"Sorry, sorry" Rosé masih terus meminta maaf.
Jungkook tidak tahan mendengarnya dan mencium Rosé. Rosé membalasnya, sementara Jungkook mencoba melepaskan celananya.
"Kenapa kamu gak bilang?" Tanya Jungkook.
Rosé mengalihkan pandangan. Jungkook melepas kaosnya. Mengangkat Rosé untuk duduk, namun Rosé mengalihkan pandangan ia malah memeluk Jungkook.
"Sorry" katanya sekali lagi.
Rosé mencium wangi badan Jungkook, ia sedih bagaimana bisa ia masih memiliki perasaan kek Haneul bahkan setelah memiliki pria ini.
Jungkook membalas pelukan Rosé, ia merasakan nafas Rosé dilehernya. Kemudian menciumnya.
"I love you" bisik Rosé. Ia kali ini menatap Jungkook yang kaget mendengarnya. Bahkan sejak awal pacaran Rosé tak pernah memanggilnya sayang maupun mengungkapkan cinta.
Jungkook mengangkat baju Rosé. Rosé menurut, kemudian malam itu terjadi lagi. Jungkook mengikuti kemauan Rosé. Jika ia tau Rosé sebenarnya menginginkannya, ia akan menyerangnya sejak awal.
Rosé menyukai bagaimana Jungkook sangat gentle menyentuhnya. Ia seharusnya bersyukur.
Setelah selesai melakukannya, Rosé mengelus tatto kecil di badan Jungkook. Ia selalu ingin tau rasanya ditatto pikir Rosé.
"Aku ingin di tatto" ungkap Rosé menatap Jungkook
"Hah? Dimana?" Tanya Jungkook kaget.
"Ditangan? Atau di sini" Rosé menunjukkan tempat yang sama dengan lokasi tatto Jungkook dibadannya.
"Hmmmm aku tidak ingin kau membuka celanamu di tempat tatto" Jungkook mencium Rosé sekali lagi. Menghirup harum Rosé lagi dan lagi.
"Memangnya harus dibuka?" Tanya Rosé polos.
"Setidaknya kau harus menyisakan panty jika ingin memiliki tatto yang sama denganku" Jawab Jungkook.
"Kau tidak ingin aku bertatto?" Tanya Rosé.
"Tidak, kau boleh mentatto. Tapi tidak disana" Jawab Jungkook.
"Apakah karena yang mentatto pria? Bagaimana jika wanita?" Tanya Rosé masih mengusahakan.
Jungkook mengenal salah satu artist tatto wanita. Tapi wanita itu adalah one night standnya yang berlanjut, bahkan Jungkook hampir menyukainya.
Melihat Jungkook yang tiba-tiba terdiam. Rosé lalu menaiki Jungkook.
"Kau memikirkan apa?" Rosé mengecupnya.
"Tempat yang akan kau singgahi untuk bertatto" Jawab Jungkook gemas.
Malam itu mereka melakukannya 3 kali, meski esok adalah Senin. Kali ini Rosé tidak ingin menyianyiakan momen ini.
........Rosé terbangun lebih dulu, ia mengambil kaos Jungkook dari pada pakiannya yang lebih dari 1 pieces.
Rosé menuju ke dapur dan bernyanyi menyiapkan sarapan. Ia mengambil handphone nya dan mengecek pesan.
Kakakmu besok akan ke apartemenmu. Ia akan menginap beberapa hari karena memiliki pekerjaan di Seoul.
R
osé tersedak mendengar hal itu, sebelum ia ingin mengusir Jungkook. Pintu apartemennya terbuka. Rosé langsung gugup berlarian ke depan pintu.
"Kak alice!" Seru Rosé menahan Alice untuk masuk lebih jauh.
Alice yang melihat Rosé menggunakan kaos hitam kebesaran sedikit kaget. Tak biasanya ia menggunakan pakaian tidur yang biasa saja. Rosé yang ia kenal selalu suka menggunakan piyama atau baju tidur yang cantik.
"Gua capek! Pengen tidur! Tega bgt lu gak jemput gua dibandara" Kata Alice kesal.
Rosé pelan-pelan sedikit menahan Alice untuk ke kamarnya. Alice-pun merebahkan diri di Sofa terlebih dahulu lalu menutup matanya.
Melihat hal itu Rosé langsung ke dapur dan berkata,
"Gua buatin omelet, lu istirahat aja disitu sebentar" Kata Rosé meyakinkan agar Alice tidur dulu di sofa menunggu makanannya.
Namun ketika Rosé sibuk memasak, Alice melihat Jungkook keluar kamar hanya menggunakan boxer pendek.
"LU TIDUR SAMA COWOK!?" Teriak Alice.
Rosé yang sedang memasak kaget. Omeletnya hampir jatuh tidak ke piring. Sementara Jungkook yang menyadari ada wanita lain langsung masuk kedalam kamar dan menutup pintu.
"LU TIDUR SAMA COWOK?" Tanya Alice lagi dengan nada tingginya.
"Tenang dulu tenang. Ini gak seperti yang lu bayangin kok" Kata Rosé.
Alice mencium baju Rosé, memegang dada Rosé. Ia tidak menggunakan Bra!! Mereka telah tidur!! Teriak Alice dalam hati.
"INI BAJU DIA KAN? LU GAK PAKE BRA JUGA ANJIR! LU HABIS TIDUR YA? GILA LU YA! GANTI BAJU SEKARANG GUA GAMAU LIAT COWOK LU TELANJANG ANJIR NAJIS!" Kata Alice mendorong Rosé menjauh darinya.
Sial sekali aku hari ini, batin Rosé. Ia masuk kekamar. Dan Jungkook sudah memakai celananya, ia merentangkan tangan minta dipeluk.
"Aku mau ganti baju dulu" Kata Rosé lemah.
Ia membalas pelukan Jungkook sebentar dan melepas kaosnya. Kemudian memakai kembali pakaian dalam dan piyamanya. Jungkook memperhatikan.
"Kenapa tidak menjelaskannya ke pada kakakmu?" Tanya Jungkook.
"Keluargaku adalah kristen taat, kami sebenarnya tidak diperbolehkan tidur dengan lelaki. Bahkan kakakku pun tidak tinggal dengan calon suaminya. Sementara aku malah tinggal denganmu." Rosé berjongkok dan menutup mukanya.
"Hmmmmm" Jungkook sedikit berfikir.
"Yasudah aku akan membujuk kakakku untuk merahasiakannya terlebih dahulu dari mama papa. Dan kau! Jangan berkata macam-macam!" Ucap Rosé mengancam.
Rosé keluar bersama dengan Jungkook. Rosé dan Jungkook duduk sopan dibawah sementara kakaknya di sofa melihat adiknya bersama pria bertatto.
"Oh God! Bagaimana kau menjelaskan ini kepada Mommy" Alice memegang kepalanya.
"Jangan bilang apa apa dulu please ke Mommy" Rosé berdiri memegang tangan kakaknya.
"Duduk dan jelaskan padaku hubungan kalian" Tanya Alice.
Rosé kembali duduk dan bersiap bercerita, tapi Alice menahannya.
"Kau jelaskan" Tunjuk Alice pada Jungkook.
Jungkook menatap Rosé yang ingin mengatakan sesuatu.
"Yah, aku tinggal disini karena aku pacarnya. Ia seringkali sulit tidur sehingga aku perlu menemaninya tidur" Jawab Jungkook sopan.
Rosé mendesah pelan. Matilah aku.
"Berapa kali kalian melakukannya" Tanya Alice.
"Melakulan apa? Tidur bersama? Kami melakukannya setiap hari sejak Rosé sakit" Tanya Jungkook
Alice mengernyit kesal.
"Gua gak ngapa-ngapain kak! Gua cuma tidur! Sumpah Demi Tuhan!" Jawab Rosé cepat melarat perkataan Jungkook.
"Lu diem" Kata Alice.
"Berapa kali kalian melakukakan itu" Tanya Alice pada Jungkook.
"Hanya 2 kali sejak kali pertama bertemu" Jawab Jungkook jujur, lagi pula Alice sudah melihatnya setengah telanjang tadi untuk apa Jungkook berbohong.
"Lu pake pengaman?" Tanya Alice.
"Ya" Jawab Jungkook singkat. Semalam ada saat dimana Jungkook tidak menggunakannya karena habis. Ia tidak pernah membawa kondom karena ia pikir Rosé tidak ingin melakukan itu.
Rosé sudah siap mati pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERDUA
FanfictionKetika memulai suatu hubungan, bukan hanya tentang aku dan kau. Tapi tentang kita berdua. Rosé yang ingin belajar mengenal cinta kembali dan Jungkook yang merasa cukup dengan cinta. Apakah masa lalu perlu diungkap kembali? Makasih yang uda baca, k...