part 2

19.6K 1.1K 47
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Terdapat adegan dewasa, NC keras. Mohon kalau gak kuat, silahkan angkat semvak masing-masing🤣

.

.

Pagi yang menakutkan untuk Yuni. Ia ketakutan dengan sikap Seokjin yang tiba-tiba terlihat bengis. Yuni mencoba untuk memahami keadaan ini, ia telah menikah dan menjadi istri pria lima belas tahun lebih tua darinya. Namun, sulit bagi Yuni untuk bisa menerima perlakuan kasar dari Ahjussi itu.

"Ahjussi. Apakah aku sudah melakukan salah?" tanya Yuni dengan tatapan bingung.

Sorot mata tajam penuh kebencian itu membuat Yuni semakin takut.

Dreeeeet

Suasana terkecoh sebab ponsel Seokjin berdering. Ia segera merogoh untuk memeriksanya. Seokjin diam sejenak dan membanting ponselnya ke lantai.

Braaaak

Setelahnya ia lanjut dengan menggagahi pakaian Yuni dengan kasar. Tubuhnya yang kekar dan gagah itu tak sebanding dengan Yuni, yang memiliki tubuh ramping dan lebih kecil.

"Ahjussi ...," panggil Yuni dengan nada pelan. Wajahnya ketakutan dengan mata yang berkaca-kaca. Kemudian rambutnya di tarik dan Yuni diminta untuk mengulumnya. Remaja itu tak ada pilihan lain selain menurutinya, ia menitikan air matanya sembari melakukan perintah Seokjin. Masuk serasa penuh dan membuat Yuni seakan mau muntah, aksi itu terus berlangsung hingga Seokjin kl*maks dan memuntahkannya di dalam mulut Yuni.

"Telan!!!"

Yuni hanya mengikuti perintah Seokjin walau ia tidak menyukainya. Tak lama, remaja itu di minta untuk berbaring dan membuka pahanya dengan lebar. Ahjussi itu bisa melihat dengan leluasa milik Yuni. Karena malu, sesekali Yuni menutupinya dengan tangannya.

Seokjin menepis dan menatapnya penuh napsu. Setelahnya ia menyapa bibir Yuni dan melumatnya dengan brutal, lidah mereka beradu dan menyambut saliva yang di rasakan. Pengalaman ciuman pertama Yuni, dan ia benar-benar tidak tahu caranya berciuman.

Ia membuka lebar kedua matanya melihat wajah Ahjussi itu tersenyum remeh padanya.

"Aaaaaaaaaaah ...!" rintih Yuni, sembari meremas kuat bantal di bawah kepalanya. Seokjin tersenyum melihat Yuni yang menderita, sementara itu ia segera menghimpit Yuni dengan kedua siku tangan untuk menopang tubuhnya agar tidak sepenuhnya menindih Yuni.

"Ahjussi, kapan ini akan berakhir?" tanya Yuni.

"Kita bahkan baru mulai, kamu tanya kapan berakhir? Bahkan aku bisa melalukannya seharian tanpa ampun padamu." Yuni hanya bisa menangis terisak, dan itu tak membuat Seokjin iba.

"Aaaaaaaah, Ahjussi!"

"Hentikan! Sakit ... Aaaaagggh!

Yuni memukul-mukul dada bidang Seokjin. Karena kesal, Seokjin menarik kedua tangan Yuni dan diangkat ke atas untuk digenggamnya kuat. Posisi itu membuat Yuni tidak berdaya melawan, sebab tangannya kini sudah dipegang Seokjin agar berhenti memberontak.

"Sakit! Aaaaaaggggh!!"

"Aku tidak peduli," imbuh Seokjin.

"Aaaaaaah, hentikan! Sakit!" Yuni semakin tak kuasa menahan sakit. Kewanitaannya seakan perih karena permainan kasar Seokjin yang terus menerus tanpa ampun.

"Penderitaanmu ini belum seberapa," remeh Seokjin.

Tak lama Seokjin pun akhirnya mengakhiri permainan itu.

"Untung saja permainan pertamamu membuatku puas. Jika tidak, mungkin aku akan terus menyiksamu ...," bisik Seokjin sembari membelai pipi Yuni.

"Kenapa anda sejahat ini padaku?" tanya Yuni dengan tatapan sendu.

"Aku akan kembali lagi nanti sehabis pulang kerja. Jangan lupa segera bersihkan diri, mandi, dan makan yang banyak." Seokjin kemudian bangkit dari atas tubuh Yuni, lalu memakai kembali bajunya. Setelah selesai, ia juga membungkus tubuh Yuni dengan selimut putih di kamar itu.

"Sampai jumpa." Seokjin mengecup pelan bibir Yuni lalu meninggalkannya sendiri. Sementara Yuni semakin menangis sejadi-jadinya. Di luar kamar, Seokjin terdiam sesaat dengan tatapan datarnya. Kemudian ia menuju lantai satu untuk mencari seseorang.

"Aku memberimu tugas untuk mengawasinya dan menjamin kebutuhannya. Lakukan tugasmu!" titah Seokjin.

"Baik, Tuan."

Pelayan paruh baya itu kemudian berjalan menuju kamar Yuni untuk melalukan perintah Ahjussi itu. Sementara Seokjin hanya tersenyum dan pergi untuk ke kantor.

Toook

Toook

Toook

"Nona ...." Pelayan itu masuk ke kamar Yuni membuat remaja itu kaget bukan kepalang.

"Si-siapa kau?"

"Saya adalah pelayan pribadi, nona. Nama saya Jung Heiji, anda bisa memanggil saya bibi Jung. Saya ditugaskan untuk menjaga, dan menuhi apapun kebutuhan, anda." Pelayan itu mengambil tisue dan membersihkan wajah Yuni.

"Apakah Ajhussi itu gila? Kenapa dia memperlakukanku begini?" kesal Yuni menangis sedih.

"Nona, Tuan Besar bukan orang sembarangan. Beliau adalah orang yang sangat pintar dan juga berkarisma, semua wanita berlomba-lomba untuk bisa diperistri olehnya, tapi ia memilih anda untuk dinikahi. Bukankah anda sangat istimewa?" ujar pelayan itu dengan lembut.

"Istimewa apanya? Dia tadi--," Yuni seketika ragu ingin menceritakan kebengisan yang dilakukan Seokjin terhadapnya. Ia pun malu untuk mengungkapkan hal itu. Sikap polosnya membuatnya hanya diam.

"Jika anda bisa membuat Tuan Besar jatuh cinta. Saya yakin pasti beliau akan memperlakukan anda sangat baik. Saya sangat memahami sikap aslinya, sebab saya adalah pengasuhnya waktu kecil." Pelayan itu membelai lembut rambut Yuni.

'Membuatnya jatuh cinta?' batin Yuni yang mencoba untuk mencerna kata-kata itu.

"Aaaaah, bibi Jung pintar sekali. Aku pasti akan membuat Ahjussi itu jatuh cinta padaku, hehehehe ...."

Sikap polos Yuni seketika membuatnya lupa dengan perlakuan kasar Seokjin yang tadi ia rasakan. Kini ia bersemangat untuk membuat Seokjin agar lebih lembut padanya.

Bersambung....

Bikos masih perawan, jadi main slow aja dulu...🌚

Ahjussi - [TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang