23. One Fine Day

316 24 5
                                    

Sampai Rosé mendengar suara pintu apartemennya tertutup ia yakin bahwa Haneul sudah pergi. Rosé segera mandi menangis dibawah shower ingin menghapus segala memorinya dengan Haneul.

Kepala Rosé rasanya kosong, ia berjalan ke kamarnya dan mencoba tidur namun yang ada ia semakin menangis dadanya mulai sakit lalu badannya bergetar hebat kembali. Berteriak meredakan sakit di dadanya namun membuat telinganya berdengung.

Malam itu sampai Jungkook tiba Rosé tak berdaya menahan sakit malam itu. Sampai pagi tiba bahkan tangan Rosé bergetar. Rosé segera mandi lalu makan dan meminum obat penenang lainnya.

Jungkook yang melihat Rosé meminum lebih banyak obat semakin penasaran dengan macam-macam obat yang diminum Rosé.

"Lu minum apa aja sih?" Tanya Jungkook penasaran.

"Kepo" jawab Rosé pendek melemparkan mata jahil kepada Jungkook.

"Yeh ditanyain, kan tar kalo lu minta gua bisa bawain" kata Jungkook jujur.

"Hmmmmm gantiin sandi apartemen gua dong pake sandi lu gitu" kata Rosé tiba-tiba.

"Hah? Kenapa emang?"

"Gpp biar kak Alice ga tiba-tiba masuk. Rasanya gua jadi ga punya privasi. Yang susah!!!" Kata Rosé serius.

"Ohhhh.." Jungkook mengiyakan Rosé lalu merubah sandi apartemen Rosé.

Hari itu Rosé merengek Jungkook untuk ijin kerja dan menemaninya di apartemen. Namun Rosé malah bersantai dikursi seharian. Mereka saling bercerita hari harinya yang masing masing mereka lalui.

Jungkook menyentuh pipi Rosé.

"Sakit ya semalem?" Tanya Jungkook lemah. Ia melihat mata Rosé masih bengkak bekas menangis semalam.

Rosé hanya tersenyum lemah, ia rasanya ingin menangis lagi. Sebelum ia kembali mengingat kejadian semalam ia memeluk Jungkook menyembunyikan raut wajahnya saat ketakukan akan kejadian semalam.

Hari itu Jungkook benar-benar sabar saat Rosé banyak diam dan kembali tiba-tiba memeluk Jungkook atau mengenggam tangannya.

Malamnya Rosé tidur tanpa obat meski Jungkook mendesak Rosé untuk minum namun ia bersikeras bahwa malam ini tidak akan terjadi apapun. Dan benar Rosé benar-benar tidur dengan tenang.

..........

"Semangat sidangnya" kata Jungkook membuka jendela mobil sebelum meninggalkan Rosé.

"Thanks" Rosé memberikan kecupan singkat lalu berlari ke Hyeri yang sedang berayun-ayun melambai di depan gedung menunggunya.

"Yaa! Hati-hati jangan lari begituuu" Hyeri memeluk mencium Rosé seperti ibu yang lama tak bertemu anaknya.

"Siap?" Tanya Rosé jahil.

"Of course! Jam berapa lu?" Kata Hyeri sambil menggandeng Rosé untuk duduk mencari ruangan yang akan mereka tempati.

Waktu beralalu meski dengan banyaknya ketakutan yang Rosé pikirkan. Lulus segera ada tujuan utamanya, ia membawa obat penenang dan berencana meminumnya sebelum sidang dimulai. Perencanaanya matang, Rosé berambisi harus lulus.

Hyeri sejam lebih awal dari jadwal sidangnya. Meski begitu, Rosé bersedia datang memperhatikan Hyeri yang sibuk menghafalkan   presentasi. Dan sebaliknya Hyeri juga menunggu hingga Rosé selesai menyemangati sampai akhir sidang.

Beruntungnya, Rosé bahkan tidak perlu meminum obatnya. Ia cukup tidur, kondisi tubuhnya vit dan ia sudah mempersiapkan presentasi ini dengan matang. Rosé keluar ruangan dengan bangga. Tersenyum lalu berlarian ke Hyeri memeluk dan tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang