya. Agar berlagak tidak peduli dengan apa yang ada di hadapannya. Queensha melangkah masuk, menuju tempat duduknya. Apa lah daya, rasanya Queensha ingin sekali keluar dari kelas ini. Tapi ia sudah keburu letih. Mau tidak mau ia harus duduk di kelas.

" Hai.." sapa Koichi. Queensha hanya mengangkat bibirnya sebagai symbol menjawab sapaan Koichi.

" Nih.. saya beliin makanan buat kamu. Saya tahu kalau kamu pasti ngak akan ke kantin.." seakan Koichi ingin mengingatkan trauma Queensha (secara tidak langsung).

" Sorry.. lagi ngak laper kak.." tolak Queensha tanpa melirik Koichi sedikit pun.

" Saya tahu kalau kamu belum makan.. nih.." Koichi kembali menyodorkan makanan yang ditolak Queensha barusan.

" Hmm.." Queensha memilih untuk mengeluarkan ponselnya.

" Sha.." panggil Koichi dan tak diindahkan oleh Queensha. Koichi pun memilih untuk mengubah posisi duduknya menjadi di samping Queensha.

" Sha.. Nanti sakit lho.."

" Udah sakit kali kak.."

" Hmm.. nanti saya temenin ya ke dokternya ya..." Ujar Koichi sambil membuka bungkus makanannya.

" Kak.." sepertinya Feby memberikan kode kepada Koichi. Dan itu dilihat oleh Queensha.

" Ckk.. Lo tenang aja." Ujar Queensha pada Feby.

" Bukan gi—"

" Udah.. gue ngak mau dengar apa-apa dari lo.." Queensha kembali menatap layar ponselnya karena menampilkan panggilan masuk.

" Assalamualaikum umi.."

" Wa'alaikumussalam.. Queensha lagi istirahat ya?" suara umi yang terdengar dari ponsel.

" Iya Umi.."

" Udah makan..." Queensha tiba-tiba diam sejenak mendengar pertanyaan umi.

" Hehehe.. Belum mi.. Queensha lagi ngak selera mi.." nada Queensha yang sedikit di turunkan.

" Ehh Kok belum.. Kalau belum makan pasti belum minum obat kan?" tebakan umi yang benar.

" Hehhe.. Ini baru mau minum mi... Umi tenang aja.." Ujar Queensha.

" Gimana mau tenang. Kamu kalau ngak diingatin makan kamu ngak bakalan makan.."

" Queensha inget kok mi.. Tapi sekarang lagi malas aja makannya. Tapi nanti Queensha makan kok mi.."

" Janji ya?"

" Ngak tahu mi.. Tapi Queensha usahaain."

" Ya udah.. Assalamualaikum.."

" Waalaikumusalam.. dah.. mi.." ujar Queensha. Setelah itu menarik nafas panjang. Bergantian. Sekarang ponsel Koichi yang berdering dengan panggilan dari umi juga. Kalian pasti bisa nebak apa pembicaraan mereka.

ARESHAKEEL [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang