***
Tata memesan dua scoop es krim yang isinya cokelat dan nutella, gadis itu memang maniak cokelat. Sedangkan Ghani, ia memilih dua scoop vanilla dan red velvet. Setelah mendapatkan semuanya, mereka duduk bersebelahan di bangku yang menghadap jalanan.
"Cemong, Ta," kata Ghani.
"Hah? Masa?" Buru-buru Tata mengambil tisu lalu membersihkan sekitar mulutnya. "Udah?"
Ghani mengangguk. "Kucir aja rambutnya, kayanya gerah banget."
Kalau masalah mengucir rambut begini, Tata jadi ingat pernah disuruh Radit mengucir rambutnya ketika laki-laki itu sedang kesal.
Halah.
Tata menggelengkan kepalanya. Radit lagi, Radit lagi. Ia meletakkan sendok es krimnya lalu melakukan apa yang Ghani sarankan.
Gadis itu menggoyangkan kepalanya, rambutnya yang seperti ekor kuda ikut bergoyang. "Dah cakep?"
"Mantep," kata Ghani. "Nih, yang bikin pada suka sama lu."
"Cowok mah liat cewe bening juga belok," sahut Tata melanjutkan makan es krimnya.
"Normal dong, daripada liat cowo bening belok," kata Ghani terkekeh kecil.
"Iya juga, sih," Tata membenarkan. "Lu pernah sakit hati gitu gara-gara cewe bening?"
"Pernah, kadang," jawab Ghani. "Sama lu, contohnya."
"Kok gue?"
"I'm in love with someone who aren't in love with me."
Tata terdiam.
Ghani melanjutkan, "You're in love with Radit, aren't you?"
***
Kalimat Ghani tadi siang terus-terusan terngiang di telinga Tata. Dia jadi kepikiran. Apa benar begitu? Tata rasa sih, tidak. Maksudnya, she's not in love with him.
Radit bangke : turun, kan gue suruh nemenin
Arinta Mahesa : yah terlanjur nemplok kasur
Radit bangke : jalan sm ghani mau, sm gue engga. ok
Arinta Mahesa : ga gituuuuuuu
Arinta Mahesa : iya gue turun, ganti baju bentar
Mau tidak mau, jika Radit sudah begitu, Tata harus menuruti. Kalau sampai Radit mencak-mencak lagi, bisa lengar kepala Tata. Setelah menggganti baju, Tata turun lalu membuka pintu.
Radit bersandar di tembok rumah Tata, bermain ponselnya. Satu tangannya dimasukkan ke kantong celana panjangnya.
Cowo kalo pake kaos item emang ya.
"Iya, gue ganteng, Ta."
Tata tersentak. Sial, ketahuan memandangi Radit dari atas sampai bawah. "Nggak, nggak, nggak."
"Orang lu ngeliatin gue udah kayak apaan, dari atas sampe bawah."
Anying. Anying. Anying.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Not a Good Childhood Friend - 31DWC
Ficção AdolescenteBukannya apa-apa, masalahnya Radit ini menyebalkan sekali bagi Tata. Ia selalu mau tahu urusan Tata, selalu merecoki apa pun yang menjadi masalah Tata, bahkan sampai meributi siapa pun yang mendekati Tata. Sampai sedetail itu, makanya Tata sering ke...