32

321 46 10
                                    

Hari ini, Seulgi kembali mendatangi toko roti milik Jongin. Sesungguhnya, dia benar-benar penasaran akan apa yang ingin dikatakan oleh Jongin.

"Jadi, bisa ceritakan apa sebenarnya yang tak ku ketahui?" Kata Seulgi berterus terang.

"Ini sedikit menyakitkan, tapi aku harap kau mengerti." Ucap Jongin.

Seulgi hanya menatap tajam mata Jongin. Memintanya untuk segera menceritakan tanpa bertele-tele.

"Sehun dan Joohyun, mereka bertemu di club."

"Joohyun menyukai Sehun dan mengejarnya, Sehun sebagai pria yang tak peduli dan buruk menerima perlakuan Joohyun dan mengajaknya berpacaran."

Seulgi diam, menyimak apa yang Jongin katakan tanpa berniat memotongnya.

"Sehun lama-lama mencintainya."

"Sampai ia bertemu denganmu."

Mata Seulgi melebar mendengar perkataan Jongin barusan. Namun, ia berusaha untuk menyembunyikannya.

"Maksudmu? Aku?" Seulgi menahan segala emosinya.

"Seulgi, dia menerima Joohyun karena taruhan dengan Park Chanyeol, hanya saja, ia jatuh pada wanita itu." Jongin meluruskan.

"Aku?" Tanya Seulgi.

"Seulgi-yaa, yang perlu kau tahu adalah, dia mencintai kalian berdua, dan pada akhirnya dia lebih memilih untuk mencintaimu."

"Jangan berbicara lagi!" Seru Seulgi.

Seulgi kemudian bangkit dan pergi meninggalkan Jongin. Wajahnya merah padam, gerak dadanya tak beraturan, suaranya bergetar. Kesal dan menyakitkan, itu adalah hal yang memenuhi kepala Seulgi. Ayolah, dia tidak mengetahui fakta kejam seperti itu selama bertahun-tahun.

Ia keluar dari tempat itu dan melangkah pergi, mengikuti kakinya yang entah akan membawanya kemana.

Seulgi terduduk di halte bus, dia menunduk, pikirannya kacau. Rasanya ia ingin berteriak sekencang mungkin saat itu juga.

Seulgi menghadap ke depan, alangkah terkejutnya dia ketika kekasihnya telah berada di seberang jalan sana. Secara otomatis, kekesalan Seulgi hilang, senyumnya merekah. Ia berdiri.

Jaebum melambaikan tangan padanya, saat itu juga pikiran kesal Seulgi menghilang, ia balas melambaikan tangannya pada Jaebum.

Tak lama, Seulgi dapat melihat Jaebum berjalan ke arahnya dengan senyuman di wajahnya. Hingga

BRUK...

Saat itu juga, senyum Seulgi luntur. Layaknya terjatuh dari gedung pencakar langit, ia dapat merasakan sejuta keruntuhan disana. Dia kehabisan kata-katanya dan yang terjadi adalah dia berlari ke arah Jaebum yang saat itu terbaring di tengah jalan dengan bersimbah darah di seluruh tubuhnya.

Jaebum...

Badannya dihantam oleh mobil yang melaju dengan cepat.

"Jaebum-aah." Seulgi berteriak ke arah Jaebum sembari menangis.

"Astaga, apa lelaki itu tertabrak?"

"Darahnya banyak sekali, dia bisa mati kehabisan darah."

"Astaga dia masih terlalu muda."

Seulgi menangis, tangannya menggenggam tangan Jaebum dengan erat. Mata Jaebum tertutup, darah terus bercucuran dari kepalanya, Seulgi dapat merasakan nafasnya yang kacau.

"Selamatkan dia, tolong." Lirih Seulgi sambil menangis, ia berjongkok di hadapan Jaebum yang tak lagi membuka mata indahnya.



_________

HOME     | Seulgi ft Sehun JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang