22

3K 112 9
                                        

Lelaki ini memasuki rumahnya dengan rambut acak-acakan dan wajah yang terlihat frustasi. Setelah mengantar cika pulang, rayhan pulang ke rumahnya dengan keadaan emosi.

Rayhan membuka pintu perlahan, ia menemukan pemandangan yang lagi dan lagi sangat buruk. Pemandangan di mana mamanya sedang bertengkar hebat dengan papanya.

Pipi susi terlihat merah, matanya bengkak dengan air mata yang terus mengalir, rayhan yakin, pipi mamanya merah karena tamparan dari papanya.

Rayhan berlari memasuki rumah dan langsung menarik mamanya menjauh dari papanya yang masih emosi.

"Papa gak usah main tangan sama mama!" bentak rayhan pada lelaki di depannya ini.

"MAMA KAMU EMANG UDAH KETERLALUAN! BISA-BISANYA DIA BERDUAAN DI RUANGAN BOSNYA. HANYA BERDUA!" jawab thony, ayah rayhan.

Rayhan menatap mamanya dengan kecewa "Mama belum berubah?" tanya Rayhan pada mamanya. Matanya terasa panas saat ini.

"Maafin mama han, hiks" jawab susi dengan air mata yang terus mengalir.

"NAH LIHAT KAN SEKARANG? DI DEPAN ANAKNYA SAJA DIA BARU SADAR!! WANITA MACAM APA KAMU HAH?!!" teriak thony memenuhi rumahnya.

"PAPA JUGA HARUSNYA NGACA! GIMANA SIFAT PAPA?! PAPA SAMA MAMA TU GAK ADA BEDANYA! SAMA SAMA EGOIS!" bentak rayhan membalas teriakan thony.

"BERANI BERANINYA KAMU BERBICARA SEPERTI ITU RAYHAN!" bentak thony dan tangannya mulai melayang ke udara hendak memberi rayhan tamparan di pipinya. Namun susi menahan tangan kekar itu mengenai pipi rayhan.

"Jangan pah, jangan sakiti anak kita hiks." ucap susi pada thony.

"ANAK KITA?!! SAYA TIDAK YAKIN BAHWA DIA ITU ANAK SAYA! JANGAN-JANGAN KAMU SUDAH BERMAIN DENGAN LELAKI DI LUARAN SANA! DAN RAYHAN HASILNYA. IYA?!!!" tuduh thony semena-mena.

Susi hanya diam dan terus menangis mendengar tuduhan dari suaminya tersebut. Dan rayhan, hatinya merasa sangat sakit mendengar ucapan dari ayahnya sendiri. Ya tuhan, bisa-bisanya thony berbicara seperti itu.

Rayhan menatap susi dan bertanya "benar ma?"

"Tidak han, tidak! Mama memang selingkuh di luaran sana, tapi tidak pernah bermain lebih!" tolak susi dengan suara parau.

"ALAH SUDAHLAH!! KAMU INI MEMANG ISTRI TIDAK TAHU DIRI!"

"SUDAH PA CUKUP!! MENDINGAN PAPA SAMA MAMA PISAH AJA KALAU KAYAK GINI TERUS! RAYHAN AKAN TINGGAL DI RUMAH OM HERU!!"

Thony justru tertawa dengan ucapan rayhan "MEMANG PAPA SUDAH URUS SURAT PISAH DENGAN WANITA MURAHAN INI!! PAPA JUGA TIDAK MAU HIDUP DENGAN JALANG MURAHAN SEPERTI MAMAMU INI!!"

Setelah mengatakan itu, thony pergi meninggalkan rayhan dan susi. Susi terus menangis, sedangkan rayhan yang sedari tadi terus menahan air matanya agar tidak terjatuh.

"Rayhan. Jangan pergi dari rumah ini nak, biar mama yang pergi ya, kamu tetap tinggal di sini bersama bi inah." ucap susi dengan suara rendah.

Rayhan hanya diam menatap lantai dengan kosong. Pikirannya melayang ke sana ke mari.

"Jaga diri kamu baik-baik nak. Maafin mama yang gak bisa mendidik kamu dengan baik, mama akan terus berdoa sama tuhan supaya kamu tetep sehat ya nak hikss" ucap susi sambil memegang lengan rayhan.

"Sebelum mama pergi, boleh mama peluk kamu untuk terakhir kalinya sayang?" tanya susi dengan air mata yang terus mengalir.

Merasa tak ada jawaban dari rayhan, susi langsung saja memeluk anak semata wayangnya itu. Rayhan yang merasakan pelukan hangat mamanya langsung membalas pelukan itu dan menangis dalam dekapan susi.

COOL BOY VS COLD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang