°^• Prolog •^°

207 25 8
                                    

"Panas sekali hari ini!" keluh gadis yang saat ini sedang duduk di bangku taman sembari menggibas-gibaskan tangannya karena cuaca yang begitu menyengat.

"Kenapa? kepanasan?" tanya seorang cowok bernama Reyan yang kini berada di sampingnya.

"Menurut lo? Ya iyalah kepanasan. Masa gue kayak gini kedinginan" jawab gadis itu dengan sinis. Bagaimana tidak sinis? Gadis itu jelas-jelas mengeluh kepanasan. Sedangkan cowok yang saat ini berada disamping nya masih saja bertanya.

"Ya biasa aja dong, gue kan cuma nanya" bela Reyan yang tadinya bertanya hanya untuk memastikan apakah gadis itu benar-benar kepanasan.

"Pertanyaan lo itu aneh tau gak. Udah tau kepanasan masih aja nanya" jawab gadis itu dengan ketus di ikuti dengan wajah yang kesal.

"Yauda iya gue salah. Gue minta maaf" ucap Reyan mengalah kepada gadis itu. Sebab Reyan tau gadis itu memiliki sifat sedikit keras kepala. Selalu saja ingin mempertahankan pemikirannya. Sehingga perdebatan sudah jadi hal yang biasa bagi mereka berdua. Namun saat ini Reyan tak ingin berdebat dengan gadis itu, hingga Reyan memutuskan mengalah dan meminta maaf.

"Nah gitu dong ngalah"

"Iya, apasih yang gak buat Alviana Keyra Lavencia"

Yap gadis itu memiliki nama panjang Alviana Keyra Lavencia, biasa dipanggil Keyra. Gadis dengan paras cantik dan pipi yang chubby. Namun terkadang ia sedikit cerewet. Eittss....jangan salah paham dengan gadis yang cerewet, bukan berarti ia berbicara panjang lebar hanya untuk mengusik pendengaran orang lain. Tapi itu menandakan bahwa ia peduli, hingga rela mengeluarkan jurus mengucap ribuan deret kata tanpa spasi dalam durasi yang cukup lama. Bisa jadi sekitar 3 jam lebih lah (ga deng becanda, ya kali lama bener wkwk)

"Gimana? Mau pindah tempat nggak?" tawar Reyan kepada Keyra karena tak ingin mendengar gadis itu mengeluh kepanasan untuk yang kedua kalinya.

"Emmmm...... tapi disini pemandangannya bagus tau" jawab Keyra sembari menatap objek pemandangan yang menurutnya bagus. Ia tau saat ini sedang kepanasan, namun pemandangan pada tempat itu membuat Keyra terpikat. Seakan-akan tak rela meninggalkan tempat itu.

"Terus?"

"Tapi panas." Jawab Keyra beralih pandang menatap Reyan dengan mata menyipit pengaruh dari sengatan sinar matahari.

"Ah ribet ni bocah. Terus lo maunya gimana?" tanya Reyan sembari menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. Ia bingung dengan kemauan gadis yang kini berada di sampingnya itu. Ada hal yang memaksanya untuk tetap bertahan. Ada pula hal yang memaksanya untuk pergi meninggalkan.

"Ih bentar.. gue bingung" jawab Keyra sembari memengang kepalanya berlagak seperti orang yang tiba-tiba terserang penyakit pusing kepala.

"Yaelah kenapa sih gue kok punya teman yang gak jelas kayak gini? Untung gue sayang. Kalau enggak dari dulu udah gue tenggelamin dia ke sungai, biar main sono sama ikan cupang." celetuk Reyan setengah bercanda.

Keyra mengabaikan celetukan Reyan, sebab ia masih saja terhanyut dalam kebingungannya.

Eh..tunggu..tunggu.. Reyan bilang apa? TEMAN? Jadi cuma TEMAN? Tapi kok SAYANG? Wkwkwk ya iyalah emang salah ya sayang sama teman, kan sesama teman harus saling menyayangi. Ya memang Reyan dan Keyra sudah lama berteman baik. Mereka berteman baik sejak berada di bangku Sekolah Dasar. Reyan memiliki nama panjang Ghifari Reyansyah Vernando, dengan perwatakan yang tampan, cool, dan juga tinggi, lebih tinggi dari Keyra. Tapi jika dia berdiri di samping jerapah, dia terlihat pendek (garing parah). Dia tipikal orang yang ceria, murah senyum, dan baik hati. Kurang apa coba? Udah tampan baik pula, perfect dah. Jika mereka sedang menghabiskan waktu bersama, mungkin semua orang yang melihatnya akan terlintas dua kata dalam pikirannya COUPLE GOALS. Bagaimana tidak? Reyan dengan aura ketampanannya yang sebelas dua belas dengan Park Chanyeol dan Keyra dengan kecantikan bak primadona yang sebelas dua belas dengan Kim Jisoo. Membuat mereka terlihat sangat cocok, layaknya couple goals. Namun realitanya mereka hanya sebatas teman saja.

Tak Mampu Ungkapkan [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang