09

416 59 2
                                    


Tokyo, Jepang
09.08 AM

"Sehun-aah, Kau harus melihat ini!" Seru pria dengan kulit tak terlalu putih pada pria bernama Sehun.

Sehun yang sedang sibuk mengurusi berkas-berkas pekerjaan yang harus segera diselesaikan karena ini akhir tahun menghembuskan napasnya kasar.

"Kau mati kalau tak penting." Tegas Sehun pada pria tadi.

Pria berkulit tak putih yang tak lain bernama Kim Jongin, meletakkan sebuah buku dengan sampul coklat muda di atas tumpukan berkas Sehun.

Sehun mengalihkan pandangannya dari komputer pada buku yang dibawa Jongin. Ia mengambil buku itu dan membacanya.

"Hari Ulang Tahunku?"

"Lihat siapa penulisnya!" Perintah Jongin.

Sehun membaca tulisan pada bagian paling bawah sampul buku tersebut. Wajahnya berubah, ia menatap pada Jongin dengan tatapan terkejutnya.

"Kau harus membaca buku itu sampai habis."

"Dan aku tidak jadi mati." Ucap Jongin lalu pergi meninggalkan Sehun yang masih tak dapat melepas pandangannya dari buku itu.

"Seulgi-yaa, aku merindukanmu." Sehun bermonolog.

_____

Studio J, Cheongdam-dong
10.22 AM

"Whoa Jaebum hyung benar-benar sedang jatuh cinta." Seru seorang pria berkebangsaan Thailand dengan nada terkejut.

"Aku gugup sekali, aku tak pernah mengajak orang berpacaran sebelumnya." Ucap Jaebum.

"hyung terlalu sibuk menulis tanpa merasakan sih benarkan Bam?" Kekeh Jinyoung sambil menepuk pundak pria disebelahnya.
 
"Bagaimana hyung? apakah jatuh cinta rasanya sesuai dengan semua lirik yang pernah kau tulis?" Tanya pria yang bernama Bambam.

"Melebihi lirik yang kutulis malah." Jawab Jaebum.

Bambam dan Jinyoung hanya menggelengkan kepala sambil menganga tak percaya dengan perkataan Jaebum.

"Kalau begitu, kau harusnya dapat menulis 5 lirik lagu dalam sehari." Ujar Bambam sambil terkekeh.

"Aku bahkan dapat menulis 5 lirik dalam semalam." Jawab Jaebum sambil terkekeh.

"Jadi bagaimana skenario pernyataan cintamu nanti hyung?" Tanya Jinyoung.

"Kalau aku ceritakan sekarang lalu aku ditolak kan tidak lucu." Jawab Jaebum.

"Aisshh" Keluh Jinyoung dan Bambam bersamaan diikuti oleh kekehan dari Jaebum.

"Tapi hyung, apa kau yakin Seulgi juga memiliki perasaan yang sama?" Tanya Bambam.

Jaebum mengalihkan pandangannya dari Bambam dan Jinyoung. Ia mengambil buku kecil yang biasanya ia tulisi dengan lirik.

"Mungkin saja, bukankah lebih baik segera menyatakan saat kasmaran-kasmarannya?" Kata Jaebum.

_____

Seulgi menghirup udara segar di tempat ia berpijak saat ini, tempat yang sungguh ia rindukan, tempat ia tumbuh menjadi wanita kuat di dunia yang kejam.

"Noona!" Teriak seorang bocah dari jendela gedung dihadapannya sambil melambaikan tangan.

Seulgi menoleh ke arah sumber suara itu. Melihat atensi lelaki kecil yang memanggilnya tadi, ia tersenyum.

"Jisung-aah!" Seru Seulgi sembari membalas lambaian tangan bocah lelaki itu.

Seulgi melangkahkan kaki ke arah gedung itu. Lebih tepatnya panti asuhan tempatnya dibuang oleh orang tuanya dulu. Sesampainya Seulgi di ambang pintu, ia langsung disambut hangat oleh seluruh insan yang ada disana.

HOME     | Seulgi ft Sehun JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang