06

492 69 6
                                    


Cahaya matahari menyelinap masuk ke kamar Seulgi melalui celah jendela miliknya. Seulgi menggeliat di kasurnya yang empuk, ia kemudian mengucek matanya. Perlahan dibukanya kelopak matanya. Sudah mulai terang, pikirnya. Seulgi beranjak dari tidurnya, ia menoleh ke arah jam dinding di seberang kasurnya. Sudah pukul 8 pagi di dinginnya bulan Desember. Hal pertama yang ia ingat hari ini adalah, menghabiskan akhir pekan bersama Im Jaebum.

Seulgi meregangkan tubuhnya yang masih terduduk di atas kasurnya. Setelah dirasa tubuhnya sudah tak kaku, ia menurunkan kaki jenjangnya ke karpet bulunya. Ia kemudian melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap menghabiskan akhir pekannya.

Setelah usai membersihkan diri dan berpakaian, Seulgi menatap pantulan dirinya di cermin. Dengan baju kaos tipis ditutupi dengan coat berwarna cream disertai celana jeans hitamnya dirinya terlihat sangat sempurna. Seulgi mengenakan sepatu sneakers berwarna putihnya. Setelah dirasa tak ada yang kurang, ia menyambar shoulder bag miliknya di atas mejanya. Ia kemudian menuju ke lobby apartemen.

Di lobby apartemen, ia dapat melihat Jaebum yang sedang duduk di sofa lobby dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Ia kemudian menghampiri Jaebum.

"Jaebum-aah.." Panggil Seulgi.

"Kau menunggu lama?" Tanya Seulgi.

Jaebum membuka lipatan tangannya, ia kemudian berdiri dari duduknya lalu tersenyum pada Seulgi.

"Tak sampai 10 menit." Jawab Jaebum sambil menatap arlojinya ditangan kiri kemudian tersenyum.

"Ayo!" Ajak Jaebum sambil berjalan didepan Seulgi disusul wanita itu dibelakangnya.

Jaebum tiba-tiba berhenti berjalan, mengakibatkan Seulgi yang berada dibelakangnya juga ikut terhenti. Jaebum membalik badannya ke arah Seulgi.

"Kenapa berjalan dibelakangnku?" Tanya Jaebum.

Seulgi menatap Jaebum keheranan. Lalu ia harus berjalan dimana.

"Sini disampingku." Seru Jaebum sambil menarik lembut tangan Seulgi dan menempatkan wanita itu disebelahnya.

Bayangkan, belum sampai 10 menit mereka bersama, jantung Seulgi sudah dibuat tak karuan oleh pria itu.

Setelah berjalan yang cukup singkat namun mendebarkan, sampailah Jaebum dan Seulgi di depan mobil SUV berwarna abu-abu yang terakhir kali ditumpangi Seulgi saat diantar pulang oleh Jaebum.

Jaebum dan Seulgi masuk kedalam mobil SUV tersebut. Setelah sabuk pengaman terpasang dengan baik, mobil tersebut mulai bergerak meninggalkan gedung apartemen tersebut.

"Kita mau kemana?" Tanya Seulgi.

"Sarapan, aku tahu kau pasti belum sarapan." Jawab Jaebum sambil menatap Seulgi sepersekian detik disertai senyum kecil.

Lagi, jantung Seulgi dibuat tak karuan oleh Jaebum. Sepertinya jantung Seulgi akan bereaksi setiap Jaebum tersenyum. Jantung Seulgi sepertinya lemah pada senyum Jaebum atau mungkin menyukai senyuman pria itu.

"Kau suka dakjuk?" Tanya Jaebum.

Seulgi mengangguk. Tak mendengar apapun dari Seulgi, Jaebum yang sibuk mengemudi menoleh ke arah Seulgi yang sedang sibuk memperhatikan jalanan.

"Kau suka dakjuk?" Tanya Jaebum  lagi.

"ohh tentu saja." Jawab Seulgi.

"Maafkan aku, tadi aku mengangguk." Ucap Seulgi.

Jaebum tertawa terbahak memdengar pengakuan Seulgi barusan. Seulgi menatap Jaebum kebingungan, selera humor pria ini rendah sekali, pikir wanita itu.

HOME     | Seulgi ft Sehun JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang