14

403 52 7
                                    


Malam ini, Seoul tidak sedingin kemarin. Namun tetap saja, pria ini sedikit sensitif dengan temperatur udara, dirinya tak akan bisa berkeliaran di malam hari tanpa hotpack. Itulah Song Mino, suka menyakiti diri sendiri. Sedari tadi, ia sudah dilarang adiknya untuk pergi malam ini, namun, kepalanya yang keras itu membuatnya harus mati-matian menahan suhu dingin malam itu.

Dengan bualan ingin menyantap jajanan kaki lima yang tak jauh dari rumahnya, ia malah berakhir kedinginan di tengah kegiatannya itu. Nyatanya, ia ingin menenangkan pikirannya yang berkecamuk sejak beberapa hari terakhir. Ia memang ke pasar kaki lima sedari tadi, namun, ia hanya menatapi insan-insan yang sibuk berlalu lalang.

Kakinya yang sedari tadi melangkah tiba-tiba berhenti. Matanya menatap sebuah toko kue di sebelah kiri jalan. Ia memutuskan untuk melangkah ke toko kue itu.

Sesampainya dirinya pada toko kue, segera saja ia melihat-lihat kue-kue segar yang mungkin saja dapat mengalihkan pikirannya. Belum lama melihat-lihat, tiba-tiba saja seseorang menepuk pundaknya. Sontak ia menoleh ke belakang.

"eo Wendy-yaa!" Ucap Mino setelah melihat sosok yang menepuk pundaknya.

"Sedang mencari makan? atau hanya melihat-lihat?" Tanya Wendy dengan nada sedikit menghakimi.

"Kau tahu saja." Balas Mino sembari berjalan meninggalkan perempuan itu.

Mino menuju ke kasir untuk memesan. Wendy pun mengekori Mino dibelakangnya.

"Tolong Matcha cake dan vanilla milkshake satu!" Ucap Mino pada kasir.

Mino memilih untuk segera membayar dan duduk di meja dekat jendela toko. Dihadapannya ada Wendy yang sedari tadi membuntutinya.

"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan." Ucap Wendy.

Mino menghembuskan napasnya. Ia menyempurnakan posisi duduknya. Badannya ia sandarkan pada kursi dan kedua tangannya dilipat di depan dada.

"Kalau begitu, tinggal katakan saja tanpa perlu aku pinta." Ujar Mino.

Baru saja Wendy akan mulai berbicara, datanglah seorang pelayan dengan nampan ditangannya. Nampan itu berisi pesanan Mino. Segera saja pelayan itu meletakkan pesanannya di atas meja. Setelah usai meletakkan, pelayan itu membungkuk dan beranjak pergi.

"Simpan saja dulu ceritamu, aku takut makananku ini tidak kumakan jadinya." Ucap Mino.

Wendy pun hanya dapat mengangguk pasrah. Sembari menunggu pria itu makan, Wendy memilih untuk menghabiskan waktu dengan ponselnya.

Setelah menunggu cukup lama menghabiskan makanannya, akhirnya Mino meminta penjelasan dariWendy. Wendy yakin sekali Mino makan dengan perasaan yang gelisah dan sengaja makan lama-lama.

"Kau mau aku mulai darimana?" Tanya Wendy sambil meletakkan kedua sikunya di atas meja.

Kalian tahu apa respon Mino? Hanya mengendikkan bahunya dengan posisi tangan dilipat di depan dada. Tak seperti Mino yang biasanya bukan?

"Sejujurnya, ia beberapa kali meneleponku untuk bercerita, hanya saja aku sibuk dengan kekasihku." Jelas Wendy.

Wendy pun menceritakan bagaimana Seulgi bisa berpacaran, dan siapa pacarnya itu. Dan selama itu juga, Mino tak beranjak dari posisinya. Yang selama ini Seulgi tidak tahu adalah, fakta bahwa Wendy merupakan mata-mata Mino. Bisa dibilang seperti itu karena apapun yang Seulgi ceritkan pada Wendy, pasti akan selalu sampai ke Mino.

Mendengar penjelasan Wendy soal Seulgi membuat Mino tersenyum miris.

"Aku pengecut sekali bukan?" Kata Mino.

HOME     | Seulgi ft Sehun JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang