Rose terbangun dirumah sakit, matanya mengerjap menyesuaikan silau lampu rumah sakit. Perutnya sakit, kakinya lemah ia hanya mampu menerawang mengingat peristiwa terakhir hari itu.
Setelah kejadian Jungkook itu, insomnia Rosé semakin menjadi-jadi. Bukan hanya merusak daya konsenstrasi ia juga kehilangan nafsu makan. Pernah ia pingsan di kelas karena sudah 2 hari tidak makan apapun. Hyeri sampai tidak habis pikir denga orang yang lupa makan.
Rosé-pun memutuskan untuk ke psikiater. Ia meminta resep obat tidur yang lebih kuat setelah ia menceritakan seluru kejadian yang membuat kepalanya terus berputar. Dokter memahami tersebut dan memberikan resep obat tidur yang lebih kuat. Pada awalnya obat itu bereaksi dengan baik, Rosé mulai dapat tidur dan kuliah dengan normal.
Namun ia bertemu dengan Haneul dan istrinya di pusat perbelanjaan. Ia mengenal wanita itu, dia adalah sahabat kakaknya. Kak IU. Rosé limbung kenangan Haneul dan Jungkook menghantuinya kembali. Rosé meningkatkan jumlah obat yang ia konsumsi. Pada awalnya berhasil namun Rosé terus menambah dosisnya.
Hingga akhirnya saat Rosé sedang demam, iya meminum 5 butir obat sekaligus. Saat bangun kepalanya pening tapi hari ini ujian pekik Rosé. Dan sialnya ia harus bertemu Jungkook di lift. Lelaki itu tampak sehat, Rosé mengingat predikat Jungkook dan kembali limbung. Saat Rosé menatap dinding lift, ia tau bahwa Jungkook memperhatikannya.
Sial pekiknya dalam hati. Namun baru berapa langkah keluar lift. Pandangannya gelap.
Rosé yang mengingat pertemuan itu terperanjat.
"Mamah!" Pekik Rose
"Yaampun apa sih!?"
"Yang nemuin mama kmrin siapa?" Tanya Rosé penasaran."Hyeri dan pacarnya. Duh kau itu selalu merepotkan dia. Kasian Hyeri dia sampai tidak ikut ujian demi menemanimu. Untungnya semalem mama papa datang" Ibunya menjitak kepala Rosé karena gemas dengan putri bungsunya. Rosé hanya tertawa.
"Hari ini kau pulang, mama tinggal di apartemenmu untuk 1 minggu. Ayahmu ada dinas. Kakakmu di Sydney. Lagian apapula kamu itu minum obat tidur? Butuh teman tidur?" Goda mamanya.
Mama Rosé kenal dengan Haneul. Ia pria yang baik namun karena Rosé, Haneul hampir masuk penjara karena dituduh menguntit Rosé. Terbukti bahwa Rosé mengalami depresi setelah kepergiannya. Wanita tua itu mengelus rambut Rosé, berharap hatinya luluh untuk memulai kehidupan baru tanpa bayang-bayang masa lalunya.
Rosé pulang ke apartemen, badannya sudah kembali sehat. Apalagi ibunya akan tinggal sementara, memikirkannya saja sudah senang. Rosé sampai di basement mengambil beberapa barang yang dibawa ibunya dari Busan. Banyak sekali bahkan tangan kecil Rosé tidak kuat membawa kotak besar berisi kimchi.
"Pagi Ibu.. Mari saya bantu" Seorang pria menawarkan diri membantu mamanya. Rosé menoleh dibelakang ada JungKook yang keluar dari mobil. Ah Pria itu yang ada di club bersama wanita cantik itu pikir Rosé.
Mama Rosé yang senang mendapat bantuan meminta tolong Jungkook dan Suho untuk mengangkatkan barang-barangnya. Tentu saja dengan senang hati mereka membantu. Suho dan ibunya berbincang mengenai Busan dengan antusias. Jungkook masih tidak habis pikir dengan Suho, manusia mana yang tidak suka kepadanya.
Jungkook tersenyum memperhatikan Suho yang menanggapi candaan mama Rosé. Melihat itu hati Rosé mendadak sakit. Ah sudahlah masa lalu pikirnya.
Jungkook yang merasa diperhatikan menoleh mata mereka bertemu dan Rosé tersenyum. Pertama kali setelah kejadian itu Rosé mau tersenyum kepadanya.
TINGGGGG! Lift terbuka.
Mama Rosé meminta tolong untuk membawakan sampai kedalam apartemen. Suho melirik Jungkook, mengingat kejadian pagi hari saat Suho datang ke apartemennya. Ternyata mereka punya hubungan, Suho mendadak gembira mengetahui hal tersebut. Jungkook yang melihat ekspresi Suho langsung paham, dia akan mati setelah ini.
Mama Rosé memberikan beberapa kepiting dan bancan kemudian kami pamit keluar. Jungkook melirik kamar mandi dan melihat beberapa pakaian dalam tergeletak. Rosé yang menyadari itu langsung menutu pintu kamar mandi. Jungkook tersenyum manis, kembali mengenang.
......
Setelah tiba dikamar Jungkook, Suho langsung menggodanya.
"Siapa tuh? Doi juga one night stand? Ato udah jadi fwb?" Goda Suho
"Oh fuck stop please" Jungkook jengah dengen pertanyaan itu.Tidak JunYeol, Jimin semuanorang memintanya untuk kembali berbaikan dengan Rosé. Ia juga mau tapi Rosé menolak terus apalagi pekiknya dalam hati.
"Lu suka sama dia ya? Anjir serius?" Suho tertawa terbahak bahak melihat JK yang frustasi akibat Rosé belakangan ini.
Suho akhirnya tau mengapa pekerjaan JK sangat cepat akhir-akhir ini. Jungkook gila kerja saat patah hati, dari balita ia kenal Jungkook hanya mencintai 1 orang dalam hidupnya dan ia sudah tiada. Sejak saat itu Jungkook tidak ingin berhubungan dengan orang terlalu intens. Sehingga memilih untuk melakoni one night standnya.
"Gua punya cara supaya lu bisa ngobrol lagi sama dia" ucap Suho tiba-tiba.
Jungkook melirik, sesungguhnya ia tertarik mengingat ia lelah dengan perasaan yang menjengkelkan ini.
Suho yang melihat kesempatan itu tersenyum, kapan lagi bisa memanfaatkan JK yang sedang patah hati pekiknya dalam hati.
Suho memiliki kerjasama dengan EKIA dalam design interior, dan Suho ingin JK membuatkan sistem designnya dengan bantuan Rosé. Lagipula Rosé dan Jungkook akan segera melamar untuk menjadi pegawai intern.
JK yang tertarik hanya mengangguk, kalau kau bisa membujuknya itu berbicara denganku akan kuberikan mobilku yang kau inginkan.
Suho tertawa dan menerima challange tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERDUA
FanfictionKetika memulai suatu hubungan, bukan hanya tentang aku dan kau. Tapi tentang kita berdua. Rosé yang ingin belajar mengenal cinta kembali dan Jungkook yang merasa cukup dengan cinta. Apakah masa lalu perlu diungkap kembali? Makasih yang uda baca, k...