13

449 59 4
                                    

Kantor HQ Group
09.38 AM

"Aku yakin Song Mino telah memberitahumu." Ucap pria paruh baya itu pada Seulgi.

Seulgi mengangguk pada pria paruh baya itu. Ini pertama kalinya ia memasuki ruangan pimpinan perusahaan ini. Jelas saja kalau saat ini ia gugup.

"Jadi bagaimana? kau mengambil tawaran ini?" Tanya pria paruh baya itu tanpa bertele-tele.

"Nee sajang-nim." Jawab Seulgi.

"4 hari lagi kau akan berangkat, aku akan membiarkan kalian tak masuk kerja sehari sebelum kalian berangkat." Ucap pria itu.

"Aku sudah memberi Song Mino materi-materi diskusi dengan perusahaan Jepang, silahkan mempelajarinya, penerjemah juga sudah siap. Aku harap kalian tak mengecewakanku dan perusahaan ini." Ucap pria itu panjang lebar.

"Kau boleh kembali." Sambungnya.

"Saya permisi dulu sajang-nim." Ucap Seulgi sambil membungkukkan badannya pada pria itu kemudian meninggalkan ruangan keramat itu.

______

"Seulgi-yaa." Panggil seorang pria dengan wajah cukup dingin disertai balutan jas dan tampilan necisnya.

"eo, Mino-yaa." Sahut Seulgi.

Mino duduk disebelah Seulgi, ia menatap gadis itu. Wajah gadis itu lesu dan nampak tak bersemangat.

"Kau sakit?" Tanya Mino.

Seulgi menjawab Mino dengan gelengan kepala. Tangannya digunakan menopang kepalanya yang tertunduk.

"Kau terlihat tak baik-baik saja, ada apa?" Ucap Mino dengan nada khawatirnya.

"Aku ingin segera pulang ke rumah." Jawab Seulgi.

"Bagaimana kalau ke kantin? ku traktir." Tawar Mino.

Gadis dihadapan Mino masih setia menjawab dengan gelengan. Mino menghembuskan nafasnya, menjadi pengertian pada seorang gadis ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Tanpa pikir panjang, Mino segera melangkah meninggalkan Seulgi entah kemana. Seulgi? ia malah sudah meletakkan kepalanya di atas meja kerjanya. Bahkan, matanya sudah terpejam.

Seulgi memang kelihatannya sedang kelelahan. Namun, ditengah matanya yang terpejam, ia sibuk bergulat dengan pikirannya. Ia mulai mengkhawatirkan perkataan kekasihnya soal Oh Sehun. Soal dirinya dan Mino yang akan pergi bersama dengan perasaan yang masih kelabu. Yang ia butuhkan saat ini adalah pria itu, Im Jaebum. Matanya butuh melihat wajah segar pria itu, telinganya butuh mendengar suara berat pria itu, hidungnya butuh menghirup aroma manis pria itu.

Takk

Tiba-tiba saja, sudah ada sebotol susu dan roti dihadapan Seulgi yang sedang sibuk dengan khayalannya. Ia segera mengangkat kepalanya dari meja kerjanya. Ditatapnya pria yang datang bersamaan dengan datangnya sebotol susu dan roti dihadapannya.

"Apa ini?" Tanya Seulgi pada pria itu.

"Susu pisang dan roti coklat kesukaanmu." Jawab Pria itu yang tak lain adalah Mino.

"Terima kasih tapi sekarang aku menyukai rasa strawberi." Ucap Seulgi yang tanpa tak tahu malunya tetap melahap roti dan menyedot susu rasa pisang pemberian Mino.

Mino duduk disebelah Seulgi, ditatapnya perempuan yang sibuk dengan makanannya. Seutas senyum mengembang di bibir pria itu.

"Sejak kapan kau menyukai rasa strawberi?" Tanya Mino.

"Baru-baru saja, sebelum aku berpacaran." Jawab Seulgi santai.

"Apa! kau berpacaran?" Seru Mino dengan suara yang nyaring, hal ini membuat mata karyawan yang lain mengarah pada insan itu. Seulgi segera meletakkan hari telunjuknya dibibirnya.

HOME     | Seulgi ft Sehun JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang