19

372 46 2
                                    


"Sejeong-aah bisa bantu eomma ?" Teriakan seorang wanita yang tak lagi muda mau tak mau membuat gadis yang sibuk di meja makan harus pergi menghampiri wanita itu di dapur.

"ada apa eommoni?" Tanya gadis itu setelah melihat wanita tua itu di dapur.

"bisa kau lanjutkan kue ini? eomma ingin bersiap-siap sebentar lagi Sehun sampai." Ucap wanita itu.

"Tentu saja eommoni, hanya meletakkan cream bukan?" Jawab gadis itu dengan senyum hangat di wajahnya.

"eo, terimakasih Sejeong-ii." Ucap Wanita tua itu dengan senyum tipisnya lalu segera meninggalkan gadis itu.

Sejeong mulai memakai sarung tangan dan celemek, ia melihat 2 loyang kue yang masih belum terdapat cream diatasnya.

"Semangat Sejeong!" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Tak membutuhkan waktu lama, tugas yang dilemparkan pada Sejeong selesai. Saat itu juga seorang pria tegap dengan perawakan sangar mendatangi Sejeong.

"Sejeong-ssi, Tuan Sehun sudah sampai." Ucapnya.

"Ahh baiklah aku akan segera ke depan." Jawab Sejeong.

Pria tadi segera membungkuk dan pergi entah kemana, sementara Sejeong melepas sarung tangan dan celemeknya. Setelah itu, ia segera pergi ke ruang tamu.

"Annyeonghaseyo, maaf aku terlambat." Sapa Sejeong begitu melihat keramaian di ruang tamu.

"eo duduklah Sejeong-ii." Ucap eommoni.

Sejeong pun duduk di sebelah eommoni dengan wajah masih sedikit menunduk. Ia mulai mengangkat kepalanya menatap wajah-wajah yang selama ini hanya ia lihat melalui telepon genggam. Tampan, pikir Sejeong.

"Sehun-aah, ini Sejeong." Ucap ibu Sehun sambil menggenggam Sejeong.

"Sejeong imnida." Sejeong memperkenalkan diri sambil membungkuk dan mengukir senyum hangatnya.

"Kau tak lelah tersenyum?" Sehun mengeluarkan kalimat yang sudah tak bisa ia tahan.

"eo?" Sejeong kebingungan.

"Jadi ini yang mau eomma kenalkan padaku?" Tanya Sehun.

"Kau tertarik padaku?" Tanya Sehun pada Sejeong dengan wajah dingin yang dapat membekukan sang lawan bicara.

"eo? eungg mungkin." Jawab Sejeong gugup.

Sehun yang mendengar itu menghela nafasnya dengan berat, kedua tangannya dilipatnya di depan dadanya. Wajah dingin sekaligus mematikan dimunculkannya.

"Dengar aku, kau terlalu baik untukku dan aku terlalu jahat untukmu." Ujar Sehun singkat, padat dan jelas seperti sebuah penolakan.

"Sehun!" Bentak ibu Sehun.

"Kau suka lelaki yang merokok?" Tanya Sehun pada Sejeong.

"eumm aku sedikit keberatan." Sejeong yang digertak Sehun mulai sedikit merinding.

"Maka kau tak akan bisa bersama denganku." Tegas Sehun.

"Lalu Seulgi itu apa?!" Seru ibu Sehun.

"Kau membawa Seulgi kerumah tapi malah pergi dengan Joohyun ke Jepang."

"Kau bilang tak akan merokok demi Seulgi, kau itu kenapa?" Ibu Sehun mulai naik pitam.

"Cih.. eomma tahu apa?" Sabun berdecih.

HOME     | Seulgi ft Sehun JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang