JungKook membantu membersihkan tempat makan mereka. Membersihkan meja mengepel dan memvakum karpet. Rosé mencuci piring dan membuang makanan sisa.
Saat akan membuang makanan, Rosé kesulitan membawa 2 kantong besar sampah makanan. JungKook menunggu untuk Hyeri meminta tolong.
"JungKook.. tolong" katanya manja.
JungKook tersenyum tipis, ia turun bersama Rosé membuang sampah makanan. Setelah selesai membersihkan apartemen. JungKook pamit pulang karena ingin mandi. Ia lelah.
Selesai mandi, JungKook mencari ponselnya. Oh fck sepertinya tertinggal. Jungkook kembali mengenakan baju dan menuju apart Rosé. Saat iya masuk Rosé baru saja keluar kamar mandi. Mata mereka bertemu sekali lagi. Diam.
"Ah hape gua ketinggalan" Kata Jungkook.
"Ah iya ambil aja" Rosé masuk kekamar dan menutup pintu. JongKook mencari dari dapur sampai ke tempat makan tidak ketemu. JungKook kesal, ia sudah lelah dan ingin istirahat sekarang ponselnya entah kemana.15 menit Rosé berganti pakaian, ia menggunakan piyama pendek pink. Jungkook sedikit tersipu melihatny namun ia lanjut mencari.
"Belum ketemu?" Tanya Rosé mendekati JongKook.
"Hmmmm" balasnya.
Rosé pun membantu mencari ponselnya, saat akan mencari disela sofa. Kepala mereka terbentur. JungKook meringis ia duduk dan berkat.
"Arghhh -_-"
Rosé tau bahwa JungKook lelah karena itu dia lebih pendiam.
Rosé menemukannya disela sofa, ia memberikan ponsel itu ke JungKook. Ponselnya mati, pantas saja ia harus kemari.
"Nih ketemu" Rosé menyodorkan ponsel. Kulit mereka bertemu. Hampir 5 bulan JongKook tidam menyentuh gadis itu. Seperti ada arus listrik mereka langsung menarik masing-masing lengan mereka.
Rosé menuju ke skincare malamnya dan memulai rutinitasnya. JungKook memperhatikan kemudian langsung berdiri pamit pulang.
"Tidur yang nyenyak ya, kalo ada apa apa telfon aja" JungKook mengusap kepala Rosé. Kemudian keluar apartemen.
Rosé yang terkena serangan mendadak itu langsung memerah. Dadanya berdetak. Lalu ia mendesah.
Rosé sudah sial tidur, pukul 1 pagi ia masih belum bisa tidur. Dadanya masi berdetak cepat. Akhirnya ia memutuskan minum obat tidur.
Namun sampai pukul 3, ia belum bisa tidur. Padahal besok ia harus bimbingan dipagi hari. Akhirnya ia menelfon JungKook.
Tersambung
Halo.. JungKook.. ini Rosé
Ah iya, jam berapa sekarang?
Jam 3 pagi
Kemarilah aku sangat mengantuk kau bisa tidur ditempatku jika kau mau. Pinnya 098765.Rosè yang mendengar itu langsung ragu. Ia menutup telfon dan JungKook melanjutkan tidurnya.
Tidur dengannya lagi? Sampai pukul 03.30 akhirnya Rosé memutuskan untuk mencoba tawaran JungKook.
Ia masuk ke apartemen JungKook, melihat nama JungKook di pintu ia membuka kamarnya. JungKook masih tidur, apakah Rosé benar-benar akan tidur jika dengan JungKook?
Kasurnya cukup besar untuk sendiri bahkan lebih besar dari miliknya. Kamarnya sekaligus ruang kerjanya. Rosé mengelilingi ruangan tersebut, melihat foto-foto keluarga JungKook. Ia melihat Suho disana, mereka benar benar seperti saudara pikir Rosé.
Sebelum Rosé naik ke kasur, iya melihat JungKook yang menghadap tembok. Sepertinya aman pikir Rosé. Ia masuk ke dalam selimut.
Wanginya wangi Jungkook, bagaimana bisa lelaki memiliki wangi yang berbeda satu sama lain. Saat Rosé mencium wangi selimut tersebut. JungKook berputar, tangannya melingkari Rosé.
Ia sesak nafas dipeluk seperti itu. Pelan pelan ia memindahkan tangan JungKook dan bergeser keatas. Kali ini Rosé bisa bernafas dengan lega. Ia mencium wangi rambut JungKook.
Kemudia JungKook melenguh. Pelukanny semakin erat. Namun entah kenapa detak jantungnya lebih tenang, wangi jungkook memabukkan pikir Rosé. Matanya kemudian berat dan tertidur.
JungKook yang tidur sejak pukul 11 auto bangun setelah 5 jam. Badan JungKook sudah terbiasa terbangun setiap jam. Ia kaget karena didepannya adalah Rosé, sedang tidur. Bajunya terbuka, wajah JK memerah. Ia kemudian bangun dan menutupi Rosé dengan selimut.
JungKook membuka beberapa email sebelum ia tidur lagi. Memeriksa jadwalnya untuk besok. Jungkook masuk kembali ke dalam selimut menatap Rosé lekat-lekat. Apakah ia bisa tidur saat denganku? Pikirnya percaya diri.
Jungkook melingkarkan kembali tangannya. Mencium rambut Rosé, wangi. Pikirannya langsung melayang segara ia hapus pikiran pikiran gila tersebut.
JungKook pun tertidur kembali.
Pukul 7 pagi, Rosé terbangun, ia berusaha keluar dari pelukan JungKook.
Sulit dipercaya bahkan dengan mamaku pun aku tidak bisa tidur senyenyak ini. Rosé menatap lekat JungKook kemudia ia berusaha sekali lagi melepaskan lengan JungKook.
Namun tiba-tiba lengannya menguat.
Ah! Rose memekik kaget.
JungKook langsung melepaskan lengannya.
"Eh kenapa? Gpp?" Tiba-tiba ia khawatir, apakah aku terlalu kuat?
Muka Rosé memerah.
Jungkook tersenyum kembali.
"Pagi, kalo bangun kabarin lah jangan ditinggal kek dulu" Kata JungKook menggoda Rosé.
JungKook mengambil ponselnya dan Rosé langsung berdiri menuju pintu keluar.
Namun pintunya ditahan oleh JungKook.
"Pake dulu, banyak laki-laki" JongKook memberikan Hoodie nya.
Rosé segera memakainya dan keluar dari kamar.
Ia hampir berteriak, ada sekitar 10 orang di ruang tengah sedang bermain game. Semuanya masih serius tanpa tau kehadiran Rosé.
Namun tiba-tiba JungKook keluar dan berkata.
"Kenali gaes Cewek gua" kata jungkook memecah suasana serius mereka.
Semua mata menatap Rosé yang keluar dari kamar Jungkook menggunakan Hoodie Jungkook lalu mereka tersenyum menggoda jungkook. Ada yg tertawa ada yang hanya menatap rosé sedih. Mengapa? Pikir rosé.
Saat rosé melihat JK, ia malah tersenyum bangga, sementara Rosé menatapnya sebal. Rosé segera keluar dan kembali ke apartemennya.
..........
Gambaran ilustrasi chapter ini
KAMU SEDANG MEMBACA
BERDUA
FanficKetika memulai suatu hubungan, bukan hanya tentang aku dan kau. Tapi tentang kita berdua. Rosé yang ingin belajar mengenal cinta kembali dan Jungkook yang merasa cukup dengan cinta. Apakah masa lalu perlu diungkap kembali? Makasih yang uda baca, k...