3. Kali kedua

382 30 0
                                    

Setelah masuk ke apartemen, Rosé terduduk dibelakang pintu.

Kenapa ia ada disini? Gumam Rosé.
"Tadi dia nanya kamar kan? Apa dia tinggal disini? Oh God! Dosa apa gua harus ketemu dia lagi" Rosé menendang2 sepatunya gemas. Ia yang tadinya bersemangat menjadi sedikit kepikiran.

Setelah ganti baju dan bersiap tidur, tiba-tiba hapenya berbunyi.

Nomor baru? Gumam Rosé.

Halo, siapa ya?
Halo Rosé, ini Jungkook
Hah? Siapa?
Yang tadi lu siram sup rumput laut

Rosé kaget bukan main, ia langsung duduk dan menutup telfonnya.

"Anjir creepy banget dia dapet nomer gua dari mana?"

Tiba2 hapenya berbunyi lagi, nomor itu lagi. Rosé mulai berfikir, masalahnya dengan lelaki itu sudah selesai. Presentasinya gagal, dia juga sudah cukup puas balas dendam. Rosé pun berniat untuk memutuskan hubungan dengan lelaki rumput laut itu.

Halo, iya ini gua yang nyiram rumput laut. Gua udah biasa aja kok jadi lu ga perlu ngapa-ngapain. Oke?
Eh tunggu!
Apalagi?
Gua pengen tau gua salah apa sih?

Rosé menghela nafas, tiba2 hatinya panas lagi karena lelaki itu bahkan tidak menyadari kesalahannya.

Jadi gini, anda tadi pagi menabrak saya dan menginjak gambar sketsa presentasinya saya. Akibatnya presentasinya kurang maksimal. Dan anda hanya mengucapkan maaf dan pergi setelah menginjak sketsa saya. Terimakasih dan tolong jangan hubungi saya lagi.

Tutup Rosé, kemudian ia memblokir kontak tersbut mensilent hape dan melanjutkan tidur.

Jungkook gemas, ia tertawa dan menendang2 kakinya. How could? Batinnya. Pikirannya melayang, namun tiba-tiba handphoneny berdering.

Yo, Suho! Ada apaan?

JK, long time no talk! Gua ada project nih lu mau gak? Deket daerah apart lu? Subsidiaris perushaan bokap gua lumayan lah

Gua masih ada 2 project yang gua pegang, 3 bulan lagi mungkin kelar 1. Urgent gak? Meeting dulu aja.

Siap, gua jadwalin meeting ya. Duitnya lumayan kok. Hahahahaha

Percaya gua sama lu kalo masalah duit.

Hahahaha. Oke dah. Gua lanjut ke yg lain dulu ya. Tar gua email detailnya.

TUUUUT...

"Arghhhhhhh" Jungkook mengerang, ia yang sedari tadi memikirkan Rosé langsung sadar setelah mendapat telfon dari Suho.

"Focus JK Focus" Gumamnya. Jungkook lalu melanjutkan aktivitasnya melupakan Rosé yang berada di kamar yang jaraknya hanya berbeda 1 pintu.

"I cant sleep" kata Rosé. Badannya akhir-akhir ini seringkali menolak tidur sehingga Rosé mengambil jadwal konsultasi ke doktet untuk meminta resep obat tidur.

Ia bangun dari tempat tidur, dan mencari obat yang tersisa dari kabin dapurnya. Menegak beberapa butir dan menyalakan lagu pengantar tidur di sebelahnya. Rosé pun mulai tertidur melupakan kejadian hari ini awal mula hubungannya dengan Jungkook.

Jam menunjukkan pukul 6 PM. Rosé sedang memasukkan laundry dan menyiram beberapa tanaman. Setelah selesai, ia berbaring ke kasur dan melihat list to do yang harus ia lakukan malam hari ini.

Handphone nya ramai oleh chat dari grup teman-temannya. Rosé yang tidak suka notifikasi pada handphonenya, asal membuka pesan pesan yang ditujukan padanya. Tiba-tiba jarinya terhenti oleh salah satu pesan dari teman lamanya.

"JIMIN!!!!" Teriaknya.

Rosé langsung menelfon nomer itu. Jimin adalah temannya saat SMA, mereka dekat karena ikut andil di salah satu acara organisasi besar. Rosé masih ingat bagaimana Jimin membantunya menyelesaikan design hingga pagi hari. Sejak saaat itu mereka dekat, entah untuk bertemu diakhir pekan menyusuri sungai gangnam. Atau teman belajar saat mereka akan ujian masuk universitas.

Rosé cukup sibuk saat ujian tersebut, sehingga bahkan ia lupa mengabari Jimin terkait kelulusannya. Selain itu Jimin juga pindah dari Busan, setelah kelulusannya.

TUUUT telfon tersambung.

Halo, Jimin? Ini aku Rosé.
Rosé~~ lu kemana aja? Ga ada kabar loh. Tega banget.
Hehehehe.. iya maaf ya aku sibuk banget waktu dekat ujian. Btw aku lulus arsitek Seoul Univ. Jimin skg dimana?
Ah gua di Seoul Univ juga. Ayo ketemu, kosan lu dimana?
What? SN? Kok gak pernah ketemu sih! Udah hampir 3 tahun anjir hahaha. Oh ayu gua di SN Village. Kita ketemu di cafe coffee bawah gimana? Males jauh-jauh.
Lah? Lu tinggal di SN Village?
Hahaha iya kenapa emang?
Ah gak papa sih. Oke gua meluncur ya.

Rosé bersenandung mengingat akan bertemu Jimin setelah hampir 3 tahun tak bertemu. Ia membersihkan bahan masakan yang akan ia masak untuk makan malam. Karena Rosé memutuskan untuk makan di cafe bersama Jimin.

Jungkook terbangun dimeja kerjanya, menguap dan berjalan menuju kulkas mengambil air dan memakan beberapa apel. Ia tertidur, sepertinya butuh kopi batinnya. Jungkook mengemas barang-barangnya dan menuju cafe coffee lantai bawah. Jungkook mengambil duduk pada sudut ruangan, memesan kopi dan beberapa makanan untuk ia makan. Matanya kembali segar setelah beberapa teguk coffee.

Rosé bersenandung turun ke lantai bawah, segera ia memesan untuk 2 orang dan melihat-lihat daftar menu makanan di caffee tersebut. Selang 15 menit Jimin datang, membawa kotak coklat yang Rosé suka.

"Jimin, oh God ini apa?"
"Hahaha lu biasanya suka coklat kan, gua bawain biar ga tangan kosong banget. Udah pesen makanan?"
"Ah iya nih mau pesen. Lu mau makan apa?"
"Coba sini lihat" Jimin mendekatkan mukanya ke arah Rosé. Rosé langsung memundurkan kepalanya dan memberikan buku menu. Jimin kaget.

"Permisi" Rosé sedikit berteriak memanggil pelayan. Dari ujung ruangan Jungkook memperhatikan. Jimin dan Rosé bertemu ucapnya dalam hati. Jungkook memakan hoodie dan kacamata sulit bagi orang mengenalinya termasuk Jimin meski temapt duduk Jimin sebenarnya dengan mudah melihat Jungkook.

"Iya ada yang bisa saya bantu?"
"Saya pesan tom yum 1, spagetti yang ini 1, salad 1, soy milk 1, sama chicken wing 1. Lu pesen apa Jim?"
Jimin terperanjat dengan pertanyaan dadakan Rosé kemudian tersenyum tipis
"Ah saya steak sama kentang 1 aja. Minumnya cola. Terimakasih"
"Baik mohon ditunggu ya kak"

Mata Rosé berbinar, tangannya merapikan meja tempat iya makan. Kemudian Jimin menepuk kepalanya.
"Masih ga berubah ya cara lu makan haha"
Jimin tertawa tulus. Mengenang cinta pertamanya waktu SMA.
"Ih apaan sih" Rosé menghindar dan ikut tertawa.

"Jimin lu disini juga?" Suara tersebut memecahkan tawa Jimin dan Rosé. Rosé menoleh dan menutup mulutnya yang bereaksi kaget bertemu lelaki itu lagi.

BERDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang