"Dia temanku sejak kuliah, aku akan baik-baik saja." Ucap sang gadis pada kekasihnya.
"Siapa bilang aku mengkhawatirkanmu." Balas kekasihnya itu.
"Aku khawatir akan mati karena merindukanmu." Lanjutnya.
Gadis dengan pipi tembam itu mendengus kesal. Dicubitnya perut milik kekasihnya itu, sehingga kekasihnya itu meringis kesakitan.
"Jadi kau hanya mengkhawatirkan dirimu?" Kesal gadis itu.
"Bukan begitu sayang, aku tak siap jauh darimu." Jelas pria itu.
"Aku akan menghubungimu setiap pekerjaanku selesai." Kata gadis itu menenangkan.
"Aku malah akan menghubungimu satu jam sekali, kalau bisa tiap menit." Tutur pria itu.
"Kalau begitu, pekerjaanku akan terganggu." Jawab gadis itu sambil terkekeh.
"Suaramu adalah hal yang tidak boleh kulewatkan." Ucap pria itu.
"Hanya dengan mengingatmu saja, aku bisa menulis 1 lagu dalam 1 menit." Tuturnya.
"Kau sedang menyombongkan diri bukan?" Tebak gadis itu.
"Aku sedang memberitahumu betapa besar pengaruhmu dalam segala aspek kehidupanku." Tutur sang pria.
"Ya terserah kau saja Im Jaebum." Kesal gadis itu.
Gadis itu membalikkan tubuhnya dari Jaebum yang sedang sibuk terkekeh itu. Jaebum membalikkan lagi tubuh gadisnya ke hadapannya. Tatapannya berubah serius dan dalam.
"Seulgi-yaa, berjanjilah padaku kau akan baik-baik saja." Ujarnya.
"Ini sudah kesekian kalinya kau mengucapkan kalimat itu." Kata Seulgi.
"Dan sudah kesekian kalinya aku berjanji padamu bahwa aku akan baik-baik saja." Lanjutnya disertai seutas senyum pada wajahnya.
Melihat pemandangan tersebut, dengan segera Jaebum menarik Seulgi dalam dekapannya.
"Dan sudah kesekian kalinya aku mendekapmu usai kau berkata seperti itu." Lirih Jaebum.
"Dan ini sudah kesekian kalinya aku mengucapkan aku mencintaimu." Bisik Jaebum tepat di telinga Seulgi.
Sore itu, sepasang insan yang sedang dimabuk asmara menghabiskan waktu bersama sebelum keberangkatan sang gadis ke luar negeri. Besok siang, Seulgi sudah harus berangkat ke Jepang bersama Mino, rekan kerja sekaligus temannya. Yang mau tak mau menambah kekhawatiran Jaebum bertambah banyak.
Alasan yang membuat Jaebum khawatir adalah fakta bahwa negara tujuan gadisnya adalah tempat dimana mantan kekasihnya berada, terlepas dari itu, fakta bahwa Seulgi akan pergi hanya bersama Mino yang mungkin saja menyimpan perasaan pada pujaan hatinya itu semakin membuatnya khawatir.
__________
Incheon Airport
01.33 PM"Tidak ada yang tertinggal?" Tanya Mino.
Seulgi yang sedang melamun itu membalas pertanyaan Mino dengan gelengan.
"Kalau begitu ayo!" Ajak Mino.
Mereka pun sudah berada di pesawat. Keduanya duduk bersebelahan. Mino dengan headphone-nya, sementara Seulgi dengan novel ditangannya.
Tidak, Seulgi tidak sedang membaca novelnya itu. Ia sibuk bergelut dengan pikirannya, entah soal Jaebum, soal Mino atau bahkan soal Sehun. Rasanya hal-hal itu tercampur aduk di kepalanya dan membuatnya pusing. Ia berusaha menetralkan pikirannya, namun tetap saja, seberapa keras ia menghilangkan pikiran-pikiran itu, akan dengan sendirinya muncul di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME | Seulgi ft Sehun Jaebum
Fiksi PenggemarAsmara Sehun dan Seulgi harus kandas karena menyakiti orang yang dicintai tak sesulit mencintai. Hingga akhirnya perpisahan pun melanda. Yang satu sibuk menyalahkan diri yang satu sibuk mencari kesalahan diri. Hari-hari mereka yang kosong, perlahan...