22

400 50 1
                                    

"Wahhh apa salju pertama turun kembali?" Mino berujar karena tak percaya  apa yang dilihatnya.

Dihadapan Mino nampak perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Kang Seulgi. Entah ada angin apa hari ini,  perempuan itu benar-benar tampak sangat sempurna. Seperti hari-hari biasanya.

Seulgi mengenakan baju formal dan riasan seadanya. Hanya saja dengan blouse putihnya itu, ia terlihat lebih segar dan membuatnya semakin sempurna.

 Hanya saja dengan blouse putihnya itu, ia terlihat lebih segar dan membuatnya semakin sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ishh berhenti menatapku seperti itu Song Mino-ssi, kau terlihat seperti orang cabul." Jawab Seulgi, terukir jelas dari kalimatnya ia sangat risih dan tak suka atas perlakuan sahabatnya itu.

"Aku saja yang setiap hari melihatmu sangat terpesona, bagaimana Sehun nanti yang sudah beberapa tahun tak melihatmu." Ungkap Mino.

"Benarkah? Apa aku ganti baju saja?" Tanya Seulgi khawatir.

"Tak perlu! Buat dia menyesal karena meninggalkanmu demi perempuan lain." Jawab Mino.

"Ayo!" Mino mengajak Seulgi untuk segera masuk ke dalam mobilnya.

Seulgi pun masuk kedalam mobil Mino, tak butuh waktu lama, mobil itu akhirnya melaju, menuju tempat yang mungkin akan membuat Seulgi terjebak.



_________

PRO Inc Kr, Seoul
08.45 AM

"Sajang-nim, Ini berkas yang anda minta."  Ucap perempuan dengan rambut sebahu seraya menyerahkan map coklat pada pria dingin yang sedang membelakanginya.

"Letakkan saja di atas meja!" Kata Sehun dengan datar namun sukses mengintimidasi.

"Baik sajang-nim." Jawab perempuan itu pasrah.

Baru saja hendak berbalik meninggalkan ruangan itu, Sehun membalikkan tubuhnya menghadap perempuan itu.

"Nona sekretaris, siapa namamu tadi?" Tanya Sehun datar.

"Park Jihyo." Jawab perempuan itu sedikit gemetar.

Sehun menatap perempuan itu dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan wajah datarnya. Sementara, perempuan bernama Jihyo itu hanya bisa diam dan menunduk.

"Kau boleh pergi." Ujar Sehun lalu kembali membelakangi perempuan itu.

"Nee sajang-nim."   Jawab Jihyo lalu pergi meninggalkan ruangan mewah itu.

Sehun melangkahkan kakinya, ia menatap pemandangan Seoul dari pintu kaca besar yang ada dihadapannya. Kali ini benar-benar pagi yang cerah, tanpa asap yang mengepul disekitar pria itu. Seperti ada hal penting yang akan datang untuknya.

Tok.. Tok... Tok ...

"Nee."

Perempuan itu datang lagi,  tak sampai lima menit semenjak kepergiannya barusan.

HOME     | Seulgi ft Sehun JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang