Tujuhbelas

8.1K 571 17
                                    

Author pov

Lisa sudah berada dikantor polisi untuk dimintai keterangan dan pertangung jawaban, sementara jasad sehun tengah dioptopsi di salah satu rumah sakit.

******
*********

Brakk!!

"Sekarang hubungi keluargamu!! "Bentak seorang polisi mulai emosi, namun lisa mengeleng.

"Aku m-mohon pak hikssss.. Aku akan menerima hukuman apapun tapi tolong jangan kau beri tau k-keluargaku mereka p-pasti sangat kecewa padaku"ucap lisa sendu sambil menohon.

"Hukumanmu berat nak,karna seluruh bukti menuju kepadamu oleh karna itu biarkan kami menghubungi keluargamu agar mereka bisa membantumu"jelas polisi lainnya, namun lisa malah menunduk.

"Karna ibu dari pihak korban menuntut dan mengajukan untuk memberimu hukuman yang seberat beratnya"lisa masih menunduk sambil menangis dalam diam, kala rekan polisi yang lain mulai bersuara.

"Mereka pasti sangat kecewa padaku hiksss..t-tapi?  b-bagaimana.. Nini yah nini dia pasti percaya padaku"batin lisa, lalu secara perlahan dia mulai mengambil ponselnya kembali dari tangan bapak polisi didepannya.

"Ahirnya"guman bapak polisi kala melihat lisa mengambil ponselnya kembali.
..
.....
....

"Ayo angkat nini.. "Guman lisa, karna sudah berkali² ia menghubungi sang kekasih namun tak tersambung² juga.

"Gimana? "Tanya seorang polisi lalu akan menyita kembali ponsel lisa,tapi dengan segera lisa mengisaratkan untuk diberi perpanjang waktu.

Lisapun mencobanya kembali, dan kali ini ada respon.

"Yakk!! Manoban!! Kemana saja kau ini! Sudah jam segini blom pulang juga sekarang katakan dimana kau?!! Jawab!! "Lisa tersenyum sendu kala mendengar ocehan kemarahan kekasihnya.

"A-aku dikantor polisi siaga, k-kau kemarilah"ucap lisa lalu diapun memutus secara sepihak karna tidak kuat menahan tangisnya.

"Nini pasti sangat kecewa padaku,,d-dan mungkin dia akan menghindariku, setelah mengetahui fakta bahwa aku seorang pembunuhh.. "Batin lisa lalu diapun kembali trinsak sambil menunduk.

"Kurasa itu bukan keluargamu? Jika kau takut dan ragu,biarkan kami yg menjelaskan pada keluargamu"lisapun mengeleng.

"Tidak..a-aku mohon biarkan aku sendiri yang menjelaskan pada mereka beri aku waktu sampai besok"pak polisipun terlihat berfikir lalu setelah itu menganguk.

"Baiklah! Tapi mulai malam ini kau akan dimasukan kedalam sel sembari menunggu hasil sidang nanti"lisapun berdiri lalu salah seorang polisi membawanya kearah jeruji besi lalu memasukannya.

"Tunggu!! Ponselnya! "Lisapun menoleh dan memberikan ponselnya kepada polisi yg bertugas menyita barang²bawaanya termasuk ponselnya.

Taptaptap...
Taptaptap....

****************
*****************

Taptaptap..
Taptaptap..

"lalisaaa!!! "Lisa yng tengah duduk merenung dibalik jeruji besipun segera berdiri kala mendengar suara yang sangat familiar ditelinganya.

"Jennie.. Tenanglah! "Ucap jisoo berusaha menenangkan sang adik.

"N-nini..."guman lisa pelan tangannyapun mulai memegang pagar jeruji sambil bergetar.

"Hiksss... Katakan jika semua ucapan pak polisi itu tidak benar!! Katakan jika kau tak membunuh sehun!! Katakan lalisaaa!!"lisa yang mendapat bentakan luapan amarah sang kekasihpun hanya bisa menunduk sembari menahan tangisnya.

Bughh!
Bughh!
Bughh..

"Katakan lalisaa.. J-jika ucapan pak polisi itu tidaklah benar.. Katakan hiksss... "ucap jennie setelah melayangkan beberapa pukulan kecil didada sang kekasih, namun lisa masih enggan menatap kekasihnya itu dan memilih menunduk sambil terus memegang pagar jeruji kuat kuat.

Grebb*

"Jennie tenangkan dirimu!"ucap jisoo menahan tangisnya dan berusaha menenangkan jennie dengan memeluknya dari belakang.

"Lepas!! Aku sedang berbicara pada kekasihku unnie!! Menyingkirlah! "Bentak jennie meronta dan berhasil lolos dari jisoo.

"Katakan lalisaaa!!! "Bentak jennie, pelan² lisapun mulai menatap wajah kekasihnya.

"I-iyh a-aku membunuhnya.. A-aku membunuh s-sehun t-tapi itu buk-------?"ucapan lisa terhenti kala jennie melayangkan sebuah tamparan yang amat keras pada pipi lisa.

Plaakk!!

"aku kira seorang lalisa tak akan pernah melakukan hal seberutal semacam ini!! A-aku tak menyangka kau melakukannya! Kau.. Arrghh!! Aku kecewa padamu!!"lisa diam tak bergeming dengan air mata yg sudah mengalir deras dan kini tangannyapun kembali memegang erat sangat erat pagar jeruji.

"atau jangan² karna kau cemburu? Apakah kau masih tak mempercayaiku Lalisa?! Sudahku bilang!aku dan sehun tak mempunyai hubungan apa apa?!! Tapi ternyata kau menyimpan dendam padanya bahkan tak segan² melenyapkan nyawanya!!hiksss.. "bentak jennie, lisapun memegang kuat pagar jeruji dan mulai menatap tajam kearah jennie.

"Bisakah kau mendengarkan penjelaskanku Dulu jennie kim!! "Bentak lisa, jennie menatap sinis lisa sementara jisoo sudah brurai air mata.

"Semuanya sudah jelas lalisa!! "Bentak  jennie,tangan lisapun mulai menarik kasar tangan jennie.

"Awwaa!! Ahh lepaskan! "Bentak jennie sembari brontak namun lisa malah semakin mencengram lengan kekasihnya itu.

"Jadi kau lebih percaya pada ucapan mereka jennie kim!! Asal kau tau aku sama sekali tak berniat untuk melenyapkannya! Aku tidak melenyapkannya!!! Oke!! Jika kau lebih memihak pada mereka! Tapi setidaknya aku sudah berkata jujur padamu... terserah"bentak lisa dengan suara yang mulai melemah dan melepaskan cengramannya.

"Unnie mari pulang!! "Bentak jennie lalu berlalu sementara jisoo mulai mendekat kearah lisa dan memegang tangannya.

Taptaptap..

"Hiksss..aku,rose,dan yang lain  akan selalu mendukungmu lalisa aku yakin kau tak mungkin melakukan hal sebodoh itu,, maafkan jennie mungkin karna dia terlalu shook atas semuanya"ucap jisoo sendu, lisapun menganguk dan menghapus air mata jisoo.

"Tak apa unnie.. Sudah berhenti menangis"ucap lisa seraya mencoba tersenyum dan tegar dihadapan jisoo.

"Jisoo unnie!!! "Bentak jennie, lisapun menganguk sembari tersenyum.

"Pergilah unnie.. Jagalah dia, jagalah jennie untukku"bisik lisa mata jisoopun mulai berkaca kaca kembali.

"Jaga dirimu baik²lisayahh.. Aku akan kembali bersama yang lain aku janji itu.. "Lisapun menganguk, lalu jenniepun menarik paksa jisoo agar menjauh.

"Ayo unnie!!! "Ucap jennie kesal lalu berlalu sambil menarik paksa jisoo, lisapun menganguk faham jisoopun pasrah dan mengikuti arahan sang adik.

Taptaptap..
Taptaptap...

"tuhan? Dia kekasihku...dan Seharusnya dia lebih memihak kepadaku dan mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu benarkan tuhan? Tapi mengapa jennie  malah menyudutkanku? lalu Apakah jika kau rubah aku berada diposisi sehun saat ini, apakah dia akan bersikap sama tuhan?apakah sama aargghhhh!! "Batin lisa lalu kembali duduk merenung kembali.

**********
************

Proses hukumpun terus berjalan keluarga sehun menuntut banyak atas kematian sehun,dan lisapun sudah  dua mingguan ini mendekam dibalik jeruji besi..

Limario dan yang lainpun berusaha membela lisa dengan memperkerjakan jasa hotman paris si pengacara kondang dari indonesia untuk membela dan mendampingi lisa selama dipengadilan.

Namun sayangnya lisa tak berniat untuk memberikan keterangan dan memilih diam dan pasrah, hal itu menyulitkan pihaknya untuk bertenger bahkan sikap lisa tsb semakin memberatkan hukumannya.

Lalu bagaimana nasib lisa? adakah jalan untuknya

Mo lanjut? Jangan lupa votmen







Until be MINE |Jenlisa|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang