PART IV

192 12 0
                                    

Malam pun berlalu. Hari berganti. Aktivitas pun dimulai. Seperti biasanya kegiatan Queensha adalah pergi menimba ilmu di SMA Nusa Bangsa. Dia tidak ingin hari kemarin terulang kembali. Hari dimana dia harus terburu-buru berangkat sekolah.

" Cie.. Yang harus naik angkot berangkat sekolahnya," ledek Queensha pada adiknya.

" Siapa bilang?"

" Ya.. Sekarang kan giliran kakak yang dianterin sopir," ujar Queensha sambil memakan makanannya.

" Ember..."

" Terus, pakai taxi?"

" Ngak juga."

" Terserah.."

" Tapi kakak jangan marah ya."

" Marah kenapa?"

" Aku perginya dianterin sama kak Koichi."

" Oo.." Queensha tidak memusingkan perkataan adiknya.

" Kan kakak marah."

" Marah dari mananya?"

" Iya responya cuman 'oo' doank."

" Terus ane harus bilang 'waw' gitu?"

" Ngak juga sih. Tapi aku nganggep kak Koichi itu kakak kok. Jadi kakak jangan cemburu ya sama aku," ujar Ashana yang membuat Queensha tidak ingin menghabiskan makanannya.

" Nih.. anak udah ngaur ceritanya. Ya udah.. Mi... Umi.. Queensha pamit ya," teriak Queensha kearah dapur. Tak lama kemudian umi datang menghampiri Queensha di meja makan.

" Makanannya belum habis Sha," Umi menoleh ke meja makan.

" Iya Mi. Habisnya pagi ini udah ada yang hancurin mood aku," Queensha melirik ke Ashana.

" Kakak aja yang jealous sama aku."

" Biarin aja Mi. Aku pamit ya.." Aresha mencium pundak dari tangan kanan uminya dan cipika-cipiki.

" Dah.. Hati-hati ya Ratunya Umi.." Umi berusaha membuat Queeensha tersenyum kembali.

" Ratu hutan lebih tepatnya Mi," sambung Ashana.

" Ngak boleh gitu Ash.."

Ketika sampai di luar. Tali sepatu Queensha terlepas. Ia pun berniat untuk memperbaikinya dulu. ketika Queensha memperbaikinya, terdengar suara yang menanyakan keberadaan adiknya. Queensha pun sudah mengetahui siapa sosok tersebut. Siapa lagi kalau bukan Koichi.

" Owwhh.. Ini supir barunya Ashana?" ledek Queensha.

" Kakak.. Kak Koichi bukan supir," sambar Ashana yang baru aja sampai.

" Hmm.. Ngak peduli," Queensha pergi meninggalkan mereka berdua.

" Kak.. aku pergi bareng Kak Ko dulu ya!" pekik Ashana.

" Hmm.." cuman itu yang dibalas oleh Queensha.

#

Sesampainya di sekolah. Queensha mendapatkan pandangan berbeda dari setiap orang yang menatapnya. Ia pun mengintropeksi penampilannya. Siapa tahu ada kesalahan. Setelah ia lihat dengan sangat baik, tidak ada yang salah dari dirinya. Ia pun bingung dengan hal semacam ini. Ia bergegas menuju kelasnya. Begitupun di kelasnya, semuaorang menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Sesampainya ia di meja, Saira menarik tangan Queensha keluar dan berdiri di balkon depan kelasnya.

" Ra.. Ada apa ya?" Queensha sungguh bingung dengan keadaan sekarang.

" Lo jujur sama gue!" pinta Saira.

ARESHAKEEL [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang