22. Sakit

252 15 2
                                    

Jungkook tiba di apartemen, ia berganti pakaian dan menuju meja kerja. Sesekali melihat jam, menunggu Rosé pulang. Jungkook sebenarnya merasa bersalah atas permintaan konyolnya tadi. Tapi ia lelah menghadapi ayahnya.

"Direktur?" Kata Jungkook dalam hati.

Jungkook yang bosan menyalakan komputer Rosé dan melihat beberapa file-file gambar dan video cover milik Rosé. Lucunya pikir Jungkook.

Drrrt drrrt..

Sini ke bar.

Jungkook membaca pesan dari Suho. Sudah hampir pukul 2 pagi, sepertinya Rosé tidak pulang ke apartemen pikir Jungkook. Iya berganti celana dan menuju bar milik Suho.

"Woyyyy! Akhirnya lu kemari juga" Kata Suho tertawa merangkaul Jungkook dan bersembunyi dengan maskernya.

Ia menuju mini bar yang biasanya Suho meracik minumannya.

"Lu masih sama Rosé?" Tanys Suho tenang.

"Masih lah sama siapa lagi" jawab Jungkook kesal.

Malam itu sampai mabuk Jungkook tidur di kamar tidur di bar milik Suho. Sementara pagi esoknya Rosé sampai di apartemen miliknya sepi. Rosé sedikit menyesal dengan perlakuannya kemarin. Ia memutuskan untuk mandi dan sedikit berkerja untuk proyek akhirnya.

Tilililit..

Pintu terbuka. Jungkook masuk lalu merebahkan diri di sofa. Tertidur kembali.

Rosé yang terbangun merasakan lapar diperutnya. Ia keluar kamar dan melihat Jungkook tertidur di sofa. Ia berbau alkohol batin Rosé. Rosé mulai memasakn sup hangover dan menggoreng spam lalu telur. Ia menyiapkan piring ke meja dan menghampiri Jungkook.

Jungkook telah terbangun sedari tadi segera setelah mencium bau spam yang digoreng. Matanya memperhatikan Rosé yang sedang bersenandung saat memasak.

"Bangun" Rosé mencolek Jungkook.
"Maaf" katanya lirih.
"Hmmmm" jawab Rosé singkat.
"Dimaafin gak?" Tanya Jungkook.
"Iya dimaafin" kata Rosé lirih.
"Iyaa udah dimaafin. Mandi sana baru makan" kata Rosé melepaskan tangan Jungkook dan mendorongnya pergi.

Lalu hari itu Jungkook dan Rosé mulai berbaikan, mereka berbincang seputar rencana kelulusan mereka.

"Ke Jepang yuk" Tanya Jungkook ceria.
"Ngapain"
"Liburan lah" Jawab Jungkook enteng.
"Tunggu aku sidang. Mau?"
"Ok"

......

Hari berikutnya baik Jungkook dan Rosé sibuk dengan kesibukannya sendiri. Jungkook yang sudah mulai sibuk dengan pekerjaannya mulai jarang tidur bersama Rosé.

"Aaaaaarghh" Rosé menggeliat keringat dingin mengucur, perutnya keram kepalanya pusing. Ia bergulat dengan sakit diatas kasur berteriak sakit.

"Jungkook-ah" panggil Rosé lemah. Matanya sendu penuh air mata. Sakit dikepala dan dengungan di telinga semakin menyiksanya.

Jungkook yang sudah beberapa hari menginap di kantor memutuskan untuk pulang mengambil beberapa baju ganti yang nyaman. Ia baru ingat bajunya yang sehari hari dipakainya banyak di apartemen Rosé.

Pukul 2 pagi Jungkook masuk ke apartemen Rosé tiba-tiba mendengar rintihan saat masuk ke dalam apartemen. Ia langsung berlari ke sumber suara.

"Rosé Rosé Rosé" Kata Jungkook membenarkan postur Rosé yang sedang melengkung memegangi perut ke posisi tidur.

"Obat biru laci dalam lemari" kata Rosé lirih.

Jungkook mencari obat ke laci yang ada di dalam lemari memberikannya kepada Rosé.

BERDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang