◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️
Sekejam apapun Seokjin. Yuni tetaplah seorang anak perempuan di bawah umur yang polos, ia tidak tahu caranya marah sebab Seokjin memang bukan pria dewasa sembarangan. Di daerah itu, nama Kim Seokjin sangat tersohor sebab riwayat keluarganya dahulu. Seokjin sendiri di ketahui masih memiliki saudara kakak perempuan, tapi warga sekitar tidak tahu keberadaannya semenjak lima belas tahun silam.
Topeng yanh selalu ditunjukan Seokjin, tidak membuat banyak orang curiga akan kekejamannya pada Yuni. Ia selalu bersikap hangat di depan banyak orang, tapi akan langsung berubah jika sudah pindah ke lantai atas, ruang khusus untuk keduanya.
Pagi itu, bibi Yuni langsung pulang setelah mengantar barang-barang milik Yuni. Ia pun tak lupa memanfaatkan keadaan Yuni yang diperistri konglomerat untuk mrndapatkan keuntungan. Tentu, Seokjin tahu arah dan tujuannya. Pria dewasa itu langsung memberi segepok uang tunai untuk bibi Yuni, sebagai upah karena telah mengantarkan barang milik Yuni. Di mata bibi Yuni, ini adalah suatu keuntungan yang melimpah, ia tinggal beralasan merindukan keponakannya, hanya untuk mendapatkan sejumlah uang dari pria kaya raya itu. Terlalu mudah, bahkan Yuni seakan seperti dijual oleh bibinya sendiri, satu-satunya keluarga yang ia miliki.
Suasana sarapan pagi itu. Yuni dan Seokjin hanya saling diam, Yuni duduk berjauhan sedangkan Seokjin duduk bersebelahan dengan Soobin.
"Ayah, dia itu siapa?" tanya Soobin kecil.
"Dia--,"
"Aku ibumu!" sela Yuni di tengah percakapan keduanya.
"Aku tidak mau punya ibu. Kamu bukn Ibuku!" pekik Soobin.
"Ya terserah. Aku ini istri dari Ayahmu, paham?!"
Soobin kecil melirik Seokjin kebingungan. Sedangkan Ahjussi itu sedang memeriksa ponselnya melihat notification pesan email masuk dari kantornya.
"Soobin, Ayah mau ke kantor sekarang. Kamu makanlah yang banyak!" perintah seokjin pasa bocah tiga tahun itu. Dengan tergesa-gesa, Ahjussi itu segera pergi ke kantor, bahkan tanpa berpamitan dengan Yuni yang merupakan istrinya.
"Sssttttt," panggil Yuni.
"Namaku bukan ssssssttt. Namaku Soobin." kesal bocah itu pada Yuni.
"Jadi kau adalah putranya Ahjussi itu? Kenapa wajah kalian tidak mirip? Bentuk mata, bentuk hidung, bentuk bibir, bahkan warna kulitmu sedikit gelap dari Ahjussi itu. Kau benar anak kandungnya atau anak pungutnya?" tanya Yuni. Mendengera hal itu, Soobin langsung menggulingkan piring di mejanya karena kesal. Alhasil makanan di piring tumpah dan jatuh berantakan.
"Eeeeh, sayang. Tadi bibi bercanda kok. Maaf ya, aku tadi asal bicara saja kok." Yuni langsung menghampiri bocah itu untuk membujuknya. Soobin tampak bersedih dengan air mata di pipinya lalu ia memeluk Yuni sangat erat.
"Aku memang gak punya Ayah." Soobin bicara sambil menangis, hal itu langsung membuat Yuni bingung.
"Gak punya Ayah? Kan Ahjussi itu ayahmu. Kenapa kamu menangis? Cup cup cup ...." Yuni mencoba membujuk bocah itu sambil mengusap air matanya.
"Dia itu bukan Ayah kandungku, tapi dia pamanku. Aku menyebutnya Ayah karena aku tidak punya Ayah," ujar Soobin yang langsung membuat Yuni tak tega untuk menanyai hal yang lebih dalam lagi padanya.
"Aaaah kalau begitu berarti aku juga ibumu dong!" ujar Yuni mencoba memikat hati Soobin.
"Enggak mau. Kamu masih kecil!" tolaknya.
"Heeeeh, kau tahu kalau kata-kata 'kecil' itu menyakitiku? Aku memang masih kecil, tapi aku sudah menikah dengan Ayahmu. Lihatlah cincin ini!" ujar Yuni memamerkan cincin mahal di jari manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi - [TAMAT✓]
FanfictionPreview ______________________________ Dendam terselubung, merupakan mimpi buruk bagi remaja cantik yang baru saja dipersunting Ahjusshi lima belas tahun lebih tua darinya. Ia harus menjadi korban dan membayar kesalahan sang Ibu di masa lalu. Writ...